warga purbalanjar
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Cabai Rawit Tembus Rp 52 Ribu

Go down

Cabai Rawit Tembus Rp 52 Ribu Empty Cabai Rawit Tembus Rp 52 Ribu

Post  tahenk Thu Dec 23, 2010 8:45 pm

Radar Banyumas

Jelang Libur Natal dan Tahun Baru Stok Sembako Aman
KEBUMEN – Memasuki libur natal dan tahun baru, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen menjamin ketersediaan sembako dan bahan kebutuhan penting lainnya. Meski demikian, harga sejumlah barang kebutuhan pokok melambung mendekati libur natal dan tahun baru, terutama pada beberapa jenis macam sayuran.

Kepala Dinas Perindustrian perdagangan dan koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Kebumen , Azam Fatoni SH melalui Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), Agung patuh SH menyatakan, libur natal dan tahun baru tidak berpengaruh jumlah konsumsi masyarakat Kebumen akan kebutuhan barang kebutuhan pokok. Peningkatan tajam hanya terjadi, ujar Agung lagi, pada hari raya Idul Fitri, yang bisa mencapai 30 persen.

Berdasarkan hasil pantauan di sejumlah pasar di Kebumen, kemarin, diketahui stok sembako dan bahan kebutuhan penting lainnya mencukupi. “Selain harga beberapa komoditi yang mengalami kenaikan, ketersediaan sembako dan bahan kebutuhan lainnya aman,” ujar Agung Patuh, Rabu (22/12).

Berdasar pantauan di sejumlah pasar tradisional, meliputi wilayah Kecamatan Prembun, Kutowinangun, Kebumen, Karanganyar dan Gombong, jelas Agung, kenaikan harga yang sangat tajam terjadi pada jenis sayuran, beras dan minyak goreng.
Namun yang paling mencolok didapati pada komoditi cabai rawit yang terus melonjak tajam, dari Rp 42 ribu per kg, menjadi Rp 52 ribu per kg. Begitu pun cabai merah besar dan cabai merah keriting, yang kemarin mencapai 35 ribu per kg. Ada pun beras kualitas sedang harganya mencapai Rp 6800 per kg. Sedangkan minyak goreng mencapai 10 ribu per kg.

Menyikapi tingginya harga sejumlah bahan kebutuhan pokok tersebut, Pemkab belum merasa perlu melakukan operasi pasar. Tingginya harga sejumlah komoditi tersebut, ucap Agung, bukan terjadi karena kelangkaan. “Kenaikan bersifat fluktuatif dan lebih disebabkan karena sentiment pasar,” ujarnya.

Agung menjelaskan, operasi pasar hanya dilakukan jika kenaikan harga yang terjadi pada sejumlah komoditas sudah mencapai 20 persen dan tidak kunjung turun dua minggu setelah harga mulai naik,disertai dengan kelangkaan barang. “Sejauh ini, belum ada keluhan kelangkaan barang dari masyarakat, sehingga saat ini, operasi pasar belum diperlukan,” tandas Agung.(cah)
tahenk
tahenk

Jumlah posting : 2009
Join date : 27.01.08
Lokasi : Jakarta Selatan

http://tahenk.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik