Banyumas-Cilacap Terancam Putus
Halaman 1 dari 1
Banyumas-Cilacap Terancam Putus
* Jalan Ambrol, Tinggal Separuh
BANYUMAS- Jalur provinsi penghubung Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap yang berada di wilayah Kecamatan Wangon dan Kecamatan Jeruklegi terancam putus.
Pasalnya, separuh badan jalan di wilayah Grumbul Bulibadak, Desa Jambusari, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap itu ambrol.
Badan jalan provinsi tersebut kini tinggal separuh saja. Akibatnya lalu lintas di jalur tersebut terganggu dan diberlakukan sistem buka tutup. Kendaraan yang melintas di jalur tersebut terpaksa harus bergantian, karena hanya yang berfungsi hanya satu arah saja.
Warga setempat, Rasminto (37), mengatakan ambrolnya jalan tersebut terjadi sudah sepekan lalu. Hingga sekarang masih dibiarkan dan kurang penanganan. Padahal, jalan tersebut terbilang jalur padat, karena menjadi pintu masuk Cilacap dari arah Banyumas.
‘’Tepatnya hari Sabtu (14/4). Ambrolnya jalan ini diakibatkan karena gorong-gorong di bawah jalan sering mampat. Gorong-gorong itu diterjang air hingga mengakibatkan bagian badan jalan yang berada di atasnya ambrol,’’ katanya.
Ia menambahkan, ambrolnya jalan tersebut semakin hari semakin bertambah lebar. Apalagi jalur tersebut merupakan jalur padat. Selain kendaraan umum, jalur tersebut juga banyak dilalui kendaraan bermuatan tonase besar dan berlebih.
Tinggal Separuh
Hal itu diperkirakan semakin memperparah kondisi jalan yang tinggal separuh tersebut.
‘’Semakin hari semakin lebar. Sekarang saja badan jalan yang awalnya sekitar 4 meter kini tinggal sekitar 2 meter saja. Tebingnya sudah habis terbawa air.’’
Meski cukup berbahaya karena posisinya menurun dan rawan kecelakaan, namun tidak ada petugas yang berjaga di ruas jalan tersebut. Lalu lintas kendaraan di ruas jalan tersebut hanya diatur dua orang warga setempat.
Peringatan kerusakan jalan pun masih terbilang minim. Tak ada pagar pengaman di bagian jalan yang rusak tersebut. Jalan yang rusak hanya diberikan pembatas berupa batu.
Pengatur lalu lintas sukarela di jalan tersebut, Satim (30), mengharapkan penanganan atas kerusakan jalan dapat dilakukan pemerintah. Pasalnya, jika dibiarkan terus menerus dikhawatirkan akan bertambah rusak dan bisa memutuskan jalur tersebut.
‘’Sudah seminggu tetapi belum ada penanganan yang jelas, padahal kerusakan jalan tersebut kini terus bertambah. Semoga setelah diukur oleh petugas kemarin, diharapkan segera diperbaiki.’’(K37-17)
#suaramerdeka.com
BANYUMAS- Jalur provinsi penghubung Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap yang berada di wilayah Kecamatan Wangon dan Kecamatan Jeruklegi terancam putus.
Pasalnya, separuh badan jalan di wilayah Grumbul Bulibadak, Desa Jambusari, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap itu ambrol.
Badan jalan provinsi tersebut kini tinggal separuh saja. Akibatnya lalu lintas di jalur tersebut terganggu dan diberlakukan sistem buka tutup. Kendaraan yang melintas di jalur tersebut terpaksa harus bergantian, karena hanya yang berfungsi hanya satu arah saja.
Warga setempat, Rasminto (37), mengatakan ambrolnya jalan tersebut terjadi sudah sepekan lalu. Hingga sekarang masih dibiarkan dan kurang penanganan. Padahal, jalan tersebut terbilang jalur padat, karena menjadi pintu masuk Cilacap dari arah Banyumas.
‘’Tepatnya hari Sabtu (14/4). Ambrolnya jalan ini diakibatkan karena gorong-gorong di bawah jalan sering mampat. Gorong-gorong itu diterjang air hingga mengakibatkan bagian badan jalan yang berada di atasnya ambrol,’’ katanya.
Ia menambahkan, ambrolnya jalan tersebut semakin hari semakin bertambah lebar. Apalagi jalur tersebut merupakan jalur padat. Selain kendaraan umum, jalur tersebut juga banyak dilalui kendaraan bermuatan tonase besar dan berlebih.
Tinggal Separuh
Hal itu diperkirakan semakin memperparah kondisi jalan yang tinggal separuh tersebut.
‘’Semakin hari semakin lebar. Sekarang saja badan jalan yang awalnya sekitar 4 meter kini tinggal sekitar 2 meter saja. Tebingnya sudah habis terbawa air.’’
Meski cukup berbahaya karena posisinya menurun dan rawan kecelakaan, namun tidak ada petugas yang berjaga di ruas jalan tersebut. Lalu lintas kendaraan di ruas jalan tersebut hanya diatur dua orang warga setempat.
Peringatan kerusakan jalan pun masih terbilang minim. Tak ada pagar pengaman di bagian jalan yang rusak tersebut. Jalan yang rusak hanya diberikan pembatas berupa batu.
Pengatur lalu lintas sukarela di jalan tersebut, Satim (30), mengharapkan penanganan atas kerusakan jalan dapat dilakukan pemerintah. Pasalnya, jika dibiarkan terus menerus dikhawatirkan akan bertambah rusak dan bisa memutuskan jalur tersebut.
‘’Sudah seminggu tetapi belum ada penanganan yang jelas, padahal kerusakan jalan tersebut kini terus bertambah. Semoga setelah diukur oleh petugas kemarin, diharapkan segera diperbaiki.’’(K37-17)
#suaramerdeka.com
Similar topics
» 35 Jembatan di Banyumas dan Cilacap Rusak
» Cilacap dan Banyumas Siaga Banjir
» Aniaya Pelajar, Polisi Cilacap Dilaporkan ke Polres Banyumas
» Enam Cabup Banyumas Tandatangani Ikrar Damai, Pilkada Banyumas 2.654 TPS
» Banyumas Bersholawat Awali Hari Jadi Banyumas ke-430
» Cilacap dan Banyumas Siaga Banjir
» Aniaya Pelajar, Polisi Cilacap Dilaporkan ke Polres Banyumas
» Enam Cabup Banyumas Tandatangani Ikrar Damai, Pilkada Banyumas 2.654 TPS
» Banyumas Bersholawat Awali Hari Jadi Banyumas ke-430
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|