Produksi Makanan Olahan Naik 100 Persen
Halaman 1 dari 1
Produksi Makanan Olahan Naik 100 Persen
PURBALINGGA – Menjelang lebaran, produksi makanan olahan oleh para pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) di Purbalingga meningkat hingga 100 persen.
Ketua Klaster Makanan Olahan Paguyuban UMKM Perwira, Murtinah mengatakan, peningkatan produksi tersebut mulai terjadi sejak awal puasa. "Saya juga meningkatkan jumlah produksi dua kali lipat untuk persiapan lebaran," kata pemilik workshop yang memproduksi tomat rasa kurma (torama) itu.
Meskipun demikian, lanjutnya, sebagian besar perajin tersebut belum memasarkan seluruh hasil produksinya. Pasalnya mereka juga masih menunggu kepastian masuknya produk tersebut ke toko-toko makanan sesuai dengan instruksi Wakil Bupati Sukento Ridho Marhaendriato beberapa waktu lalu.
"Insyaallah Senin kami akan datang ke beberapa toko makanan besar di Purbalingga untuk membawakan sampel produk kami," imbuhnya kepada Suara Merdeka, Minggu (29/7). Produk mereka rencananya akan dimasukkan ke toko tersebut selain dijual eceran, juga akan dijual dalam bentuk parsel.
Seperti diketahui, Wabup Purbalingga meminta kepada setiap toko untuk menjual minimal 40 persen produk lokal dari seluruh produk yang dijual. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan produksi pelaku UMKM.
Kabid UMKM pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Gatot Budirahadjo mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan penjajagan dengan para pemilik toko perihal permintaan Wabup tersebut.
"Kita juga meminta standardisasi produk UMKM yang bisa masuk ke toko tersebut, sehingga pelaku UMKM dapat menghasilkan produk dengan kualitas baik," pungkasnya.
#suaramerdeka.com
Ketua Klaster Makanan Olahan Paguyuban UMKM Perwira, Murtinah mengatakan, peningkatan produksi tersebut mulai terjadi sejak awal puasa. "Saya juga meningkatkan jumlah produksi dua kali lipat untuk persiapan lebaran," kata pemilik workshop yang memproduksi tomat rasa kurma (torama) itu.
Meskipun demikian, lanjutnya, sebagian besar perajin tersebut belum memasarkan seluruh hasil produksinya. Pasalnya mereka juga masih menunggu kepastian masuknya produk tersebut ke toko-toko makanan sesuai dengan instruksi Wakil Bupati Sukento Ridho Marhaendriato beberapa waktu lalu.
"Insyaallah Senin kami akan datang ke beberapa toko makanan besar di Purbalingga untuk membawakan sampel produk kami," imbuhnya kepada Suara Merdeka, Minggu (29/7). Produk mereka rencananya akan dimasukkan ke toko tersebut selain dijual eceran, juga akan dijual dalam bentuk parsel.
Seperti diketahui, Wabup Purbalingga meminta kepada setiap toko untuk menjual minimal 40 persen produk lokal dari seluruh produk yang dijual. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan produksi pelaku UMKM.
Kabid UMKM pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Gatot Budirahadjo mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan penjajagan dengan para pemilik toko perihal permintaan Wabup tersebut.
"Kita juga meminta standardisasi produk UMKM yang bisa masuk ke toko tersebut, sehingga pelaku UMKM dapat menghasilkan produk dengan kualitas baik," pungkasnya.
#suaramerdeka.com
Similar topics
» Hujan, Produksi Durian Turun 15 Persen
» Awas! 54 Persen Produk Makanan Berlabel Halal 'Bodong'
» Harga Naik, Produksi Anjlok
» Presiden Putuskan BBM Naik 28.7 Persen
» Tiket Arus Balik KA Naik 300 Persen
» Awas! 54 Persen Produk Makanan Berlabel Halal 'Bodong'
» Harga Naik, Produksi Anjlok
» Presiden Putuskan BBM Naik 28.7 Persen
» Tiket Arus Balik KA Naik 300 Persen
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|