Korban Banjir Tieng Ditawari ke Kalimantan
Halaman 1 dari 1
Korban Banjir Tieng Ditawari ke Kalimantan
WONOSOBO- Secercah harapan mulai membayang di pelupuk mata para pengungsi korban banjir bandang di Dusun Sidorejo Desa Tieng, Kejajar, Wonosobo. Dalam pertemuan dengan Bupati HA Kholiq Arif, di Balai Desa Tieng, kemarin (22/12), sedikitnya 30 Kepala Keluarga diberikan paparan mengenai sebuah solusi alternatif bagi kehidupan mereka pascabencana.
Solusi tersebut adalah dengan bekerja di Perkebunan Sawit yang berlokasi di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Sekitar satu jam, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Wonosobo, Drs Gatot Hermawan memaparkan kondisi dan situasi di PT Tunas Agro Subur Kencana (TASK). TASK adalah perusahaan perekrut 14 tenaga kerja asal Wonosobo yang tewas di Kalimantan pada tanggal 23 September 2011 lalu.
Pemkab mengaku juga sudah membentuk sebuah tim kecil yang ditugaskan untuk meninjau beberapa lokasi transmigrasi di Kalimantan. Tim tersebut langsung menuju Kalimantan Tengah dan mendatangi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat. Berdasarkan informasi, kuota transmigrasi di Kalteng sudah habis dan masih harus menunggu sampai Desember 2012. Namun ada solusi selain transmigrasi. Disnakertrans Kalteng mengarahkan tim untuk mengupayakan penampungan produktif bagi para korban bencana Tieng . (H67-84)
Longsor di Selomerto dan Kaliwiro
Akibat hujan deras yang mengguyur Wonosobo kemarin (22/19) menjadikan terjadi longsor di sejumlah titik. Longsor terjadi di Dusun Krotok Desa Pakuncen Kecamatan Selomerto berakibat tanah perbukitan jalan ambrol tanpa ada korban jiwa.
Tanah yang mengalami longsor sepanjang 20 meter, lebar sekitar 3 meter dan tinggi 10 meter. Musibah tersebut sekitar pukul 04.00 itu kerugian yang dialami yaitu berupa senderan jalan rusak sepanjang 20 meter, aspal jalan rusak terkelupas dengan panjang 150 meter dan lebar 3 meter. Taksiran kerugian sekitar Rp 30 juta.
Menurut Camat Selomerto, Giri Atmoko, kejadian berawal saat hujan deras yang mengakibatkan jalan dan saluran air tertimbun tanah sehingga air mengalir ke jalan dan merusak senderan jalan, badan jalan aspal, jalan paving dan kolam ikan.
Aspal jalan rusak terkelupas sepanjang 100 meter dan lebar 3 meter serta paving jalan gang sepanjang 10 meter rusak berserakan.
Beberapa tanggul kolam ikan milik milik warga sekitar yakni Lutfi (45) jebol dan ikan ikut hilang serta ikan dalam kolam milik Dul Muin (40) juga banyak kolam milik warga sekitar yang hilang karena air meluap. (H67-84)
sumber: suaramerdeka.com
Solusi tersebut adalah dengan bekerja di Perkebunan Sawit yang berlokasi di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Sekitar satu jam, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Wonosobo, Drs Gatot Hermawan memaparkan kondisi dan situasi di PT Tunas Agro Subur Kencana (TASK). TASK adalah perusahaan perekrut 14 tenaga kerja asal Wonosobo yang tewas di Kalimantan pada tanggal 23 September 2011 lalu.
Pemkab mengaku juga sudah membentuk sebuah tim kecil yang ditugaskan untuk meninjau beberapa lokasi transmigrasi di Kalimantan. Tim tersebut langsung menuju Kalimantan Tengah dan mendatangi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat. Berdasarkan informasi, kuota transmigrasi di Kalteng sudah habis dan masih harus menunggu sampai Desember 2012. Namun ada solusi selain transmigrasi. Disnakertrans Kalteng mengarahkan tim untuk mengupayakan penampungan produktif bagi para korban bencana Tieng . (H67-84)
Longsor di Selomerto dan Kaliwiro
Akibat hujan deras yang mengguyur Wonosobo kemarin (22/19) menjadikan terjadi longsor di sejumlah titik. Longsor terjadi di Dusun Krotok Desa Pakuncen Kecamatan Selomerto berakibat tanah perbukitan jalan ambrol tanpa ada korban jiwa.
Tanah yang mengalami longsor sepanjang 20 meter, lebar sekitar 3 meter dan tinggi 10 meter. Musibah tersebut sekitar pukul 04.00 itu kerugian yang dialami yaitu berupa senderan jalan rusak sepanjang 20 meter, aspal jalan rusak terkelupas dengan panjang 150 meter dan lebar 3 meter. Taksiran kerugian sekitar Rp 30 juta.
Menurut Camat Selomerto, Giri Atmoko, kejadian berawal saat hujan deras yang mengakibatkan jalan dan saluran air tertimbun tanah sehingga air mengalir ke jalan dan merusak senderan jalan, badan jalan aspal, jalan paving dan kolam ikan.
Aspal jalan rusak terkelupas sepanjang 100 meter dan lebar 3 meter serta paving jalan gang sepanjang 10 meter rusak berserakan.
Beberapa tanggul kolam ikan milik milik warga sekitar yakni Lutfi (45) jebol dan ikan ikut hilang serta ikan dalam kolam milik Dul Muin (40) juga banyak kolam milik warga sekitar yang hilang karena air meluap. (H67-84)
sumber: suaramerdeka.com
Similar topics
» Korban Banjir Masih Mengungsi
» 178 Rumah Terendam Banjir
» Cilacap dan Banyumas Siaga Banjir
» Akibat Banjir, 3 Rumah Retak
» Pendangkalan Sungai Picu Banjir
» 178 Rumah Terendam Banjir
» Cilacap dan Banyumas Siaga Banjir
» Akibat Banjir, 3 Rumah Retak
» Pendangkalan Sungai Picu Banjir
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|