warga purbalanjar
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Di Mana pun Eling Ngapak

Go down

Di Mana pun Eling Ngapak Empty Di Mana pun Eling Ngapak

Post  tahenk Sun Jan 29, 2012 9:19 pm

KECINTAAN kepada bahasa ngapak, bagi Agung Wicaksono Pujo Prasetyo (30) sudah menjadi bagian yang tidak bisa dilepaskannya. Pria yang dikenal sebagai pelawak sekaligus rapper itu mengabadikannya dalam lagu ciptaan dan lawakanya.

”Sebenarnya, saya hanya ingin mengingatkan kepada semua orang Banyumas di mana pun untuk eling dengan bahasa ngapak,” jelas pria yang pernah merantau di Ambon selama tiga tahun enam bulan itu.

Kesibukan pria kelahiran Ungaran 13 Maret 1982 itu seolah tak pernah sepi. Sebab, pemuda yang dikenal dengan nama Totman Sableng itu memiliki dua grup seni yang memiliki penggemar di berbagai wilayah eks Karesidenan Banyumas.

”Dua grup yang saya buat memiliki singkatan yang sama, yakni TTM. Tetapi untuk lawakan kepanjangannya Tepuk Tangannya Mengdi. Adapun untuk grup musiknya, kepanjangan dari Tepuk Tangannya Mana,” jelas pria pemilik lagu yang pernah digandrungi komunitas pekerja Indonesia di Jerman dan Malaysia itu.

Bahkan, hits pertama band TTM yang berjudul ”Hormon Insulin..Oh Digilmu” pernah ditawar dijadikan Ring Back Tone (RBT) oleh salah satu perusahaan di Jakarta.

”Tetapi saya tidak sepakat dengan syaratnya, karena harus mengganti bahasa Banyumas dengan bahasa Indonesia,” jelas pria yang kerap mengeluarkan guyon khas banyumasan.

Ngapak Megalitikum

Dengan mengusung aliran ngapak megalitikum, Agung, selalu tampil atraktif dengan lawakan yang segar di atas panggung. Kon­sep band yang diusung­nya pun mencoba mengolaborasikan antara teater, la­wak­an dan mu­sik tradisional dengan gaya rap.

”Sampai-sampai, ada se­orang ibu yang se­dang hamil dari Aji­barang, ngidam ingin lihat penampilan saya dan meminta video pertunjukannya,” jelasnya, sambil tersenyum mengingat kenangan tersebut.

Diakuinya, saat ini, dia sedang mengumpulkan materi lagu untuk albumnya yang akan dikeluarkan tahun ini. ”Itu juga kalau punya duit,” jelas pria yang memiliki moto ''ngguyu ya modar, ora ngguyu ya modar...ngguyu bae tekan modar'' (ketawa ya mati, tidak ketawa ya mati...ketawa saja sampai mati-red).

Meski begitu, pria yang senang dengan musik rock itu memiliki harapan besar untuk perkembangan kesenian di Banyumas.

”Saya berharap, ke depan ada wadah berkesenian bagi pemusik dan lawak banyumasan agar bisa ber­kembang,” ujar pria, yang pernah ma­suk 30 besar audisi Sri­mu­lat Ju­nior yang digelar di Solo, ta­hun la­lu. (Chan­dra Is­winarno-64).


sumber: suara merdeka
tahenk
tahenk

Jumlah posting : 2009
Join date : 27.01.08
Lokasi : Jakarta Selatan

http://tahenk.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik