Warga Bonokeling Banyumas Gelar Sedekah Bumi
Halaman 1 dari 1
Warga Bonokeling Banyumas Gelar Sedekah Bumi
JATILAWANG - Warga Bonokeling Kabupaten Banyumas menggelar tradisi "Abitan" atau sedekah bumi sebagai wujud syukur warga kepada Tuhan atas limpahan rahmat yang diberikan selama ini.
Tradisi "Abitan" atau sedekah bumi digelar kaum Bonokeling di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Banyumas, Selasa.
Juru bicara kaum Bonokeling, Sumitro, mengatakan tradisi tersebut selain wujud syukur warga Pekuncen kepada Tuhan, juga memohon keselamatan dan agar musim tanam mendatang bisa menghasilkan panenan yang baik.
"Tradisi ini telah berlangsung sejak ratusan tahun silam dan digelar warga saat memasuki musim tanam," katanya.
Dalam tradisi ini, kata dia, warga membawa nasi dari rumah masing-masing untuk ditukarkan dengan warga lainnya di balai desa.
Setelah doa sedekah bumi, lanjutnya, warga menggelar tradisi lempar nasi antarwarga.
Dari pantauan, tradisi lempar nasi tersebut melibatkan anak-anak, remaja, dan orang tua yang seluruhnya laki-laki.
Kendati terkena lemparan nasi, mereka tidak boleh emosi. Bahkan, mereka tampak tertawa ketika melihat ada warga terkena lemparan nasi.
Seorang wisatawan asal Australia, John Glenn, mengaku kagum terhadap tradisi "Abitan" atau sedekah bumi yang digelar kaum Bonokeling di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Banyumas.
"Ini sangat mengagumkan. Saya sangat tertarik menyaksikan tradisi ini," kata Glenn saat menyaksikan tradisi "Abitan" di Desa Pekuncen.
Menurut dia, tradisi tersebut menunjukkan kekuatan budaya yang mengakar dalam kehidupan sosial masyarakat setempat. "Sangat luar biasa, sebuah kekuatan budaya dalam kehidupan masyarakat," katanya.
#kompas.com
Tradisi "Abitan" atau sedekah bumi digelar kaum Bonokeling di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Banyumas, Selasa.
Juru bicara kaum Bonokeling, Sumitro, mengatakan tradisi tersebut selain wujud syukur warga Pekuncen kepada Tuhan, juga memohon keselamatan dan agar musim tanam mendatang bisa menghasilkan panenan yang baik.
"Tradisi ini telah berlangsung sejak ratusan tahun silam dan digelar warga saat memasuki musim tanam," katanya.
Dalam tradisi ini, kata dia, warga membawa nasi dari rumah masing-masing untuk ditukarkan dengan warga lainnya di balai desa.
Setelah doa sedekah bumi, lanjutnya, warga menggelar tradisi lempar nasi antarwarga.
Dari pantauan, tradisi lempar nasi tersebut melibatkan anak-anak, remaja, dan orang tua yang seluruhnya laki-laki.
Kendati terkena lemparan nasi, mereka tidak boleh emosi. Bahkan, mereka tampak tertawa ketika melihat ada warga terkena lemparan nasi.
Seorang wisatawan asal Australia, John Glenn, mengaku kagum terhadap tradisi "Abitan" atau sedekah bumi yang digelar kaum Bonokeling di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Banyumas.
"Ini sangat mengagumkan. Saya sangat tertarik menyaksikan tradisi ini," kata Glenn saat menyaksikan tradisi "Abitan" di Desa Pekuncen.
Menurut dia, tradisi tersebut menunjukkan kekuatan budaya yang mengakar dalam kehidupan sosial masyarakat setempat. "Sangat luar biasa, sebuah kekuatan budaya dalam kehidupan masyarakat," katanya.
#kompas.com
Similar topics
» Sedekah Bumi, Warga Saling Tukar Makanan
» Warga Desa Aribaya Gelar Ruwat Bumi
» Ritual Sedekah Bumi Digelar Paguyuban Songsong Yuwono
» Tim Allstars PSSI dan Mafudin Nigara di Banyumas Gelar Coaching-Clinic
» Warga Desa Aribaya Gelar Ruwat Bumi
» Ritual Sedekah Bumi Digelar Paguyuban Songsong Yuwono
» Tim Allstars PSSI dan Mafudin Nigara di Banyumas Gelar Coaching-Clinic
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik