Ribuan Warga Somagede Meriahkan Festival Budaya
Halaman 1 dari 1
Ribuan Warga Somagede Meriahkan Festival Budaya
SOMAGEDE: Ribuan masyarakat Kecamatan Somagede memadati jalanan wilayah itu, bukan unjuk rasa atau demo kebijakan pemerintah. Namun mereka turut memeriahkan festival budaya dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke 431, Kabupaten Banyumas.
Berbagai atraksi ditampilkan, mulai kesenian tari, ebeg, tarian tolak bala, drum band, dan kentongan unjuk kebolehan dalam acara festival tahunan di Kecamatan Somagede ini.
“Hampir setiap tahun di Kecamatan Somagede mengadakan festival seperti ini. Bukan hanya untuk memperingati hari jadi Banyumas, namun juga untuk tetap melestarikan budaya Banyumasan,” ujar Camat Somagede Yarsono SH MHum, Minggu (31/3).
Acara yang diikuti lebih dari 3.000 orang dari 30 kelompok warga desa maupun pelajar di Kecamatan Somagede. Seperti yang tampilkan warga Desa Tanggeran, mereka menunjukan tarian Baritan, yakni tarian tolak bala atau penangkal bala dan keselamatan. Busan yang digunakan para penari wanita adalah pakaian adat Banyumasan, sedangkan untuk pria mengenakan pakaian yang terbuat dari jerami.
Yarsono menjelaskan, dengan seperti ini masyarakat diharapkan dapat menjaga seni budayanya masing-masing dan juga kebersihan lingkungan serta mengembangkan potensi pertanian yang selama ini menjadi andalan masyarakat Somagede.
>>>satelitpost
Berbagai atraksi ditampilkan, mulai kesenian tari, ebeg, tarian tolak bala, drum band, dan kentongan unjuk kebolehan dalam acara festival tahunan di Kecamatan Somagede ini.
“Hampir setiap tahun di Kecamatan Somagede mengadakan festival seperti ini. Bukan hanya untuk memperingati hari jadi Banyumas, namun juga untuk tetap melestarikan budaya Banyumasan,” ujar Camat Somagede Yarsono SH MHum, Minggu (31/3).
Acara yang diikuti lebih dari 3.000 orang dari 30 kelompok warga desa maupun pelajar di Kecamatan Somagede. Seperti yang tampilkan warga Desa Tanggeran, mereka menunjukan tarian Baritan, yakni tarian tolak bala atau penangkal bala dan keselamatan. Busan yang digunakan para penari wanita adalah pakaian adat Banyumasan, sedangkan untuk pria mengenakan pakaian yang terbuat dari jerami.
Yarsono menjelaskan, dengan seperti ini masyarakat diharapkan dapat menjaga seni budayanya masing-masing dan juga kebersihan lingkungan serta mengembangkan potensi pertanian yang selama ini menjadi andalan masyarakat Somagede.
>>>satelitpost
Similar topics
» Pesta Buku dan Festival Budaya Banyumasan 2010
» Anak Indonesia Ikut Festival Budaya UNICEF Bremen
» Ribuan Warga Antusias Ikuti Pilkada Banyumas
» Somagede, Jadi Sentra Peternakan Kambing PE
» 75 Penari dan 250 Pendekar Meriahkan Peringatan Sumpah Pemuda Purbalingga
» Anak Indonesia Ikut Festival Budaya UNICEF Bremen
» Ribuan Warga Antusias Ikuti Pilkada Banyumas
» Somagede, Jadi Sentra Peternakan Kambing PE
» 75 Penari dan 250 Pendekar Meriahkan Peringatan Sumpah Pemuda Purbalingga
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik