warga purbalanjar
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Kemenristek Bantu Teknologi Knalpot dan Sapu Glagah Purbalingga

Go down

Kemenristek Bantu Teknologi Knalpot dan Sapu Glagah Purbalingga Empty Kemenristek Bantu Teknologi Knalpot dan Sapu Glagah Purbalingga

Post  tahenk Tue Mar 08, 2011 8:29 pm

banyumasnews.com

PURBALINGGA - Untuk meningkatkan kualitas produk dan kemasan sehingga makin cemerlang di pasaran, Kementrian Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemenristek RI) memberikan bantuan teknologi kepada kelompok usaha kecil menengah knalpot dan sapu glagah di Kabupaten Purbalingga (Jateng). Uniknya, teknologi terapan yang diberikan kepada kelompok pengusaha kecil menengah ini dengan memberdayakan sumber daya di sekitar lokasi UKM.

“Kami tidak seperti kementrian lainnya yang memberikan bantuan dalam bentuk barang atau modal. Kami memberikan bantuan penerapan teknologi yang didahului dengan observasi mengenai permasalahan yang dihadapi UKM,” ujar Kepala Bidang Penguasaan dan Pengembangan Iptek Masyarakat Kemenristek RI Yudho Baskoro Muriadi MSi MPP dalam paparannya di Ruang Rapat Bupati, Senin (7/3).

Yudho menambahkan Purbalingga merupakan satu dari 23 Kabupaten/ kota prioritas di seluruh Indonesia atau satu dari delapan kabupaten/ kota se-Jateng yang terpilih sebagai sasaran Program Desiminasi Teknologi Spesifik Lokasi (Speslok) Kemenristek RI. Mengenai pemilihan knalpot dan sapu glagah, didasarkan atas usul wakil rakyat yang berasal dari daerah pemilihan Purbalingga dan sekitarnya di Komisi VII DPR RI. Komisi ini membidangi masalah energi sumber daya mineral, riset dan teknologi, dan lingkungan hidup.

Salah satu pengusaha kecil menengah knalpot yang diundang dalam acara itu, Muhajirin, mengungkapkan kegelisahannya mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi para pengusaha knalpot. Selain masalah teknologi, pengusha knalpot juga menghadapi persaingan tidak sehat antar pengusaha knalpot sendiri, knalpot Purbalingga yang tidak memiki kemasan (packaging) yang baik, dan masih banyak lain yang berbuntut pada rendahnya posisi tawar yang menyebabkan rendahnya harga knalpot.

“Saat ini para pengusaha knalpot berebut menjual ke bengkel-bengkel otomotif. Akibatnya posisi tawar kami jadi rendah. Persaingan usaha jadi sangat tidak sehat,” keluhnya.

Lain lagi dengan Bambang, pengusaha sapu glagah. Sebagian besar pengusaha kecil menengah sapu glagah, kata dia, tidak memiliki alat berteknologi memadai sehingga selalu tidak mampu memenuhi pemesanan. Padahal, sapu glagah Purbalingga telah merambah pasar ekspor.

“Saya sendiri terpaksa menciptakan alat pemotong sendiri. Kalau biasanya dalam sehari kita butuh 20 tenaga, sekarang cukup satu mesin,” ujarnya.

Karya cipta Bambang ini menjadi perhatian Kemenristek RI yang kemudian diolah untuk disempurnakan lagi. Selain mesin pemotong, para pengusaha sapu glagah ini juga sangat membutuhkan mesin pengering karena kondisi cuaca saat ini sangat tidak menentu, serta mesin perontok agar pekerjaan semakin efisien.

Tindak lanjut dari pertemuan siang itu, Kemenristek RI akan kembali menurunkan tenaga ahli, salah satunya dari LIPI, untuk melakukan pendampingan bagi kelompok UKM knalpot dan sapu glagah di Purbalingga hingga semua permasalahan seputar teknologi tuntas.

Selain ke Purbalingga, secara marathon Yudho bersama dua anggota timnya, Danang RH dan Dhenny F menyambangi tujuh kabupaten/ kota sasaran lainnya di jateng. Ketujuh kabupaten/ kota lainnya itu meliputi Banjarnegara, Klaten, Surakarta, Jepara, Karanganyar, Kebumen dan Wonogiri. (BNC/tgr)
tahenk
tahenk

Jumlah posting : 2009
Join date : 27.01.08
Lokasi : Jakarta Selatan

http://tahenk.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik