Sopir angkutan tolak turunkan tarif
Halaman 1 dari 1
Sopir angkutan tolak turunkan tarif
PURWOKERTO - Para sopir angkutan di kota Purwokerto menyatakan keberatan dengan rencana penurunan tarif angkutan. Pasalnya, selama tiga hari penurunan harga BBM, mereka diharuskan menambah jumlah setoran. Sampai dengan Rabu (17/12), tarif angkutan belum mengalami penurunan yaitu masih Rp 2.500.
"Sekarang saja jumlah setoran harus dinaikkan, kalau kemudian tarifnya diturunkan lagi, kami tentu keberatan. Kalau harga bensin kembali seperti semula yaitu Rp 4.500, itu masih mungkin tarif diturunkan," tutur salah satu sopir angkutan kota jurusan Karanglewas, Doyob (45).
Setiap harinya ia harus mengisi bensin rata-rata 20 liter. Sehingga selisih harga bensin yang harus dibayarkan hanya Rp 10 ribu. Ia juga harus menambah jumlah setoran sebanyak Rp 10 ribu. "Bagi sopir sama saja, bensin turun apa tidak, pendapatannya tetap sama," keluhnya.
Sopir lainnya, Yanto (41) mengatakan merasa pesimistis penurunan tarif angkutan akan membuat penumpang ramai. Sebab, lanjutnya, sekarang ini sebagian besar orang sudah punya motor dan hanya sedikit yang masih memanfaatkan jasa angkutan. "Kebanyakkan penumpang anak sekolah, padahal tarif anak sekolah berbeda hanya, Rp 1.500 per anak," katanya.
Tunggu petunjuk
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banyumas, Ratimin mengakui, pihaknya memang belum memberlakukan penurunan tarif. Dishub masih menunggu petunjuk teknis dari pusat. Selama dua hari ini pihaknya baru melakukan sosialisasi kepada para pengusaha angkutan dan para sopir terkait rencana penurunan tarif ini.
"Kami baru sebatas sosialisasi tentang rencana penurunan harga, sehingga kalau petunjuk teknis turun, para pengusaha sudah siap untuk menurunkan tarif. Sesuai ketentuan, penurunan tarif ini maksimal 6 persen," jelasnya. Hef-Tj
"Sekarang saja jumlah setoran harus dinaikkan, kalau kemudian tarifnya diturunkan lagi, kami tentu keberatan. Kalau harga bensin kembali seperti semula yaitu Rp 4.500, itu masih mungkin tarif diturunkan," tutur salah satu sopir angkutan kota jurusan Karanglewas, Doyob (45).
Setiap harinya ia harus mengisi bensin rata-rata 20 liter. Sehingga selisih harga bensin yang harus dibayarkan hanya Rp 10 ribu. Ia juga harus menambah jumlah setoran sebanyak Rp 10 ribu. "Bagi sopir sama saja, bensin turun apa tidak, pendapatannya tetap sama," keluhnya.
Sopir lainnya, Yanto (41) mengatakan merasa pesimistis penurunan tarif angkutan akan membuat penumpang ramai. Sebab, lanjutnya, sekarang ini sebagian besar orang sudah punya motor dan hanya sedikit yang masih memanfaatkan jasa angkutan. "Kebanyakkan penumpang anak sekolah, padahal tarif anak sekolah berbeda hanya, Rp 1.500 per anak," katanya.
Tunggu petunjuk
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banyumas, Ratimin mengakui, pihaknya memang belum memberlakukan penurunan tarif. Dishub masih menunggu petunjuk teknis dari pusat. Selama dua hari ini pihaknya baru melakukan sosialisasi kepada para pengusaha angkutan dan para sopir terkait rencana penurunan tarif ini.
"Kami baru sebatas sosialisasi tentang rencana penurunan harga, sehingga kalau petunjuk teknis turun, para pengusaha sudah siap untuk menurunkan tarif. Sesuai ketentuan, penurunan tarif ini maksimal 6 persen," jelasnya. Hef-Tj
Similar topics
» Lawan PSCS Cilacap, Persipur Turunkan Dua Pemain Asing
» Sopir Mengantuk, Mobil APV Tenggelam di Sungai
» Sopir dan ABK berisiko tinggi tertular HIV/AIDS
» SOPIR MENGANTUK Bus Sinar Jaya Terguling
» Operasi Candi 2013, Polres Banyumas Turunkan 1.345 Personel Amankan Mudik
» Sopir Mengantuk, Mobil APV Tenggelam di Sungai
» Sopir dan ABK berisiko tinggi tertular HIV/AIDS
» SOPIR MENGANTUK Bus Sinar Jaya Terguling
» Operasi Candi 2013, Polres Banyumas Turunkan 1.345 Personel Amankan Mudik
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|