warga purbalanjar
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Ijazah Atlet Purwokerto Ditahan Sekolah

Go down

Ijazah Atlet Purwokerto Ditahan Sekolah Empty Ijazah Atlet Purwokerto Ditahan Sekolah

Post  tahenk Fri Nov 04, 2011 9:05 pm

PURWOKERTO - Lantaran tidak dapat melunasi biaya sekolah, atlet SEA Games XXVI asal Banyumas, Suswanti tidak dapat membawa pulang ijazah SMA.

Ijazah tersebut ditahan oleh pihak SMA 3 Purwokerto, tempat atlet balap sepeda itu terakhir menuntut ilmu. Ijazah itu semestinya diterima Suswanti, tahun lalu, saat ia dinyatakan lulus sekolah. Namun karena belum bisa melunasi uang sekolah sebesar Rp 2.029.900, akhirnya belum diberikan sampai sekarang.

Dana tersebut terdiri atas uang komite sekolah, sumbangan pengembangan, buku, pelajaran komputer, dan uang perpisahan. ”Kami memang belum memiliki uang untuk membayarnya,” ungkap Maryati, ibu Suswanti saat ditemui di rumahnya, kemarin.

Suswanti, kini tengah mengikuti SEA Games di Palembang dan Jakarta. Rencananya ia akan bertanding, pada Jumat (18/11) di kawasan Ancol, Jakarta.

Untuk memberikan dukungan, Maryati berencana datang ke ajang tersebut, kendati ia masih bingung memikirkan biayanya.

Saat ini, Maryati bekerja sebagai buruh di warung pecel tak jauh dari rumahnya di RT 5 RW 5 Kelurahan Kranji, Purwokerto Timur.

Adapun ayahnya, Suwarto hanya seorang buruh bangunan, yang berpenghasilan sekitar Rp 35.000 per hari, sehingga mereka kesulitan ketika harus membayar biaya sekolah.

Dia mengatakan, meski Suswanti menjadi atlet nasional, namun perhatian dari pemerintah dinilai belum ada. ”Harapan kami, ijazah Isus, panggilan akrab Suswanti, bisa diberikan tanpa harus melunasi biaya tersebut. Apalagi dia sudah berjuang demi membeli bangsa dan negara,” ungkapnya.

Menurut Maryati, ijazah itu sangat penting. Sebab, anak pertamanya itu tetap memerlukan untuk melamar pekerjaan. Sebab, tidak mungkin anaknya tersebut selamanya hanya bergantung dari profesi sebagai atlet.

Kendati setiap habis mengikuti pertandingan dan mampu menjuarai, Suswanti mendapatkan uang pembinaan, namun uang tersebut hanya cukup untuk peningkatan gizi dan vitaminnya, sedangkan alokasi uang untuk biaya sekolah belum ada.

Kebijakan Sekolah

Kepala SMA 3 Purwokerto, Warmanto, membenarkan Suswanti belum mengambil ijazah lantaran belum melunasi biaya sekolah. Hal itu, memang sudah menjadi kebijakan sekolah dan berlaku bagi semua siswa.

Di sekolah tersebut, Suswanti pernah tercatat sebagai siswa kelas olahraga. SMA 3 Purwokerto, selama ini memang tercatat sebagai satu-satunya sekolah di Kabupaten Banyumas yang membuka kelas olahraga.

Sekolah tersebut memiliki banyak atlet dari berbagai cabang olahraga dan berprestasi, baik tingkat daerah, provinsi hingga nasional.

”Tidak ada kebijakan khusus dari sekolah. Kendati ijazah belum diberikan, namun sekolah sudah memberikan kopian ijazah yang telah dilegalisasi agar dapat digunakan,” tandas dia.

Anggota Komisi D DPRD Banyumas, dokter Budhi Setiawan mengatakan, SMA 3 sebenarnya sudah memiliki anggaran lebih. Apalagi untuk kelas olahraga, dimana sekolah lain tidak menerima sebanyak SMA 3 Purwokerto. Termasuk untuk anggaran 2011 ini.

”Kami akan komunikasikan dengan pihak komite sekolah dan sekolah. Selain itu mengkomunikasikan degan teman-teman komisi D dan meminta keterangan sekolah terkait penggunaan anggaran,” kata politikus PDIP tersebut.

Menurut dia, kasus serupa pernah menimpa atlet panjat tebing di sekolah yang sama. Meski demikian, Budhi optimistis kasus tersebut bisa terselesaikan. Dia akan menyelesaikan sebelum yang bersangkutan pulang dari SEA Games XXVI.

”Kami jamin bisa selesai dengan baik. Saya berharap Suswanti fokus mengikuti SEA Games dan memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” harapnya.

Ketua KONI Banyumas Sukardi mengatakan, sebetulnya semua bisa diselesaikan dengan baik, yang penting pihak-pihak yang terkait duduk bersama mencari solusi. Pihaknya belum pernah diajak berbicara soal itu.

”Kalau tahu, kami akan mencarikan penyelesaian, apalagi melihat prestasi Suswanti yang ikut SEA Games.”

Ketua Umum ISSI Banyumas, Yatman S, mengatakan permasalahan tersebut bisa dicarikan jalan keluar, bila Suswanti mengutarakan masalah tersebut ke organisasi. Keterbukaan adalah modal utama untuk menyelesaikan setiap persoalan. ”ISSI siap untuk memfasilitasi.”(H48,ruj,bd-71)

sumber: suaramerdeka.com
tahenk
tahenk

Jumlah posting : 2009
Join date : 27.01.08
Lokasi : Jakarta Selatan

http://tahenk.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik