Siswa SMA Negeri 1 Purbalingga Sulap Limbah Plastik Jadi Tas
Halaman 1 dari 1
Siswa SMA Negeri 1 Purbalingga Sulap Limbah Plastik Jadi Tas
PURBALINGGA – Bekas bungkus makanan, snack, kopi, permen, sabun bubuk biasanya hanya berakhir di tempat sampah. Namun di tangan siswa-siswi kelas X SMAN 1 Purbalingga, limbah berbahan plastik itu disulap menjadi berbagai barang yang bernilai ekonomis.
Lihat saja, ada tas punggung, tas belanja, tas cangklong, payung, topi berbagai bentuk, jas hujan, sandal, tempat handphone, hingga dompet. Tak heran jika siswa tak malu-malu untuk bergaya di depan kamera memakai topi, payung dan tas dari bahan limbah tersebut.
Menurut sejumlah siswa, proses pembuatan aneka barang dari limbah itu gampang-gampang susah. Rata-rata ketika menentukan mau membuat apa, siswa mencari model barangnya. Seperti payung, topi, atau tas. Setelah itu limbah dipotongi dan dibentuk seperti modelnya.
Selanjutnya limbah itu dijahit dengan mesin agar tidak gampang lepas. Salah satu siswa, Nandika mengaku sulit saat menjahit bagian sudut atas topi yang dia buat. Tetapi setelah dicoba beberapa kali akhirnya dia bisa menyelesaikan topi yang membutuhkan 45 bungkus sacet kopi.
Guru biologi Ruswanto menuturkan, pihaknya menyuruh siswa membuat barang berguna dari limbah ini merupakan bagian dari pembelajaran tentang pencemaran lingkungan. Selama ini limbah plastik sebagai limbah anorganik, sulit untuk terurai di dalam tanah.
“Dengan pengolahan ini maka limbah plastik menjadi bermanfaat dan tidak mencemari lingkungan. Kegiatan ini kami wajibkan untuk seluruh siswa kelas X yang berjumlah 350 anak. Satu anak satu barang. Jadi nanti akan terkumpul 350 barang kerajinan,” ujarnya, Jumat (9/3).
sumber: kotaperwira.com
Lihat saja, ada tas punggung, tas belanja, tas cangklong, payung, topi berbagai bentuk, jas hujan, sandal, tempat handphone, hingga dompet. Tak heran jika siswa tak malu-malu untuk bergaya di depan kamera memakai topi, payung dan tas dari bahan limbah tersebut.
Menurut sejumlah siswa, proses pembuatan aneka barang dari limbah itu gampang-gampang susah. Rata-rata ketika menentukan mau membuat apa, siswa mencari model barangnya. Seperti payung, topi, atau tas. Setelah itu limbah dipotongi dan dibentuk seperti modelnya.
Selanjutnya limbah itu dijahit dengan mesin agar tidak gampang lepas. Salah satu siswa, Nandika mengaku sulit saat menjahit bagian sudut atas topi yang dia buat. Tetapi setelah dicoba beberapa kali akhirnya dia bisa menyelesaikan topi yang membutuhkan 45 bungkus sacet kopi.
Guru biologi Ruswanto menuturkan, pihaknya menyuruh siswa membuat barang berguna dari limbah ini merupakan bagian dari pembelajaran tentang pencemaran lingkungan. Selama ini limbah plastik sebagai limbah anorganik, sulit untuk terurai di dalam tanah.
“Dengan pengolahan ini maka limbah plastik menjadi bermanfaat dan tidak mencemari lingkungan. Kegiatan ini kami wajibkan untuk seluruh siswa kelas X yang berjumlah 350 anak. Satu anak satu barang. Jadi nanti akan terkumpul 350 barang kerajinan,” ujarnya, Jumat (9/3).
sumber: kotaperwira.com
Similar topics
» SMP Negeri 5 Wajibkan Seluruh Siswa Bisa 'Nggamel'
» Karya Seni Rupa Siswa Para Juara Dipamerkan di Aula SMP Negeri 5 Purwokerto
» Sandal Limbah Tempurung Made In Purbalingga
» Sandal Limbah Tempurung Made In Purbalingga
» 4 Siswa SMK di Purbalingga UN di Kantor Polisi
» Karya Seni Rupa Siswa Para Juara Dipamerkan di Aula SMP Negeri 5 Purwokerto
» Sandal Limbah Tempurung Made In Purbalingga
» Sandal Limbah Tempurung Made In Purbalingga
» 4 Siswa SMK di Purbalingga UN di Kantor Polisi
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|