Jembatan Serayu Bergetar
Halaman 1 dari 1
Jembatan Serayu Bergetar
Penambang Pasir Bisa Rusak Pondasi
KESUGIHAN (Radar Banyumas)-Ribuan meter kubik yang setiap hari diambil dari Sungai Serayu memang menjadi berkah bagi masyarakat di sekitar Serayu. Namun penambangan pasir juga dapat membahayakan jika dilakukan terlalu dekat dengan jembatan.
Pasalnya ratusan penambang pasir yang saling berlomba untuk mendapatkan hasil kerap mengabaikan bahaya. Apalagi Serayu dikenal sebagai sungai yang arusnya deras dengan dibuktikan banyaknya abrasi yang menyebabkan tebing longsor.
“Kalau terlalu dekat dengan jembatan khawatirnya pondasi jembatan menjadi rapuh sehingga membuat jembatan terpanjang di Cilacap ini terancam,”kata salah seorang warga Penggalang H Mubarok
Dia mengatakan, getaran jembatan Serayu saat dilewati kendaraan sangat terasa. Sehingga jika penambangan pasir mengabaikan areal penambangan dan terlalu dekat dengan jembatan akan membahayakan. “Saat ini yang jelas abrasi Sungai Serayu sudah banyak menghilangkan tanah warga. Sehingga penambangan pasir harus mempertimbangkan abrasi apalagi jika terlalu dekat dengan jembatan itu berbahaya,”ujar dia.
Warga lainnya H Buchori mempunyai pendapat yang sama. Warga Kesugihan Kidul ini meminta agar penambangan pasir tidak dilakukan di daerah-daerah rawan longsor dan didekat sarana umum seperti jembatan.
“Kami setuju jika penambangan pasir di areal berisiko jangan dilakukan. Hal itu harus disadari para penambang sendiri supaya tidak merugikan orang lain,”kata dia.
Dia mengkhawatirkan penambangan pasir yang tidak memperhatikan kelestarian alam akan makin memperparah abarasi di sepanjang aliran sungai Serayu. Hal inilah yang mestinya harus terus disosialisasikan pihak terkait.
“Karena tuntutan ekonomi wajar jika masyarakat yang menjadi penambang kurang memperhatikan bahayanya jika penambangan dilakukan secara serampangan. Makanya harus ada yang memberitahukan, toh mereka juga ada paguyubannya,” ujar dia.
Terpisah Kepala Desa Wlahar Kamisun mengakui desa-desa di sepanjang aliran sungai Serayu seperti Kesugihan Kidul, Penggalang, Karangsari dan Desa Wlahar serta sejumlah desa lainnya kerap dipusingkan dengan tingginya abrasi Serayu. “Warga kami yang kehilanagn tanahnya karena hanyut terbawa arus sungai sudah banyak. Jadi kami juga selalu sosialisasikan kepada warga yang menjadi penambang untuk selalu memperhatikan wilayah yang ditambang,” kata dia.(yan)
KESUGIHAN (Radar Banyumas)-Ribuan meter kubik yang setiap hari diambil dari Sungai Serayu memang menjadi berkah bagi masyarakat di sekitar Serayu. Namun penambangan pasir juga dapat membahayakan jika dilakukan terlalu dekat dengan jembatan.
Pasalnya ratusan penambang pasir yang saling berlomba untuk mendapatkan hasil kerap mengabaikan bahaya. Apalagi Serayu dikenal sebagai sungai yang arusnya deras dengan dibuktikan banyaknya abrasi yang menyebabkan tebing longsor.
“Kalau terlalu dekat dengan jembatan khawatirnya pondasi jembatan menjadi rapuh sehingga membuat jembatan terpanjang di Cilacap ini terancam,”kata salah seorang warga Penggalang H Mubarok
Dia mengatakan, getaran jembatan Serayu saat dilewati kendaraan sangat terasa. Sehingga jika penambangan pasir mengabaikan areal penambangan dan terlalu dekat dengan jembatan akan membahayakan. “Saat ini yang jelas abrasi Sungai Serayu sudah banyak menghilangkan tanah warga. Sehingga penambangan pasir harus mempertimbangkan abrasi apalagi jika terlalu dekat dengan jembatan itu berbahaya,”ujar dia.
Warga lainnya H Buchori mempunyai pendapat yang sama. Warga Kesugihan Kidul ini meminta agar penambangan pasir tidak dilakukan di daerah-daerah rawan longsor dan didekat sarana umum seperti jembatan.
“Kami setuju jika penambangan pasir di areal berisiko jangan dilakukan. Hal itu harus disadari para penambang sendiri supaya tidak merugikan orang lain,”kata dia.
Dia mengkhawatirkan penambangan pasir yang tidak memperhatikan kelestarian alam akan makin memperparah abarasi di sepanjang aliran sungai Serayu. Hal inilah yang mestinya harus terus disosialisasikan pihak terkait.
“Karena tuntutan ekonomi wajar jika masyarakat yang menjadi penambang kurang memperhatikan bahayanya jika penambangan dilakukan secara serampangan. Makanya harus ada yang memberitahukan, toh mereka juga ada paguyubannya,” ujar dia.
Terpisah Kepala Desa Wlahar Kamisun mengakui desa-desa di sepanjang aliran sungai Serayu seperti Kesugihan Kidul, Penggalang, Karangsari dan Desa Wlahar serta sejumlah desa lainnya kerap dipusingkan dengan tingginya abrasi Serayu. “Warga kami yang kehilanagn tanahnya karena hanyut terbawa arus sungai sudah banyak. Jadi kami juga selalu sosialisasikan kepada warga yang menjadi penambang untuk selalu memperhatikan wilayah yang ditambang,” kata dia.(yan)
Similar topics
» Festival Serayu 2012 di Bendung Gerak Serayu, Rawalo
» Polar Sungai Serayu Kritis
» Dari Serayu Generasi Emas Itu Lahir
» Festival Serayu Ingin 150 Ribu Turis
» Bayi Dibuang di Bendung Gerak Serayu
» Polar Sungai Serayu Kritis
» Dari Serayu Generasi Emas Itu Lahir
» Festival Serayu Ingin 150 Ribu Turis
» Bayi Dibuang di Bendung Gerak Serayu
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|