Banjir, Aktivitas di SMK Nahdatul Ulama Ma`arif Bobotsari Terganggu
Halaman 1 dari 1
Banjir, Aktivitas di SMK Nahdatul Ulama Ma`arif Bobotsari Terganggu
PURBALINGGA - Aktivitas belajar mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nahdatul Ulama Ma`arif Bobotsari, Kabupaten Purbalingga, Selasa, terganggu akibat banjir yang merendam sekolah itu, pada Senin (30/1), sekitar pukul 17.00 WIB.
Ketua Jurusan Teknik Audio Video SMK NU Ma`arif Bobotsari Malabi di Purbalingga, mengatakan, hujan lebat Senin (30/1) petang mengakibatkan air Sungai Cideng yang berdekatan dengan sekolah itu meluap.
"Tembok pagar sekolah pun jebol akibat derasnya aliran Sungai Cideng yang meluap sehingga air masuk ke halaman sekolah," katanya, Selasa (31/1).
Bahkan, kata dia, genangan air tersebut merendam beberapa ruangan di sekolah itu hingga ketinggian dua meter.
Ruangan yang terendam antara lain Laboratorium Komputer dan Laboratorium Teknik Audio Video.
"Khusus di Laboratorium Komputer ada sekitar 50 unit komputer yang terendam air. Bahkan ada juga yang hanyut terbawa air," kata Malabi.
Selain itu, kata dia, tiga unit komputer jinjing (laptop), satu unit kamera video (handycam), "mixer", dan sejumlah peralatan elektronik lainnya turut terendam.
Ia mengatakan, sejumlah guru dan warga di sekitar telah berupaya menyelamatkan sebagian peralatan elektronik sebelum terendam banjir.
Menurut dia, peralatan elektronik yang berhasil diselamatkan tersebut untuk sementara dititipkan di pondok pesantren yang berada di belakang sekolah.
"Kerugian yang kami alami akibat banjir tersebut diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah," katanya.
Di samping menimbulkan kerugian materi, kata dia, banjir tersebut mengakibatkan kegiatan belajar mengajar khususnya praktikum.
"Hari ini (31/1) sebagian siswa membersihkan ruangan yang terendam banjir," katanya. (Ant/Yan)
sumber: krjogja.com
Ketua Jurusan Teknik Audio Video SMK NU Ma`arif Bobotsari Malabi di Purbalingga, mengatakan, hujan lebat Senin (30/1) petang mengakibatkan air Sungai Cideng yang berdekatan dengan sekolah itu meluap.
"Tembok pagar sekolah pun jebol akibat derasnya aliran Sungai Cideng yang meluap sehingga air masuk ke halaman sekolah," katanya, Selasa (31/1).
Bahkan, kata dia, genangan air tersebut merendam beberapa ruangan di sekolah itu hingga ketinggian dua meter.
Ruangan yang terendam antara lain Laboratorium Komputer dan Laboratorium Teknik Audio Video.
"Khusus di Laboratorium Komputer ada sekitar 50 unit komputer yang terendam air. Bahkan ada juga yang hanyut terbawa air," kata Malabi.
Selain itu, kata dia, tiga unit komputer jinjing (laptop), satu unit kamera video (handycam), "mixer", dan sejumlah peralatan elektronik lainnya turut terendam.
Ia mengatakan, sejumlah guru dan warga di sekitar telah berupaya menyelamatkan sebagian peralatan elektronik sebelum terendam banjir.
Menurut dia, peralatan elektronik yang berhasil diselamatkan tersebut untuk sementara dititipkan di pondok pesantren yang berada di belakang sekolah.
"Kerugian yang kami alami akibat banjir tersebut diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah," katanya.
Di samping menimbulkan kerugian materi, kata dia, banjir tersebut mengakibatkan kegiatan belajar mengajar khususnya praktikum.
"Hari ini (31/1) sebagian siswa membersihkan ruangan yang terendam banjir," katanya. (Ant/Yan)
sumber: krjogja.com
Similar topics
» Aktivitas Ekonomi Dua Desa di Purbalingga Lumpuh
» Produksi Benih Ikan Terganggu
» Perjalanan KA akan terganggu pada 6 Desember
» 178 Rumah Terendam Banjir
» Mendesak, Penanganan Banjir di Penolih
» Produksi Benih Ikan Terganggu
» Perjalanan KA akan terganggu pada 6 Desember
» 178 Rumah Terendam Banjir
» Mendesak, Penanganan Banjir di Penolih
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|