BBM Naik, Angkutan Terancam
Halaman 1 dari 1
BBM Naik, Angkutan Terancam
PURWOKERTO (SINDO) – Ratusan perusahaan angkutan umum di Banyumas terancam kolaps menyusul rencana kenaikanhargaBBMsekitar30%.
Ketua Dewan Pengurus Cabang Organisasi Angkutan Darat (Organda) Banyumas Sutanto mengatakan,kenaikan tarif sebesar 15% hanya bisa menutupi biaya pembelian solar, belum untuk biaya operasional. ”Belum lagi setahun ini harga suku cadang kendaraan naik sekitar 50-100%,” ungkapnya, kemarin. Terkait hal itu, Sutanto memprediksi banyak perusahaan angkutan umum yang gulung tikar.
Asumsinya,kata dia,selain tidak bisa membeli suku cadang karena harganya terus naik, jumlah penumpang juga tidak bertambah. ”Jumlah penumpang terus susut, sementara kendaraan kembang kempis,”ujarnya. Data angkutan umum di Banyumas ada 1.730 unit.Rinciannya, angkutan kota ada 400 unit, angkutan desa (750 unit) bis berukuran kecil (200 unit), bis ukuran sedang (300 unit),bis AKAP (80 unit).
”Untuk bis boleh dibilang kondisinya tidak ada yang sehat 100 persen,”terang Sutanto. Pemilik perusahaan otobus Aries,Sugiyanto mengatakan, dari 9 bus yang dimilikinya saat ini yang beroperasi hanya 2-3 buah, karena sisanya dalam kondisi kurang sehat. Setiap hari, satu bus ukuran sedang menghabiskan Rp400-450 ribu untuk membeli solar jarak 440 kilometer. Kepala Dishub Banyumas Ratimin mengatakan, pihaknya berencana mengadakan rapat dengan seluruh masyarakat transportasi di Kab Banyumas. (ridwan anshori)
Ketua Dewan Pengurus Cabang Organisasi Angkutan Darat (Organda) Banyumas Sutanto mengatakan,kenaikan tarif sebesar 15% hanya bisa menutupi biaya pembelian solar, belum untuk biaya operasional. ”Belum lagi setahun ini harga suku cadang kendaraan naik sekitar 50-100%,” ungkapnya, kemarin. Terkait hal itu, Sutanto memprediksi banyak perusahaan angkutan umum yang gulung tikar.
Asumsinya,kata dia,selain tidak bisa membeli suku cadang karena harganya terus naik, jumlah penumpang juga tidak bertambah. ”Jumlah penumpang terus susut, sementara kendaraan kembang kempis,”ujarnya. Data angkutan umum di Banyumas ada 1.730 unit.Rinciannya, angkutan kota ada 400 unit, angkutan desa (750 unit) bis berukuran kecil (200 unit), bis ukuran sedang (300 unit),bis AKAP (80 unit).
”Untuk bis boleh dibilang kondisinya tidak ada yang sehat 100 persen,”terang Sutanto. Pemilik perusahaan otobus Aries,Sugiyanto mengatakan, dari 9 bus yang dimilikinya saat ini yang beroperasi hanya 2-3 buah, karena sisanya dalam kondisi kurang sehat. Setiap hari, satu bus ukuran sedang menghabiskan Rp400-450 ribu untuk membeli solar jarak 440 kilometer. Kepala Dishub Banyumas Ratimin mengatakan, pihaknya berencana mengadakan rapat dengan seluruh masyarakat transportasi di Kab Banyumas. (ridwan anshori)
Similar topics
» PT KAI Daops V Cek Angkutan Lebaran
» Angkutan Malam Beroperasi November
» Penumpang Sepi, Angkutan Mengeluh
» Dishub Siapkan 1.319 Angkutan Lebaran
» Sopir angkutan tolak turunkan tarif
» Angkutan Malam Beroperasi November
» Penumpang Sepi, Angkutan Mengeluh
» Dishub Siapkan 1.319 Angkutan Lebaran
» Sopir angkutan tolak turunkan tarif
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|