Sering Didemo, Bupati Banyumas Tanggapi Dingin
Halaman 1 dari 1
Sering Didemo, Bupati Banyumas Tanggapi Dingin
PURWOKERTO (KRjogja.com) - Maraknya demo akhir-akhir ini yang mendesak agar Bupati Banyumas, Drs H Mardjoko MM mundur dari jabatannya sebagai sebagai orang nomor satu di Banyumas, ditanggapi dengan enteng oleh Mardjoko. Justru dirinya menilai jika tindakan yang dilakukan para pengunjukrasa merupakan cerminan mereka yang tak tahu dan tak mau tahu.
"Itu karena mereka terganggu kepentingannya," kata Bupati Banyumas Drs H Mardjoko MM di Purwokerto.
Menurut Mardjoko, tindakan yang dilakukan kalangan mahasiswa, tokoh, PKL, LSM hingga kalangan lain dalam dua hari terakhir lalu, lantaran enggan diatur. Mereka yang terbiasa beraktivitas bebas, merasa tidak nyaman ketika diatur pemerintah Kabupaten Banyumas secara benar.
Menurut Bupati, sikap mereka juga lantaran sikap tidak tahu dan tidak mau tahu dengan pemerintahan. "Mereka tidak turun langsung ke desa-desa. Makanya tidak tahu yang sebenarnya," kata Bupati.
Mereka, juga dinilai tidak paham, dan tidak mau memahami kondisi yang ada sesungguhnya, bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Banyumas sekarang ini meningkat.
Soal investasi yang dinilai gagal, Bupati menyangkal. Bupati justru menyatakan, Banyumas merupakan Kabupaten terbesar dalam hal investasi se Jateng. "Banyumas itu investasinya nomor satu di Jawa Tengah," tegas Mardjoko.
Bupati juga menyatakan keengganannya ketika harus berbicara dengan mereka saat melakukan aksi. Demikian halnya ketika diajak diskusi, Bupati juga menolak. "Saya mau bicara, kalau dengan ahlinya," terangnya.
Bupati juga memahami, kalau hal itu hanya sebuah rintangan dalam menjalankan program pemerintahannya. Namun demikian, Bupati menyatakan akan tetap berusaha mensejahterakan seluruh masyarakat Banyumas. Termasuk, orang orang yang melakukan aksi dan berorasi tersebut. "Tentu, saya akan berusaha mensejahterakan masyarakat Banyumas. Termasuk mereka," tutup Bupati. (Ero)
"Itu karena mereka terganggu kepentingannya," kata Bupati Banyumas Drs H Mardjoko MM di Purwokerto.
Menurut Mardjoko, tindakan yang dilakukan kalangan mahasiswa, tokoh, PKL, LSM hingga kalangan lain dalam dua hari terakhir lalu, lantaran enggan diatur. Mereka yang terbiasa beraktivitas bebas, merasa tidak nyaman ketika diatur pemerintah Kabupaten Banyumas secara benar.
Menurut Bupati, sikap mereka juga lantaran sikap tidak tahu dan tidak mau tahu dengan pemerintahan. "Mereka tidak turun langsung ke desa-desa. Makanya tidak tahu yang sebenarnya," kata Bupati.
Mereka, juga dinilai tidak paham, dan tidak mau memahami kondisi yang ada sesungguhnya, bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Banyumas sekarang ini meningkat.
Soal investasi yang dinilai gagal, Bupati menyangkal. Bupati justru menyatakan, Banyumas merupakan Kabupaten terbesar dalam hal investasi se Jateng. "Banyumas itu investasinya nomor satu di Jawa Tengah," tegas Mardjoko.
Bupati juga menyatakan keengganannya ketika harus berbicara dengan mereka saat melakukan aksi. Demikian halnya ketika diajak diskusi, Bupati juga menolak. "Saya mau bicara, kalau dengan ahlinya," terangnya.
Bupati juga memahami, kalau hal itu hanya sebuah rintangan dalam menjalankan program pemerintahannya. Namun demikian, Bupati menyatakan akan tetap berusaha mensejahterakan seluruh masyarakat Banyumas. Termasuk, orang orang yang melakukan aksi dan berorasi tersebut. "Tentu, saya akan berusaha mensejahterakan masyarakat Banyumas. Termasuk mereka," tutup Bupati. (Ero)
Similar topics
» Pelantikan Bupati/Wakil Bupati Banyumas 2008-2013
» Bupati dan Wakil Bupati Banyumas Dilantik
» Kebakaran Sering Terjadi di Banyumas Saat Kemarau
» HMI Tagih Janji Bupati Banyumas
» Bupati Ingin Banyumas Jadi Teladan
» Bupati dan Wakil Bupati Banyumas Dilantik
» Kebakaran Sering Terjadi di Banyumas Saat Kemarau
» HMI Tagih Janji Bupati Banyumas
» Bupati Ingin Banyumas Jadi Teladan
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|