Harga Gabah di Wilayah Jateng Lampaui HPP
Halaman 1 dari 1
Harga Gabah di Wilayah Jateng Lampaui HPP
SEMARANG - Harga gabah di Jawa Tengah selama sekitar empat bulan terakhir atau hingga awal November 2011 baik di tingkat petani maupun di penggilingan masih melampaui harga pembelian pemerintah (HPP).
"Sejak bulan Juli 2011 hingga bulan ini belum ditemukan kasus harga gabah di bawah HPP," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Jam Jam Zamachsyari di Semarang, Minggu (4/12).
Ia mengatakan, meskipun sudah masuk musim penghujan, petani masih mampu menjual gabah dalam kondisi cukup baik sehingga tidak banyak memengaruhi harga penjualan.
"Hasil pemantauan harga gabah tidak ditemukan transaksi penjualan gabah dengan kelompok gabah kualitas rendah," katanya.
Di tingkat petani, harga gabah tertinggi pada awal November 2011 mencapai Rp4.900 per kilogram untuk kualitas gabah kering giling dengan varietas Ciherang (transaksi di Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora).
Harga terendah di tingkat petani ditemukan senilai Rp2.700 per kilogram berasal dari kelompok gabah kering panen (GKP) varietas Inpari 3 di Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar.
Di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi mencapai Rp4.950 per kilogram berasal dari kelompok gabah kualitas gabah kering giling varietas Ciherang di daerah Kedungtuban, Kabupaten Blora.
Harga terendah di tingkat penggilingan Rp2.745 per kilogram yang juga ditemukan di Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar.
Observasi terhadap harga gabah tersebut dilakukan selama awal November 2011 dengan 233 observasi untuk kelompok gabah kering giling dan gabah kering panen.
Ia mengatakan, untuk rata-rata kadar air pada kelompok kualitas gabah kering giling pada November 2011 mengalami penurunan yakni 12,20 persen sedangkan Oktober 12,34 persen.
Kelompok kualitas gabah kering panen November kadar air tercatat 19,13 persen atau naik bila dibandingkan dengan Oktober 2011 yang 18,47 persen.
Rata-rata kadar hampa pada November 2011, kedua kelompok kualitas gabah menunjukkan penurunan dibandingkan dengan Oktober 2011 baik untuk kualitas gabah kering giling maupun gabah kering panen.
Kadar hampa kelompok gabah kering giling pada November sebesar 2,41 persen dan gabah kering panen 5,54 persen, sedangkan Oktober sebesar 2,35 persen dan gabah kering panen 5,37 persen. (Ant/Yan)
sumber: krjogja.com
"Sejak bulan Juli 2011 hingga bulan ini belum ditemukan kasus harga gabah di bawah HPP," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Jam Jam Zamachsyari di Semarang, Minggu (4/12).
Ia mengatakan, meskipun sudah masuk musim penghujan, petani masih mampu menjual gabah dalam kondisi cukup baik sehingga tidak banyak memengaruhi harga penjualan.
"Hasil pemantauan harga gabah tidak ditemukan transaksi penjualan gabah dengan kelompok gabah kualitas rendah," katanya.
Di tingkat petani, harga gabah tertinggi pada awal November 2011 mencapai Rp4.900 per kilogram untuk kualitas gabah kering giling dengan varietas Ciherang (transaksi di Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora).
Harga terendah di tingkat petani ditemukan senilai Rp2.700 per kilogram berasal dari kelompok gabah kering panen (GKP) varietas Inpari 3 di Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar.
Di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi mencapai Rp4.950 per kilogram berasal dari kelompok gabah kualitas gabah kering giling varietas Ciherang di daerah Kedungtuban, Kabupaten Blora.
Harga terendah di tingkat penggilingan Rp2.745 per kilogram yang juga ditemukan di Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar.
Observasi terhadap harga gabah tersebut dilakukan selama awal November 2011 dengan 233 observasi untuk kelompok gabah kering giling dan gabah kering panen.
Ia mengatakan, untuk rata-rata kadar air pada kelompok kualitas gabah kering giling pada November 2011 mengalami penurunan yakni 12,20 persen sedangkan Oktober 12,34 persen.
Kelompok kualitas gabah kering panen November kadar air tercatat 19,13 persen atau naik bila dibandingkan dengan Oktober 2011 yang 18,47 persen.
Rata-rata kadar hampa pada November 2011, kedua kelompok kualitas gabah menunjukkan penurunan dibandingkan dengan Oktober 2011 baik untuk kualitas gabah kering giling maupun gabah kering panen.
Kadar hampa kelompok gabah kering giling pada November sebesar 2,41 persen dan gabah kering panen 5,54 persen, sedangkan Oktober sebesar 2,35 persen dan gabah kering panen 5,37 persen. (Ant/Yan)
sumber: krjogja.com
Similar topics
» Masuki Panen Raya Harga Gabah di Jateng Selatan Anjlok
» Waspadai Puting Beliung di Wilayah Selatan Jateng
» Purbalingga Tuan Rumah Pertemuan Walikota/Bupati Wilayah Jateng Bagian Barat
» Pelunasan PBB Purbalingga Lampaui Target
» Cadangan Beras di Bulog Banyumas Lampaui Target
» Waspadai Puting Beliung di Wilayah Selatan Jateng
» Purbalingga Tuan Rumah Pertemuan Walikota/Bupati Wilayah Jateng Bagian Barat
» Pelunasan PBB Purbalingga Lampaui Target
» Cadangan Beras di Bulog Banyumas Lampaui Target
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik