warga purbalanjar
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Dokter Teroris di Poso Murid Noordin M Top

Go down

Dokter Teroris di Poso Murid Noordin M Top Empty Dokter Teroris di Poso Murid Noordin M Top

Post  tahenk Mon Apr 14, 2008 1:02 am

Tertangkap Polisi Malaysia

JAKARTA - Dua teroris yang diserahkan otoritas Malaysia kepada polisi dua pekan lalu ternyata terkait kasus Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Kedua orang itu adalah dokter Agus Idrus, 39, dan Abu Husna alias Abdurrahim, 45. Hingga kini, polisi mengembangkan keterangan kedua orang yang mendekam di Rutan Kelapa Dua, Depok, itu ke Surabaya, Solo, dan Poso.

Kapolri Jenderal Pol Sutanto saat dikonfirmasi Jumat lalu (11/4) membenarkan penangkapan kedua orang tersebut. ’’Benar. Tapi, coba cek perkembangannya ke Bareskrim,’’ kata Kapolri.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol R. Abubakar Nataprawira yang saat itu berada di samping Kapolri mengatakan, Bareskrim masih mengembangkan penangkapan tersebut. Karenai itu, belum ada informasi yang bisa disampaikan.

Dari penelusuran Indo Pos, kedua tersangka teroris itu ditangkap dalam pelarian saat berada di Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka bisa sampai ke negeri jiran itu karena memalsukan paspor. ’’Sementara ini memang mereka masih dikenakan pelanggaran keimigrasian soal paspor palsu. Lainnya saya belum tahu. Termasuk soal kaitan mereka dengan terorisme, kecuali Poso,’’ kata Asluddin Hatjani, pengacara kedua tersangka tersebut, saat dihubungi tadi malam.

Dokter Agus diyakini polisi sebagai pemimpin jaringan Jamaah Islamiyah (JI) Poso. Dia menggantikan Hasanuddin yang telah dibekuk polisi. Dokter Agus yang asli Petemon, Surabaya, itu dicari polisi sejak operasi besar-besaran di Poso pada Januari–Februari 2007 yang berhasil menangkap Basri cs. Sejak itu, dia menghilang bagai ditelan bumi.
Kapolda Sulteng Brigjen Pol Badrodin Haiti pernah mengatakan, Agus-lah yang menghubungkan Noordin M. Top –yang kini masih buron– dengan Poso. Agus adalah murid langsung Noordin dan mereka pernah sama-sama berlatih militer di Blitar, Jawa Timur. Saat di Poso, Agus sering memberikan ceramah dan membaiat para pelaku sebelum melaksanakan aksi teror di Poso dan Palu.

Salah satu peran sentral Agus ialah memberikan taushiyah kepada pelaku peledakan bom Pasar Tentena akhir 2005 yang menewaskan 22 orang. Salah seorang pelaku kasus tersebut yang telah ditangkap polisi, yakni Syaiful Anam alias Brekele alias Mujadid alias Idris, 26, telah divonis 18 tahun penjara. Agus juga terlibat sejumlah kasus, termasuk kasus 22 Oktober 2006 di Tanah Runtuh serta kontak senjata antara polisi dan sekelompok orang di Tanah Runtuh awal 2007.

Radar Sulteng (Grup Indo Pos) melaporkan, dokter Agus yang juga dikenal sebagai Joko masuk Poso sekitar 2005. Dia pernah bertugas di RS Poso. ’’’Jangan saya yang cerita. Tidak enak. Tapi, dia memang dulu pernah di sini,’’ kata seorang perawat di sana saat ditanya soal sosok dokter Agus. Selama di Poso, Agus menetap di Kelurahan Gebang Rejo dan pernah membuka klinik di Jalan Pulau Kalimantan, Poso. Tadi malam Indo Pos datang ke rumah Agus di Petemon, tapi tampak sepi.

Jauh sebelum masuk ke Poso, Agus bergabung JI sejak dia mengikuti pelatihan militer di kamp Hudaibiyah, Filipina Selatan, pada 1999. Selain menimba ilmu dari para instruktur di sana, Agus mempraktikan ilmu medisnya, seperti mengobati dan mengoperasi mereka yang terkena bom.

Setelah dinyatakan lulus, Agus kembali lagi ke kamp Hudaibiyah pada 2001. Saat kedatangannya yang kedua ke Filipina, Agus berada di sana 4 bulan. Kali ini dia datang khusus untuk melatih dan mengganti dokter yang lain.
Sekembali dari Filipina, dia ditugaskan JI di Surabaya. Kemudian, dia muncul di Poso, lalu menghilang dan ditangkap di Malaysia.

Di Filipina pula, pada 1999, Agus berkenalan dengan Abdurrahim yang juga menjadi siswa di sana. Polisi sempat salah tangkap terhadap seorang dokter yang dikira Agus pada Maret 2007 di Solo.

Abdurrahim juga bukan orang sembarangan. Dia, yang asli Solo, adalah anggota markaziah (pimpinan pusat) JI untuk bidang tarbiyah sebelum bom Bali pertama meledak Oktober 2002. Abdurrahim kembali muncul dalam pusaran teror pada 2005 di sebuah vila di Bandungan, Semarang, Jawa Tengah. Saat itu tengah digelar pertemuan yang juga dihadiri Abu Dujana, Zarkasih, dan Hasanuddin –ketiganya telah ditangkap polisi. Mereka membicarakan soal kegiatan di Poso.

Seperti diberitakan (Indo Pos, 7/4), musim penangkapan pelaku teror, tampaknya, bersemi lagi. Tim Densus/88 Mabes Polri dalam pekan-pekan terakhir ini melakukan serangkaian operasi di sejumlah tempat. Penyisiran itu sebagai buntut penangkapan dua pelaku teror Indonesia oleh otoritas Malaysia, yang kemudian diserahkan kepada Polri. Pelaku itu ternyata dokter Agus dan Abdurrahim. (ano/naz/ari/hnf/jpnn/iro)
tahenk
tahenk

Jumlah posting : 2009
Join date : 27.01.08
Lokasi : Jakarta Selatan

http://tahenk.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik