HMI Tagih Janji Bupati Banyumas

PURWOKERTO (KR) - HMI Cabang Purwokerto menagih janji pada Bupati Banyumas, Mardjoko yang baru dilantik 2 bulan lalu. Sedikitnya 200 mahasiswa melakukan demo menagih janji bupati, yang akan membangun Banyumas dengan investasi.

Pendemo melakukan orasi bergantian di halaman Pendapa Si Panji Purwokerto, Selasa (6/5) akhirnya dipertemukan dengan Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Asekbang) Pemkab Banyumas, Ir Didi Rudwianto SH MSi di Ruang Paripurna DPRD Banyumas.

“Semua orang tahu saat Pak Mardjoko kampanye di bulan Januari mengatakan akan membangun Banyumas dengan investasi. Sehari setelah dilantik jadi bupati, Pak Mardjoko akan langsung menandatangani berbagai proyek dengan investor asing yang sudah saling menunggu. Mana buktinya, sampai sekarang masih diam?” kata salah seorang peserta demo, anggota HMI Cabang Purwokerto, Puji Lestari dalam orasinya.

Menurutnya, jika benar nantinya bupati bisa mendatangkan investor besar-besaran haruslah yang membela kepentingan buruh. Dikatakan, investasi amat dekat dengan pendirian pabrik-pabrik dan pabrik amat dekat dengan buruh yang banyak jumlahnya. Sedangkan buruh selalu berupa masyarakat domestik yang hidupnya amat mudah diombang-ambingkan oleh kepentingan pengusaha/investor.

“Satu-satunya jalan yang bisa melakukan perlindungan kepada buruh hanyalah pemerintah daerah itu sendiri” tandasnya. Hal senada disampaikan Anggota Komisi A DPRD Banyumas, Hendro Kuncoro SPt yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, kemenangan Mardjoko dalam Pilkada 10 Februari 2008 lalu salah satunya karena adanya janji saat kampanye untuk membangun Banyumas dengan investasi. “Saat itu Mardjoko berjanji akan mendirikan pabrik-pabrik di berbagai kawasan kecamatan dan mengentaskan pengangguran,” katanya.

Mewakili Bupati Banyumas, Asekbang Pemkab Banyumas Ir Didi Rudwianto SH MSi mengatakan, program membangun Banyumas dengan investasi telah dilakukan sejak Mardjoko dilantik sebagai bupati Banyumas, 11 April 2008 baru lalu. Hal-hal yang telah dilakukan untuk itu adalah adanya Susunan Organisasi Tata kerja (SOT) yang memberi bagian tersendiri dalam satu kantor tersendiri pula, yakni Kantor Penanaman Modal. Mekanisme untuk hal tersebut dilakukan satu atap oleh Kantor Pelayanan Perizinan dan Investasi (KPPI) Banyumas. (Ero)-o