APE Lokal Siap Bersaing
Halaman 1 dari 1
APE Lokal Siap Bersaing
BANJARNEGARA - Tidak semua mainan anak berdampak negatif. Ada juga permainan anak yang memiliki nilai edukasi dan mampu memacu kecerdasan otak atau yang sering disebut Alat Permainan Edukatif (APE).
Sukarman (50) warga Desa Blambangan RT 03 RW III adalah satu dari beberapa produsen APE di Banjarnegara. Saat ditemui Radarmas Kamis (5/1) di rumahnya yang sekaligus sebagai tempat produksinya, dia mengungkapkan bahwa usahanya dimulai sejak dua tahun yang lalu. Dengan modal keuletan dan teknik dasar yang dimiliki, usahanya terus mengalami kemajuan selama dua tahun terakhir.
"Kami membuat dan menyalurkan beragam APE, termasuk APE Luar dan APE Dalam", katanya. Untuk APE Luar beragam jenis yang telah dihasilkannya seperti ayunan, undar, bola dunia, jungkitan, roda putar dan sebagainya. Begitu juga dengan APE Dalam seperti pasak pukul, puzzle kayu, angklung dan sebagainya.
Dengan dibantu delapan orang karyawan, dirinya mampu memasarkan hasil produksinya sampai keluar kota bahkan sampai wilayah Semarang dan Kendal. "Biasanya saya menerima pesanan baik secara kolektif maupun perseorangan", kata Sukarman.
Selain memperhitungkan faktor keamanan bagi anak-anak mulai dari bahan hingga kegunaannya, kualitas dan variasi juga benar-benar diperhitungkan. "Untuk spek dasarnya memang sudah ada dari pemerintah, namun untuk variasi dan pengembangan agar lebih menarik tetap kita lakukan selama tidak membahayakan", ujarnya.
Saat ditanya mengenai omzet yang didapatnya, Sukarman hanya menjawab kalau omzetnya cukup untuk menghidupi keluarga dan membayar gaji karyawannya. "Yang jelas bisa untuk membayar karyawan setiap bulannya", katanya.
Dia mengaku siap menerima pesanan dalam jumlah berapapun dan jenis apapun. Selain memproduksi, dirinya juga siap menerima jasa servis untuk APE Luar.
Dirinya berharap kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan usaha-usaha home industri seperti yang dijalankannya, selain itu kepada rekanan agar pada saat ada proyek pengadaan APE untuk PAUD maupun TK lebih mengutamakan untuk berbelanja barang dari produsen lokal Banjarnegara. "Untuk kualitas dan bentuknya produk kita tidak kalah dengan produk dari luar, harganya pun kita berani bersaing", pungkasnya. (ap6/din)
sumber: radar banyumas
Sukarman (50) warga Desa Blambangan RT 03 RW III adalah satu dari beberapa produsen APE di Banjarnegara. Saat ditemui Radarmas Kamis (5/1) di rumahnya yang sekaligus sebagai tempat produksinya, dia mengungkapkan bahwa usahanya dimulai sejak dua tahun yang lalu. Dengan modal keuletan dan teknik dasar yang dimiliki, usahanya terus mengalami kemajuan selama dua tahun terakhir.
"Kami membuat dan menyalurkan beragam APE, termasuk APE Luar dan APE Dalam", katanya. Untuk APE Luar beragam jenis yang telah dihasilkannya seperti ayunan, undar, bola dunia, jungkitan, roda putar dan sebagainya. Begitu juga dengan APE Dalam seperti pasak pukul, puzzle kayu, angklung dan sebagainya.
Dengan dibantu delapan orang karyawan, dirinya mampu memasarkan hasil produksinya sampai keluar kota bahkan sampai wilayah Semarang dan Kendal. "Biasanya saya menerima pesanan baik secara kolektif maupun perseorangan", kata Sukarman.
Selain memperhitungkan faktor keamanan bagi anak-anak mulai dari bahan hingga kegunaannya, kualitas dan variasi juga benar-benar diperhitungkan. "Untuk spek dasarnya memang sudah ada dari pemerintah, namun untuk variasi dan pengembangan agar lebih menarik tetap kita lakukan selama tidak membahayakan", ujarnya.
Saat ditanya mengenai omzet yang didapatnya, Sukarman hanya menjawab kalau omzetnya cukup untuk menghidupi keluarga dan membayar gaji karyawannya. "Yang jelas bisa untuk membayar karyawan setiap bulannya", katanya.
Dia mengaku siap menerima pesanan dalam jumlah berapapun dan jenis apapun. Selain memproduksi, dirinya juga siap menerima jasa servis untuk APE Luar.
Dirinya berharap kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan usaha-usaha home industri seperti yang dijalankannya, selain itu kepada rekanan agar pada saat ada proyek pengadaan APE untuk PAUD maupun TK lebih mengutamakan untuk berbelanja barang dari produsen lokal Banjarnegara. "Untuk kualitas dan bentuknya produk kita tidak kalah dengan produk dari luar, harganya pun kita berani bersaing", pungkasnya. (ap6/din)
sumber: radar banyumas
Similar topics
» 102 Siswa Bersaing Dalam Olimpiade MIPA
» KALAH BERSAING DENGAN CINA; Petani Sutra Banyumas Bangkrut
» Buah Lokal Ikut Naik
» Jangan Malu Gunakan Produk Lokal
» Budaya Lokal Banyumas Kian Terpinggirkan
» KALAH BERSAING DENGAN CINA; Petani Sutra Banyumas Bangkrut
» Buah Lokal Ikut Naik
» Jangan Malu Gunakan Produk Lokal
» Budaya Lokal Banyumas Kian Terpinggirkan
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|