Cadangan Beras di Bulog Banyumas Lampaui Target
Halaman 1 dari 1
Cadangan Beras di Bulog Banyumas Lampaui Target
PURWOKERTO - Program pengadaan beras yang dilaksanakan Bulog Subdivre IV Banyumas, hingga awal November 2011 telah melampaui prognosa sebesar 70 ribu ton.
"Jika mengacu pada prognosa yang telah direvisi, yakni sebesar 70 ribu ton, pengadaan beras yang dilaksanakan Bulog Banyumas memang telah melampauinya karena saat ini sudah 103 persen dari prognosa tersebut," kata juru bicara Bulog Banyumas M. Priyono di Purwokerto, Jumat (4/11).
Akan tetapi, katanya, jika mengacu kepada prognosa lama sebesar 95 ribu ton, diperkirakan tidak akan tercapai hingga akhir tahun 2011.
Menurut dia, revisi prognosa tersebut merupakan hasil pertemuan jajaran Perum Bulog di Malang beberapa waktu lalu.
"Prognosa semua wilayah direvisi dan Banyumas menjadi 70 ribu ton. Revisi ini kami terima sekitar bulan Oktober lalu," katanya.
Kendati telah melampaui prognosa, dia mengatakan, Bulog Banyumas tetap melakukan pengadaan beras karena hingga saat ini di beberapa daerah masih masa panen.
Bahkan, kata dia, jumlah beras yang diterima Bulog Banyumas dari para mitra kerja saat ini berkisar antara 500-600 ton per hari.
"Saat ini masa panen hampir berakhir, namun mitra kerja Bulog tetap turun ke lapangan untuk melakukan pembelian gabah dari petani. Beberapa daerah yang masih panen berada di Kabupaten Cilacap antara lain sebagian Kecamatan Adipala dan Majenang," katanya.
Khusus wilayah Majenang, dia mengakui, mitra kerja Bulog Banyumas harus bersaing dengan pedagang beras dari Jawa Barat.
"Namun kami tetap optimistis mitra kerja Bulog Banyumas bisa membeli gabah dari para petani meskipun harus bersaing dengan pedagang dari Jawa Barat dengan harga yang bervariasi," kata dia.
Seorang pedagang gabah di Adipala, Kabupaten Cilacap Sulardi mengatakan, harga gabah kering panen (GKP) di kecamatan itu mencapai Rp3.700 per kilogram.
"Kalau harga gabah kering giling (GKG) saat ini mencapai Rp4.600 per kilogram," katanya.
Menurut dia, harga tersebut cukup tinggi karena masa panen di Kecamatan Adipala hampir selesai.
Seorang petani di Kelurahan Pabuwaran, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas Anto (40) mengatakan, harga gabah kering panen di wilayah ini telah mencapai Rp4.300 per kilogram.
"Kalau harga gabah kering gilingnya, saya tidak tahu pasti," katanya.
Dia mengaku, langsung menjual gabahnya kepada pedagang karena membutuhkan uang untuk kembali mengolah sawahnya.
"Apalagi saat ini hampir setiap hari turun hujan, lebih baik gabahnya saya jual, mumpung harganya tinggi," kata dia. (Ant/Yan)
sumber: (KRjogja.com)
"Jika mengacu pada prognosa yang telah direvisi, yakni sebesar 70 ribu ton, pengadaan beras yang dilaksanakan Bulog Banyumas memang telah melampauinya karena saat ini sudah 103 persen dari prognosa tersebut," kata juru bicara Bulog Banyumas M. Priyono di Purwokerto, Jumat (4/11).
Akan tetapi, katanya, jika mengacu kepada prognosa lama sebesar 95 ribu ton, diperkirakan tidak akan tercapai hingga akhir tahun 2011.
Menurut dia, revisi prognosa tersebut merupakan hasil pertemuan jajaran Perum Bulog di Malang beberapa waktu lalu.
"Prognosa semua wilayah direvisi dan Banyumas menjadi 70 ribu ton. Revisi ini kami terima sekitar bulan Oktober lalu," katanya.
Kendati telah melampaui prognosa, dia mengatakan, Bulog Banyumas tetap melakukan pengadaan beras karena hingga saat ini di beberapa daerah masih masa panen.
Bahkan, kata dia, jumlah beras yang diterima Bulog Banyumas dari para mitra kerja saat ini berkisar antara 500-600 ton per hari.
"Saat ini masa panen hampir berakhir, namun mitra kerja Bulog tetap turun ke lapangan untuk melakukan pembelian gabah dari petani. Beberapa daerah yang masih panen berada di Kabupaten Cilacap antara lain sebagian Kecamatan Adipala dan Majenang," katanya.
Khusus wilayah Majenang, dia mengakui, mitra kerja Bulog Banyumas harus bersaing dengan pedagang beras dari Jawa Barat.
"Namun kami tetap optimistis mitra kerja Bulog Banyumas bisa membeli gabah dari para petani meskipun harus bersaing dengan pedagang dari Jawa Barat dengan harga yang bervariasi," kata dia.
Seorang pedagang gabah di Adipala, Kabupaten Cilacap Sulardi mengatakan, harga gabah kering panen (GKP) di kecamatan itu mencapai Rp3.700 per kilogram.
"Kalau harga gabah kering giling (GKG) saat ini mencapai Rp4.600 per kilogram," katanya.
Menurut dia, harga tersebut cukup tinggi karena masa panen di Kecamatan Adipala hampir selesai.
Seorang petani di Kelurahan Pabuwaran, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas Anto (40) mengatakan, harga gabah kering panen di wilayah ini telah mencapai Rp4.300 per kilogram.
"Kalau harga gabah kering gilingnya, saya tidak tahu pasti," katanya.
Dia mengaku, langsung menjual gabahnya kepada pedagang karena membutuhkan uang untuk kembali mengolah sawahnya.
"Apalagi saat ini hampir setiap hari turun hujan, lebih baik gabahnya saya jual, mumpung harganya tinggi," kata dia. (Ant/Yan)
sumber: (KRjogja.com)
Similar topics
» Beras Banyumas Ditolak Bulog karena Kutu Beras
» Pelunasan PBB Purbalingga Lampaui Target
» Bulog Siap Beli Beras Petani
» Harga Beras di Banyumas Melambung
» Harga Beras di Banyumas Tinggi
» Pelunasan PBB Purbalingga Lampaui Target
» Bulog Siap Beli Beras Petani
» Harga Beras di Banyumas Melambung
» Harga Beras di Banyumas Tinggi
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|