Ivan Kurniawan Siap Ikuti Olimpiade Kimia Internasional di Amerika

PURWOKERTO - (KRjogja.com) - Ivan Kurniawan, siswa kelas XI SMA Negeri I Purwokerto baru saja pulang dari Manado, membawa pulang medali emas atas prestasinya sebagai pemenang pertama Olimpiade Sains bidang Kimia Nasional pada 11 hingga 16 September 2011 baru lalu. Hebatnya lagi, dari 8 siswa wakil Jawa Tengah yang lolos ke tingkat nasional itu, hanya dia yang sukses membawa pulang medali emas. Karenannya, putra kesayangan dari Tjieng Kwi Hoa dengan Almarhum Djie Wey ini, berhak maju seleksi ke tingkat internasional di Amerika dalam waktu dekat.

Sebagai siswa pilihan, Ivan Kurniawan bukan yang pertama kali mendapat penghargaan karena kecerdasannya tersebut. Sebab ternyata, Ia sudah dua kali mengikuti ajang Sains internasional. Ajang bergengsi semasa ia masih duduk di SMP Susteran Purwokerto 2 tahun lalu. Dari 2 ajang tersebut kesemuanya sukses. Satu ajang meraih perak (Fisika), dan satu ajang lagi lebih hebat, mampu meraih emas internasional (Matematika).

Si pemilik mata sipit ini hanya tersenyum ketika ditanya rahasia sukses mengasah otaknya tersebut. Dia terlihat kebingungan, dengan keluguan khasnya. Ivan mengaku tak punya resep khusus untuk mendapatkan itu semua. Karena torehan yang kini menambah koleksi prestasi pelajar Indonesia, diperolehnya bak air mengalir. Bukan dengan mudah, tapi dengan santai serius. "Seperti bidang yang lain lah. Slow, but sure. Kuncinya ya santai tapi serius. Belajar bagi saya adalah kebutuhan. Itu saja, sehingga belajar bukan beban" kata Ivan, di sekolahnya, Senin (10/10).

Maksudnya, kata Ivan, dalam memimpikan sesuatu, tidaklah perlu berlebihan. Kembali lagi, kepada cita-cita yang diharapkan dan terus mengejarnya. Namun dalam pelaksanaanya, tidaklah perlu berambisius, karena tidak semua yang diimpikan, sesuai harapan. "Kembali lagi, slow but sure," ujarnya.

Disebutkan, soal belajar, Ivan juga bukan seorang kutu buku yang kesehariannya hanya membaca dan membaca. Porsi belajarnya, tidak jauh berbeda dengan porsi teman yang lainnya. Pagi hingga menjelang sore sekolah, sore beraktivitas lain, dan malam hari menyempatkan menbaca. Sedang fokus belajar, justru dilakukan saat dini hari atau fajar, ketika dia mengawali hari.

Sementara itu, Humas SMAN 1 Purwokerto, Drs Tri Joko Heranto, mengaku sangat mendukung dengan perolehan prestasi Ivan, dan beberapa pelestari tradisi juara sains di sekolahnya. Untuk persiapan ke Amerika, Ivan sudah mempersiapkan diri dengan program-program khusus dalam lomba nanti. "tentu kami, pihak sekolah selaku fasilitator juga amat siap memberikan suport agar sukses lomba pada skala internasional nanti" katanya. (Ero)