Jangan Sampai Warga Jadi Miskin
Halaman 1 dari 1
Jangan Sampai Warga Jadi Miskin
MEMBUAT kabupaten baru tidaklah semudah membalik telapak tangan. Prosesnya harus dilakukan melalui sebuah perencanaan yang benar-benar matang, sehingga kelak dapat mandiri dan berkembang.
Hal ini dapat dilakukan dengan menyusun konsep pembangunan, penggalian potensi, rencana pengembangan, hingga pemanfaatan berbagai potensi yang ada. Apabila hal tersebut tidak dilakukan, bisa jadi prestasi kabupaten baru itu justru menurun.
Akhirnya, terjadilah penggabungan kembali kabupaten yang sebelumnya telah dimekarkan. Parahnya lagi, biaya sosial maupun finansial untuk pemekaran pun menjadi sia-sia.
Hermawan Santosa, tokoh masyarakat Majenang mengatakan, daerah yang akan dimekarkan jangan sampai justru menjadi miskin. Apabila hal ini terjadi, maka wilayah tersebut akan kembali digabungkan dengan kabupaten induknya.
“Seandainya jadi seperti ini, justru pemekaranlah yang disalahkan. Oleh karena itu, Cilacap barat harus punya konsep yang jelas ketika melangkah menuju pemekaran,” katanya.
Untuk mengantisipasinya, para tokoh di Cilacap barat perlu duduk bersama membicarakan rencana ke depan mengenai pemekaran itu. Tokoh-tokoh tersebut harus bisa memaparkan, mau dibawa ke mana Cilacap Barat.
Dia mengungkapkan, masih banyak potensi di wilayah ini yang belum disentuh. Sekarang, Cilacap barat lebih mengandalkan pertanian, perkebunan dan hasil hutan. Wilayah yang berbatasan langsung dengan provinsi Jabar dan Kabupaten Brebes ini didominasi oleh perkebunan karet dan hutan pinus yang cukup luas.
Dari data yang dihimpun, luas kebun karet di Cilacap Barat mencapai sekitar 1.078 hektare. Tersebar di lima kecamatan, yakni Majenang, Wanareja, Cimanggu, Cipari, dan Dayeuhluhur. Hutan tersebut mampu memproduksi 13.487,407 ton getah pinus per tahun.
Produk Andalan
Di sisi lain, wilayah ini sangat strategis. Cilacap Barat dilalui oleh jalur nasional lintas selatan. Belum lagi akan dibangunnya jalur lintas selatan-selatan (JLSS) yang menghubungkan daerah-daerah selatan di Jawa.
Namun, masih banyak potensi Cilacap Barat yang belum tersentuh. Bidang pariwisata misalnya, wilayah ini mempunyai banyak potensi wisata alam berupa curug (air terjun) yang masih asri dan alami. Sebut saja Curug Bandung di Kecamatan Wanareja, Curug Cinagara, Manik, Tonjong, Cigombong (Majenang), Cikarang (Cimanggu), dan masih banyak lagi.
Hizi Firmansyah, budayawan muda Majenang menambahkan, Cilacap barat juga harus mempunyai produk andalan yang bisa dijual. Misalnya, membuat sebuah produk yang menjadi ikon Cilacap barat. “Tidak hanya membicarakan bagaimana caranya untuk mekar, tapi juga membahas kesiapan masyarakat menghadapi pemekaran,” katanya.
Termasuk di dalamnya, merancang masterplan tata wilayah, sentra industri, pemerintahan, pendidikan, pertanian, dan sebagainya. “Warga Cilacap barat harus berpikiran ke depan. Jangan sampai hanya memikirkan kepentingan sesaat. Apalagi isu pemekaran hanya dimanfaatkan sebagai komoditas politik belaka.” (75)
Hal ini dapat dilakukan dengan menyusun konsep pembangunan, penggalian potensi, rencana pengembangan, hingga pemanfaatan berbagai potensi yang ada. Apabila hal tersebut tidak dilakukan, bisa jadi prestasi kabupaten baru itu justru menurun.
