Meningkat, Kasus Bunuh Diri di Banyumas
Halaman 1 dari 1
Meningkat, Kasus Bunuh Diri di Banyumas
PURWOKERTO (KR) - Jumlah kasus bunuh diri bulanan di Kabupaten Banyumas selama Januari - April 2008 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Selama 2007, Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas) Kabupaten Banyumas mencatat, setiap bulan, dua warga melakukan bunuh diri, sedangkan 2008 menjadi tiga penduduk.
Selama tahun 2007, Bakesbanglinmas mendata 24 warga Kabupaten Banyumas meninggal dunia akibat bunuh diri. Sedangkan dalam periode Januari-April, tercatat sebelas warga mengakhiri hidupnya sendiri.
“Tahun ini memang baru sebelas, namun intensitasnya tinggi yakni sekitar 3 orang perbulan,” ujar Dwi Pindarto SH MHum, Kepala Bakesbanglinmas Kabupaten Banyumas kepada KR, Selasa (6/5) di ruang kerjanya. Dijelaskan, motivasi warga Kabupaten Banyumas untuk mengakhiri hidupnya bermacam-macam. Berdasarkan data lembaga itu, lebih 50 persen bunuh diri disebabkan tekanan ekonomi. Kemudian, disusul akibat penyakit yang tidak kunjung sembuh, putus cinta serta gangguan jiwa lain.
Menurutnya, trend kejadian bunuh diri di Kabupaten Banyumas sepanjang 2008 diperkirakan akan meningkat. Lanjutnya, hal itu beralasan lantaran beban ekonomi yang ditanggung masyarakat akibat permasalahan seperti melonjaknya pengangguran diperkirakan makin berat. Dipaparkan, untuk menekan angka bunuh diri di Kabupaten Banyumas, pemerintah harus membuat program pemberdayaan ekonomi masyarakat, penciptaan lapangan kerja serta pengobatan gratis kepada masyarakat miskin.
Selain itu Bakesbanglinmas berencana mengadakan rapat bersama pemerintah kecamatan untuk menyosialisasikan kasus bunuh diri di Kabupaten Banyumas. “Kecamatan akan meneruskan ke desa, lalu desa dengan menggandeng tokoh masyarakat dan agama yang bertugas memperingatkan warga untuk meninggalkan perbuatan dosa itu. Peran tokoh agama sangat penting, sebab berdasarkan penelitian kami, pelaku bunuh diri merupakan orang yang jauh dari Tuhannya,” katanya. (*-1)-g
Selama tahun 2007, Bakesbanglinmas mendata 24 warga Kabupaten Banyumas meninggal dunia akibat bunuh diri. Sedangkan dalam periode Januari-April, tercatat sebelas warga mengakhiri hidupnya sendiri.
“Tahun ini memang baru sebelas, namun intensitasnya tinggi yakni sekitar 3 orang perbulan,” ujar Dwi Pindarto SH MHum, Kepala Bakesbanglinmas Kabupaten Banyumas kepada KR, Selasa (6/5) di ruang kerjanya. Dijelaskan, motivasi warga Kabupaten Banyumas untuk mengakhiri hidupnya bermacam-macam. Berdasarkan data lembaga itu, lebih 50 persen bunuh diri disebabkan tekanan ekonomi. Kemudian, disusul akibat penyakit yang tidak kunjung sembuh, putus cinta serta gangguan jiwa lain.
Menurutnya, trend kejadian bunuh diri di Kabupaten Banyumas sepanjang 2008 diperkirakan akan meningkat. Lanjutnya, hal itu beralasan lantaran beban ekonomi yang ditanggung masyarakat akibat permasalahan seperti melonjaknya pengangguran diperkirakan makin berat. Dipaparkan, untuk menekan angka bunuh diri di Kabupaten Banyumas, pemerintah harus membuat program pemberdayaan ekonomi masyarakat, penciptaan lapangan kerja serta pengobatan gratis kepada masyarakat miskin.
Selain itu Bakesbanglinmas berencana mengadakan rapat bersama pemerintah kecamatan untuk menyosialisasikan kasus bunuh diri di Kabupaten Banyumas. “Kecamatan akan meneruskan ke desa, lalu desa dengan menggandeng tokoh masyarakat dan agama yang bertugas memperingatkan warga untuk meninggalkan perbuatan dosa itu. Peran tokoh agama sangat penting, sebab berdasarkan penelitian kami, pelaku bunuh diri merupakan orang yang jauh dari Tuhannya,” katanya. (*-1)-g
Similar topics
» Kasus Kebakaran di Banyumas Meningkat
» Kasus Kematian Akibat HIV/ AIDS di Banyumas Terus Meningkat
» Di Banyumas, Anak Durhaka Bunuh Ayah Kandung
» Jadi Istri Kedua, Wanita di Banyumas Gantung Diri
» Kasus Kematian Akibat HIV/ AIDS di Banyumas Terus Meningkat
» Di Banyumas, Anak Durhaka Bunuh Ayah Kandung
» Jadi Istri Kedua, Wanita di Banyumas Gantung Diri
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|