warga purbalanjar
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

GEMARIKAN, Gerakan Masyarakat Makan Ikan

Go down

GEMARIKAN, Gerakan Masyarakat Makan Ikan Empty GEMARIKAN, Gerakan Masyarakat Makan Ikan

Post  tahenk Sun Nov 28, 2010 7:30 pm

http://www.tegal.go.id

DUKUHWARU-Gizi adalah bagian bahan makanan yang menghasilkan tenaga, mengganti bagian tubuh yang usang dan menjalankan proses pertumbuhan. Akibat kekurangan gizi dapat menimbulkan : kelainan pada pertumbuhan, mengurangi kecerdasan dan kurangnya daya tahan tubuh. Walaupun produksi ikan meningkat tiap tahun, masalah gizi masih dijumpai di Indonesia.

Hal ini disebabkan karena: masih percaya bahwa memakan ikan mengakibatkan alergi atau cacingan. Kurangnya pengetahuan tentang gizi dan pendapatan masyarakat masih rendah. Padahal, hampir seluruh tubuh ikan sangat berguna bagi tubuh kita, kata Lily Herlambang SPi, Kabid Perikanan pada Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Tegal saat pembinaan dan sosialisasi “Gemarikan” Gerakan memasyarakatkan makan ikan di Pendopo Kecamatan Dukuhwaru, Kamis, (21/10).

Dijelaskannya, kepala dan mata ikan, mengandung polyscharida yang berfungsi mengontrol aliran darah. Minyak ikan mengandung DHA (Docahexaenic Acid) yang sangat penting dalam pertumbuhan otak serta perkembangan retina mata. Daging ikan mengandung protein berkualitas tinggi dan vitamin yang sangat berguna untuk pertumbuhan dan ketahanan tubuh. Kemudian, duri ikan mengandung kalsium dan kolagen yang sangat bermanfaat dalam membantu pertumbuhan tulang dan gigi. Kulit ikan mengandung vitamin A dan B2 yang sangat bermanfaat untuk kesehatan mata dan kekebalan tubuh. Lemak pada perut ikan mengandung lemak omega 3 (EPA) yang berfungsi mencegah penyempitan pembuluh darah dan dapat menurunkan kolesterol.

Selain itu, lanjutnya daging ikan juga mengandung unsur mineral dan vitamin. Mineral: kalsium adalah zat kapur yang sangat diperlukan untuk pembentukan tulang, yodium, sumber yodium terkaya didapat pada makanan yang berasal dari laut, kekurangan yodium dapat mengakibatkan penyakit gondok. Sedangkan vitamin A banyak terdapat dalam hati ikan. Kekurangan vitamin A berakibat penyakit rabun senja dan radang mata. Vitamin D juga banyak terdapat dalam hati ikan. Kekurangan vitamin D berakibat tulang menjadi rapuh dan membengkok, penyakit ini disebut rachitis atau ricketsia. Untuk itulah, lanjut Pria berperawakan tegap ini, melalui “Gemarikan” ini ingin mengajak masyarakat gemar makan ikan karena selain kandungan proteinnya banyak, harganya juga murah.”Dari segi protein tak kalah dengan daging kambing, ayam dan lain-lain, harganya juga dapat terjangkau,”ujarnya.

Namun demikian, tambahnya dalam mengkonsumsi ikan perlu diperhatikan kesegaran ikan. Tanda-tanda ikan yang betul-betul segar menurutnya adalah rupa dan warna ikan masih cerah, insang masih berwarna merah, dengan bau khas ikan segar. Daging masih kenyal dan elastis, sisik tidak mudah lepas, meskipun kita coba cabut dengan tarikan sedikit. Matanya masih terlihat jernih dan melotot. Sedangkan tanda-tanda ikan yang mulai mengalami pembusukan: rupa dan warna ikan sudah mulai kusam dan tidak menarik lagi. Insang mulai berwarna merah tua, kecoklat-coklatan,atau kehitam-hitaman dengan bau yang busuk. Daging sudah mulai lembek dan tidak elastis lagi. Sisik mudah terlepas, mata sudah mulai suram dan tidak melotot, tetapi cekung dan masuk ke dalam rongga mata.

Sementara itu, Ir Apri Astuti berpendapat cara mengenali segar tidaknya ikan sebenarnya tidak sulit. Cukup dengan pengamatan visual terhadap penampilan ikan. Caranya adalah dengan menggunakan metode 4 M yaitu melihat, meraba, menekan dan mencium. Ciri ikan segar, jelasnya kenampakan, ikan cemerlang mengkilap sesuai jenisnya, badan ikan utuh, tidak patah, tidak rusak fisik, bagian perut masih utuh dan ilat serta lubang anus tertutup, mata cerah (terang), selaput mata jernih, pupil hitam dan menonjol, insang berwarna merah cemerlang atau sedikit kecoklatan, tidak ada lendir atau sedikit, bau segar spesifik jenis, atau sedikit berbau amis yang lembut, selaput lendir di permukaan tubuh tipis, encer, bening, mengkilap cerah, tidak lengket, berbau sedikit amis, dan tidak berbau busuk.

Tekstur daging ikan kaku atau masih lemas dengan daging pejal, jika ditekan dengan jari besarnya cepat pulih kembali. Sisik tidak mudah lepas, jika daging disayat, tampak jaringan antar daging masih kuat dan kompak. Sayatan cemerlang dengan menampilkan warna daging ikan asli. Ditambahkannya, selain ikan dapat dikonsumsi untuk lauk pauk, ikan juga dapat diolah menjadi makanan tambahan lainnya. “Disini kami memanfaatkan ikan untuk abon dan makanan tambahan lainnya,” pungkasnya. (Yusup/Suara Pertiwi)
tahenk
tahenk

Jumlah posting : 2009
Join date : 27.01.08
Lokasi : Jakarta Selatan

http://tahenk.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik