Jantung Bocor, Hanasta Butuh Bantuan
Halaman 1 dari 1
Jantung Bocor, Hanasta Butuh Bantuan
BANYUMAS, Putri pertama keluarga Agus Adi Priyanto (30), Hanasta Ardhana Rheswari, balita berusia satu tahun, dinyatakan dokter menderita jantung bocor bawaan. Untuk menyembuhkan putrinya itu, Agus harus membawanya ke RS Jantung harapan kita Jakarta. Namun akibat tidak ada biaya membuat Hanasta tergolek terus-terusan di rumahnya, RT 1/RW 4 Desa Pancurendang, kecamatan Ajibarang.
“Kami sudah tanya ke berbagai sumber terpercaya, untuk bisa menyembuhkan putri saya ke Jakarta, ke RSUD Harapan Kita, butuh biaya minimal Rp 300 juta. Kami bingung tak punya biaya sehingga butuh bantuan donatur. Sebelumnya saya periksakan Hanasta ke RSUD Ajibarang, RSUD Banyumas, RSUP Sardjito Yogyakarta. Di RSUP Sardjito itu oleh dokter disarankan dibawa ke RSUD Harapan Kita Jakarta yang peralatannya lebih lengkap” katanya, Jumat (12/04/2013).
Sementara Ia dan istri, Solehah, tidak lagi punya kartu Jamkesmas karena sudah habis masa penggunaannya, sehingga tak bisa untuk biaya pengobatan Hanasta. Padahal pernah mendaftar jadi peserta Jamkesmas. Namun, saat revisi kuota dari pusat ternyata tidak memerolehnya sehingga sulit mencari dana untuk pengobatan sebesar Rp300 juta.
Untuk sementara ini, kata Agus, Hanasta menjalani kontrol secara rutin ke RSUD Sardjito Yogyakarta. “Itupun butuh biaya yang tidak sedikit. Coba bayangkan untuk beli obatnya per item Rp 1.700 juta. Bahkan waktu pertama kali berobat di Yogya itu mencapai Rp 6 juta. Belum lagi harus rawat inap,” jelasnya.
>>krjogja.com
“Kami sudah tanya ke berbagai sumber terpercaya, untuk bisa menyembuhkan putri saya ke Jakarta, ke RSUD Harapan Kita, butuh biaya minimal Rp 300 juta. Kami bingung tak punya biaya sehingga butuh bantuan donatur. Sebelumnya saya periksakan Hanasta ke RSUD Ajibarang, RSUD Banyumas, RSUP Sardjito Yogyakarta. Di RSUP Sardjito itu oleh dokter disarankan dibawa ke RSUD Harapan Kita Jakarta yang peralatannya lebih lengkap” katanya, Jumat (12/04/2013).
Sementara Ia dan istri, Solehah, tidak lagi punya kartu Jamkesmas karena sudah habis masa penggunaannya, sehingga tak bisa untuk biaya pengobatan Hanasta. Padahal pernah mendaftar jadi peserta Jamkesmas. Namun, saat revisi kuota dari pusat ternyata tidak memerolehnya sehingga sulit mencari dana untuk pengobatan sebesar Rp300 juta.
Untuk sementara ini, kata Agus, Hanasta menjalani kontrol secara rutin ke RSUD Sardjito Yogyakarta. “Itupun butuh biaya yang tidak sedikit. Coba bayangkan untuk beli obatnya per item Rp 1.700 juta. Bahkan waktu pertama kali berobat di Yogya itu mencapai Rp 6 juta. Belum lagi harus rawat inap,” jelasnya.
>>krjogja.com
Similar topics
» Penderita Thalasemia Butuh Bantuan
» Petani Jambu Biji Butuh Bantuan Pemerintah
» Bocah Pengidap Kanker Hati Butuh Bantuan
» Bangunan Sudah Tua, SDN 5 Arcawinangun Purwokerto Butuh Bantuan
» Bayi dengan Jari Dempet Ini Butuh Bantuan Biaya Operasi
» Petani Jambu Biji Butuh Bantuan Pemerintah
» Bocah Pengidap Kanker Hati Butuh Bantuan
» Bangunan Sudah Tua, SDN 5 Arcawinangun Purwokerto Butuh Bantuan
» Bayi dengan Jari Dempet Ini Butuh Bantuan Biaya Operasi
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|