Petani Jambu Biji Butuh Bantuan Pemerintah

SOMAGEDE – Petani jambu biji di Kecamatan Somagede masih membutuhkan bantuan pemerintah, untuk mengembangkan usaha mereka. Sebab, selama ini petani jambu biji mengalami keterbatasan dana dan peralatan.

Salah satu petani jambu biji, Baedi asal Desa Plana RT 1/RW I Kecamatan Somagede mengatakan, hasil panen dan jumlah permintaan konsumen cukup banyak. Namun ia mengaku kesulitan untuk mengembangkan usaha pertaniannya itu.

Terutama untuk mengembangkan usaha produksi minuman sirup dan dodol. Selain keterbatasan modal usaha, peralatan yang digunakan juga sangat sederhana. "Kami berharap usaha ini bisa bertahan, kami juga berharap pemerintah bisa membantu," ungkapnya.

Dia mengaku hampir setiap hari memanen tanaman buahnya. Tidak jarang para pembeli yang sudah mengetahui lokasi kebunnya, langsung membeli dengan cara memetik sendiri. Jumlah buah setiap kali panen, diungkapkan Baedi cukup membanggakan. Saat menjelang panen raya, setiap hari ia bisa memanen 50 hingga 60 kilogram.

Baedi menjelaskan jambu biji jenis Citayem ini tidak hanya dijual per kilonya saja. Bersama dengan kelompok usaha di desanya, jambu biji merah tersebut juga diproduksi untuk pembuatan sirup dan dodol. "Kami memang mencoba menginovasi jambu biji itu menjadi makanan lain. Dan alhamdulilah respons masyarakat cukup tinggi," ujarnya.

Baedi menambahkan jambu biji organik tersebut ternyata tidak hanya enak dan manis rasanya. Melainkan juga bisa digunakan untuk pengobatan penyakit seperti diabetes dan darah tinggi. Alasan itu juga yang menjadikan banyak masyarakat mengkonsunsinya.

Sementara itu, Sekcam Somagede Parsono mengatakan pertanian jambu biji meerah di Desa Plana sudah lama menjadi langganan para pedagang buah dari berbagai daerah. Dari pemerintah desa maupun pemerintah Kecamatan tengah melakukan mengusulkan bantuan kepada Pemda. "Bupati sudah mengetahui keberadaan pertanian jambu biji merah tersebut. Kami juga tengah melakukan kordinasi dengan dinas terkait," imbuhnya. (sdk/tya)


#radar banyumas