SMP Negeri 5 Purwokerto Gelar Pameran Pantun Banyumasan
Halaman 1 dari 1
SMP Negeri 5 Purwokerto Gelar Pameran Pantun Banyumasan
PURWOKERTO (KRjogja.com) - Untuk memberikan sarana apresiasi sastra Jawa, khususnya Banyumasan pada seluruh siswa, SMP Negeri 5 Purwokerto menggelar pameran Pantun Bahasa Jawa Banyumasan (Parikan) dikompleks sekolah setempat. Sedikitnya 86 parikan yang lolos seleksi, dipamerkan di sepanjang dinding ruang kelas.
"Sebelumnya semua siswa mengumpulkan hasil karya parikan yang dituliskan di atas kertas karton dengan huruf-huruf besar dan seni. Kemudian kami secara tim yang terdiri para guru Bahasa Jawa, guru kesenian (lukis, tari, musik) melakukan seleksi. Akhirnya yang layak muat ditinjau dari unsur kreatifitas bahasa dan visi-misi parikan hanya ada 86 parikan" kata Ketua Tim Seleksi, Drs Cipto Pratomo, kepada KRjogja.com, Rabu (28/9).
KRjogja.com yang ikut memperhatikan hasil karya sastra pantun Banyumasan tersebut menyimulkan banyaknya parikan yang bertema sosial, pendidikan, kritik teradap korupsi. Mungkin karena Bahasa Jawa Banyumasan masih saja ternilai dan terkesan kocak, maka parikan yang sebenarnya berisi keluh kesah kesedihan tetap saja efeknya kepada pembaca/pengunjung adalah humor.
Devi Mariana siswi kelas IX B yang ikut lolos seleksi sehingga karyanya ikut dipamerkan, mengatakan, bikin puisi jenis pantun Banyumasan, meskipun sulit, tetapi mengasyikkan. "Pasalnya keluarga saya berasal dari Yogyakarta, sehingga ketika harus bikin puisi ngapak-ngapak jadi terpingkal-pingkal sendiri. Ya, kesan saya, bahasa Jawa Banyumasan memang kesannya lucu, amat berterus terang, dan nakal atau gokil" tuturnya. (Ero)
"Sebelumnya semua siswa mengumpulkan hasil karya parikan yang dituliskan di atas kertas karton dengan huruf-huruf besar dan seni. Kemudian kami secara tim yang terdiri para guru Bahasa Jawa, guru kesenian (lukis, tari, musik) melakukan seleksi. Akhirnya yang layak muat ditinjau dari unsur kreatifitas bahasa dan visi-misi parikan hanya ada 86 parikan" kata Ketua Tim Seleksi, Drs Cipto Pratomo, kepada KRjogja.com, Rabu (28/9).
KRjogja.com yang ikut memperhatikan hasil karya sastra pantun Banyumasan tersebut menyimulkan banyaknya parikan yang bertema sosial, pendidikan, kritik teradap korupsi. Mungkin karena Bahasa Jawa Banyumasan masih saja ternilai dan terkesan kocak, maka parikan yang sebenarnya berisi keluh kesah kesedihan tetap saja efeknya kepada pembaca/pengunjung adalah humor.
Devi Mariana siswi kelas IX B yang ikut lolos seleksi sehingga karyanya ikut dipamerkan, mengatakan, bikin puisi jenis pantun Banyumasan, meskipun sulit, tetapi mengasyikkan. "Pasalnya keluarga saya berasal dari Yogyakarta, sehingga ketika harus bikin puisi ngapak-ngapak jadi terpingkal-pingkal sendiri. Ya, kesan saya, bahasa Jawa Banyumasan memang kesannya lucu, amat berterus terang, dan nakal atau gokil" tuturnya. (Ero)
Similar topics
» SMPN 5 Gelar Pameran Kaligrafi
» Hari Nusantara, Siswa SMP Gelar Pameran Poster
» Pameran Otomotif Expo 2013 di Moro Mall Purwokerto
» Karya Seni Rupa Siswa Para Juara Dipamerkan di Aula SMP Negeri 5 Purwokerto
» Hari Nusantara, Siswa SMP Gelar Pameran Poster
» Pameran Otomotif Expo 2013 di Moro Mall Purwokerto
» Karya Seni Rupa Siswa Para Juara Dipamerkan di Aula SMP Negeri 5 Purwokerto
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|