Akhirnya, terjadilah penggabungan kembali kabupaten yang sebelumnya telah dimekarkan. Parahnya lagi, biaya sosial maupun finansial untuk pemekaran pun menjadi sia-sia.
Hermawan Santosa, tokoh masyarakat Majenang mengatakan, daerah yang akan dimekarkan jangan sampai justru menjadi miskin. Apabila hal ini terjadi, maka wilayah tersebut akan kembali digabungkan dengan kabupaten induknya.
“Seandainya jadi seperti ini, justru pemekaranlah yang disalahkan. Oleh karena itu, Cilacap barat harus punya konsep yang jelas ketika melangkah menuju pemekaran,” katanya.
Untuk mengantisipasinya, para tokoh di Cilacap barat perlu duduk bersama membicarakan rencana ke depan mengenai pemekaran itu. Tokoh-tokoh tersebut harus bisa memaparkan, mau dibawa ke mana Cilacap Barat.
Dia mengungkapkan, masih banyak potensi di wilayah ini yang belum disentuh. Sekarang, Cilacap barat lebih mengandalkan pertanian, perkebunan dan hasil hutan. Wilayah yang berbatasan langsung dengan provinsi Jabar dan Kabupaten Brebes ini didominasi oleh perkebunan karet dan hutan pinus yang cukup luas.
Dari data yang dihimpun, luas kebun karet di Cilacap Barat mencapai sekitar 1.078 hektare. Tersebar di lima kecamatan, yakni Majenang, Wanareja, Cimanggu, Cipari, dan Dayeuhluhur. Hutan tersebut mampu memproduksi 13.487,407 ton getah pinus per tahun.
Produk Andalan
Di sisi lain, wilayah ini sangat strategis. Cilacap Barat dilalui oleh jalur nasional lintas selatan. Belum lagi akan dibangunnya jalur lintas selatan-selatan (JLSS) yang menghubungkan daerah-daerah selatan di Jawa.
Namun, masih banyak potensi Cilacap Barat yang belum tersentuh. Bidang pariwisata misalnya, wilayah ini mempunyai banyak potensi wisata alam berupa curug (air terjun) yang masih asri dan alami. Sebut saja Curug Bandung di Kecamatan Wanareja, Curug Cinagara, Manik, Tonjong, Cigombong (Majenang), Cikarang (Cimanggu), dan masih banyak lagi.
Hizi Firmansyah, budayawan muda Majenang menambahkan, Cilacap barat juga harus mempunyai produk andalan yang bisa dijual. Misalnya, membuat sebuah produk yang menjadi ikon Cilacap barat. “Tidak hanya membicarakan bagaimana caranya untuk mekar, tapi juga membahas kesiapan masyarakat menghadapi pemekaran,” katanya.
Termasuk di dalamnya, merancang masterplan tata wilayah, sentra industri, pemerintahan, pendidikan, pertanian, dan sebagainya. “Warga Cilacap barat harus berpikiran ke depan. Jangan sampai hanya memikirkan kepentingan sesaat. Apalagi isu pemekaran hanya dimanfaatkan sebagai komoditas politik belaka.” (75)
denmasgoesyono- Jumlah posting : 127
Join date : 27.01.08
Similar topics
» Pasrah, Warga Miskin Berharap Raskin
» Pasar Murah PKK Diserbu Warga Miskin
» Warga Notog Ingin Stasiunnya Jadi Pemberhentian Tetap
» Beasiswa Jangan Disamakan
» Penduduk Miskin di Banyumas Semakin Berkurang
» Pasar Murah PKK Diserbu Warga Miskin
» Warga Notog Ingin Stasiunnya Jadi Pemberhentian Tetap
» Beasiswa Jangan Disamakan
» Penduduk Miskin di Banyumas Semakin Berkurang
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|