Cilacap Bangun Bukit Evakuasi Tsunami
Halaman 1 dari 1
Cilacap Bangun Bukit Evakuasi Tsunami
CILACAP – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Jawa Tengah, membuat peta daerah rawan bencana. Apalagi, daerah itu merupakan memiliki banyak ancaman bencana.
Bencana yang mengancam Kabupaten Cilacap antara lain tsunami, gempa, banjir, longsor, kekeringan, dan angin puting beliung.
Menurut Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Wasi Aryadi, bencana yang paling tidak bisa diprediksi adalah gempa dan tsunami. Oleh karena itu, pihaknya membangun bukit terbuka hijau sebagai tempat evakuasi jika terjadi tsunami.
Ia mengatakan, gagasan itu murni berasal dari Cilacap yang merupakan salah satu daerah paling rawan bencana tersebut. "Bukit akan diperuntukkan bagi warga Cilacap yang mengungsi jika terjadi tsunami," jelas Wasi, Senin (11/6).
Keberadaan bukit tersebut, ujarnya, bakal mengurangi kepadatan jalur evakuasi dari Cilacap ke wilayah Jeruklegi. "Ada beberapa alternatif areal yang dapat dijadikan tempat evakuasi. Di antaranya adalah kawasan bekas tambang PT Antam (Aneka Tambang) dengan luas empat hektare (ha)," katanya.
Lokasinya, lanjut Wasi, terletak sekitar 600 meter (m) dari Pantai Teluk Penyu. Dari pemukiman penduduk hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar lima sampai 15 menit dengan berjalan kaki. Jumlah penduduk di wilayah rawan yang dekat dengan Teluk Penyu tercatat 11.200 jiwa. Bukit itu dapat menampung 9.000 orang.
Alternatif lain adalah lapangan tempat pelelangan ikan (TPI) Sentolo Kawat, Cilacap Selatan. Areal tersebut berada sekitar 350 m dari pantai dan luasnya mencapai satu ha. Lapangan tersebut mampu menampung sekitar 1.000 penduduk. (LD/OL-01)
#mediaindonesia.com
Bencana yang mengancam Kabupaten Cilacap antara lain tsunami, gempa, banjir, longsor, kekeringan, dan angin puting beliung.
Menurut Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Wasi Aryadi, bencana yang paling tidak bisa diprediksi adalah gempa dan tsunami. Oleh karena itu, pihaknya membangun bukit terbuka hijau sebagai tempat evakuasi jika terjadi tsunami.
Ia mengatakan, gagasan itu murni berasal dari Cilacap yang merupakan salah satu daerah paling rawan bencana tersebut. "Bukit akan diperuntukkan bagi warga Cilacap yang mengungsi jika terjadi tsunami," jelas Wasi, Senin (11/6).
Keberadaan bukit tersebut, ujarnya, bakal mengurangi kepadatan jalur evakuasi dari Cilacap ke wilayah Jeruklegi. "Ada beberapa alternatif areal yang dapat dijadikan tempat evakuasi. Di antaranya adalah kawasan bekas tambang PT Antam (Aneka Tambang) dengan luas empat hektare (ha)," katanya.
Lokasinya, lanjut Wasi, terletak sekitar 600 meter (m) dari Pantai Teluk Penyu. Dari pemukiman penduduk hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar lima sampai 15 menit dengan berjalan kaki. Jumlah penduduk di wilayah rawan yang dekat dengan Teluk Penyu tercatat 11.200 jiwa. Bukit itu dapat menampung 9.000 orang.
Alternatif lain adalah lapangan tempat pelelangan ikan (TPI) Sentolo Kawat, Cilacap Selatan. Areal tersebut berada sekitar 350 m dari pantai dan luasnya mencapai satu ha. Lapangan tersebut mampu menampung sekitar 1.000 penduduk. (LD/OL-01)
#mediaindonesia.com
Similar topics
» Bukit Kendil Hancur
» 60 KK Terancam Longsoran Bukit Gunungputri
» 2 Heli Untuk Evakuasi RI-1 dan RI-2
» 6 Korban Berhasil Dievakuasi, Tim Evakuasi Ditarik
» Tinggalkan Pekerjaan untuk Evakuasi Korban Sukhoi
» 60 KK Terancam Longsoran Bukit Gunungputri
» 2 Heli Untuk Evakuasi RI-1 dan RI-2
» 6 Korban Berhasil Dievakuasi, Tim Evakuasi Ditarik
» Tinggalkan Pekerjaan untuk Evakuasi Korban Sukhoi
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|