Hanya 30 Persen Cuci Tangan Gunakan Sabun Setelah BAB
Halaman 1 dari 1
Hanya 30 Persen Cuci Tangan Gunakan Sabun Setelah BAB
PURWOKERTO – Hampir 70 persen warga Banyumas, Jawa Tengah tidak mencuci tangan dengan sabun saat cebok. Rendahnya kesadaran mencuci tangan diperoleh dari hasil Survei EHRA (Environmental Health Risk Assessment) bersama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) pada 2011.
Sampel penelitian tersebut sebanyak 4.400 responden yang tersebar di seluruh desa/kelurahan di Banyumas dengan model klaster untuk 110 lokasi
"Pengakuan responden sebagian besar atau 70 persen mereka mengaku sehabis buang air besar tangannya dicuci dengan tidak menggunakan sabun tapi air biasa," terang Ketua Pokja Air Minum Penyehatan Lingkungan (AMPL) dari Bappeda, Drajat Sugiarto, Selasa (29/5/12).
Kebiasaan mencuci tangan tanpa dengan sabun setelah cebok berpotensi tinggi menyebarkan bibit penyakit. Misalnya, "Ada seorang ibu habis mencebokkan anaknya hanya dengan air atau tisu setelah itu, dia menyuapi dengan tangan. Padahal kemungkinan besar masih ada sisa bakteri tinja yang menempel di tangannya," jelasnya.
Hal serupa juga terjadi hampir warga yang BAB di WC atau MCK umum, seperti di perkantoran, pusat perbelanjaan dan tempat umum lain. Sebab di tempat tersebut jarang disediakan sabun. "Coba bayangkan setelah BAB hanya membersihkan dengan air, setelah itu tangannya dipakai untuk berjabat tangan dengan orang lain, memegang makanan maupun peralatan lain. Ini menjadi sumber penyebaran penyakit," tandas Drajat. (A-99/A-88)***
#pikiran rakyat
Sampel penelitian tersebut sebanyak 4.400 responden yang tersebar di seluruh desa/kelurahan di Banyumas dengan model klaster untuk 110 lokasi
"Pengakuan responden sebagian besar atau 70 persen mereka mengaku sehabis buang air besar tangannya dicuci dengan tidak menggunakan sabun tapi air biasa," terang Ketua Pokja Air Minum Penyehatan Lingkungan (AMPL) dari Bappeda, Drajat Sugiarto, Selasa (29/5/12).
Kebiasaan mencuci tangan tanpa dengan sabun setelah cebok berpotensi tinggi menyebarkan bibit penyakit. Misalnya, "Ada seorang ibu habis mencebokkan anaknya hanya dengan air atau tisu setelah itu, dia menyuapi dengan tangan. Padahal kemungkinan besar masih ada sisa bakteri tinja yang menempel di tangannya," jelasnya.
Hal serupa juga terjadi hampir warga yang BAB di WC atau MCK umum, seperti di perkantoran, pusat perbelanjaan dan tempat umum lain. Sebab di tempat tersebut jarang disediakan sabun. "Coba bayangkan setelah BAB hanya membersihkan dengan air, setelah itu tangannya dipakai untuk berjabat tangan dengan orang lain, memegang makanan maupun peralatan lain. Ini menjadi sumber penyebaran penyakit," tandas Drajat. (A-99/A-88)***
#pikiran rakyat
Similar topics
» RSUD Ajibarang Budayakan Warga Cuci Tangan
» Pemerintah Dinilai Lepas Tangan
» Petani Mulai Gunakan Pompa
» Jangan Malu Gunakan Produk Lokal
» Warga Enggan Gunakan Listrik Prabayar
» Pemerintah Dinilai Lepas Tangan
» Petani Mulai Gunakan Pompa
» Jangan Malu Gunakan Produk Lokal
» Warga Enggan Gunakan Listrik Prabayar
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik