Pipa Penyalur Air Tidak Berfungsi

* Sejak 2009

BANYUMAS (suara merdeka) - Selain kerusakan sumur bor yang mengakibatkan krisis air di Desa Srowot meluas, tidak berfungsinya instalasi pipa penyaluran air ke sejumlah titik di desa tersebut juga membuat distribusi air tidak menyebar.

Kades Suro Agus Purwanto, beberapa waktu lalu mengemukakan, setelah dibuat sumur bor dari bantuan Kementrian ESDM tahun 2008, pemkab menindaklanjutinya dengan pembuatan instalasi pipa penyaluran air. Instalasi tersebut untuk mendistribusikan air dari penampungan ke sejumlah titik di permukiman warga. ”Setidaknya ada 14 titik yang dipersiapkan untuk menyalurkan air dari sumur bor. Tetapi kenyataannya, sampai sumur bor rusak beberapa waktu lalu, air tetap tidak tersalurkan melalui jaringan pipa tersebut,” jelasnya saat ditemui di kantornya.

Dia mengemukakan, proyek tersebut dikerjakan Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang (DCKKTR) mengalokasikan sekitar Rp 116 juta untuk jaringan pipa. Padahal, menurutnya jika semua jaringan pipa penyaluran dari sumur bor berfungsi, bisa mengatasi masalah kekurangan air yang terjadi tiap tahun di desanya. ”Saya sudah berkali-kali ke kantor dinas tersebut, tetapi sampai sumur bor rusak pun tidak ada perbaikan. Padahal, warga sudah sangat memerlukan untuk sarana air bersih, apalagi saat ini sudah kemarau.”

Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman DCKKTR Banyumas, Sakty Suprabowo mengatakan akan segera mengecek kondisi jaringan pipa tersebut. Hal itu dilakukan untuk memastikan, penyebab tak mengalirnya air seperti yang dikeluhkan warga. ”Secepatnya akan saya kirim personel untuk mengecek,” ucapnya.
Dia memperkirakan, penyebab air tak mengalir antara lain karena debitnya kurang memadai. ”Biasanya jika itu sumur bor tentu menggunakan pompa, mungkin juga pompa mengalami kerusakan. Karenanya perlu dicari tahu apa yang membuat air tak mengalir.” (K10,K17-63)