Minim Persiapan
Halaman 1 dari 1
Minim Persiapan
PURWOKERTO- Proses penyelenggaraan KTP elektronik (E-KTP) di Banyumas masih minim persiapan. Hal itu disampaikan sejumlah camat, kemarin. Meski, kata mereka, peralatan penunjang pembuatan E-KTP sudah diterima.
Menurut sejumlah camat, memang beberapa peralatan semisal antena bahkan sudah terpasang. Namun, persiapan terkait pelatihan para operator dalam mengoperasikan alat belum dilakukan. Padahal, menurut rencana pelaksanaan E-KTP sudah akan dilakukan April mendatang.
''Banyak alat baru yang harus dipelajari, dan operator juga harus diberi pelatihan intensif agar bisa melayani dengan baik. Hanya sampai sekarang pelatihan belum ada,'' tutur Camat Purwokerto Timur, Taefur Arofat, Rabu (18/1).
Di sisi lain, terkait peralatan penunjang pelaksanaan program E-KTP, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dindukcapil) Banyumas justru mengaku tak tahu pasti tentang pendistribusiannya.
Tidak Ditembusi
Disampaikan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dindukcapil) Banyumas, Irawati, ia baru akan melakukan pendataan pada seluruh kecamatan di Banyumas terkait pendistribusian peralatan tersebut.
''Alat datang langsung ke tiap kecamatan, jadi kami tidak tahu pasti. Tidak ditembusi,'' ungkap dia.
Masih minimnya persiapan, menurut pengamat kebijakan publik Universitas Wijaya Kusuma (Unwiku) Purwokerto, Taufik Purboyo, perlu disikapi serius. Pasalnya, hal itu berpotensi mengganggu pelaksanaan program.
''Setiap program pemerintah selalu diawali sosialisasi, tapi selama ini saya menilai sosialisasi belum dilakukan menyeluruh, padahal sosialisasi harus utuh sampai ke masyarakat paling bawah,'' jelasnya.
Karena itu, menurut dia, pemerintah harus segera melakukan sosialisasi. Juga melakukan persiapan internal petugas pelaksana pembuatan E-KTP.
Sosialisasi bisa dilakukan dengan cara sederhana, semisal menyisipkan informasi tentang E-KTP pada pertemuan-pertemuan warga. ''Kalau petugasnya saja belum menguasai, bagaimana masyarakatnya,'' ucapnya.
Berkaca pada pengalaman sebelumnya, minimnya perencanaan dan persiapan, akhirnya membuat program pembuatan KTP terganggu akibat kehabisan blangko. Karena itu Taufik menambahkan persiapan harus dilakukan sebaik mungkin. Potensi permasalahan yang mungkin timbul lebih besar karena proses pembuatannya juga semakin rumit.(K17-17)
sumber: suaramerdeka
Menurut sejumlah camat, memang beberapa peralatan semisal antena bahkan sudah terpasang. Namun, persiapan terkait pelatihan para operator dalam mengoperasikan alat belum dilakukan. Padahal, menurut rencana pelaksanaan E-KTP sudah akan dilakukan April mendatang.
''Banyak alat baru yang harus dipelajari, dan operator juga harus diberi pelatihan intensif agar bisa melayani dengan baik. Hanya sampai sekarang pelatihan belum ada,'' tutur Camat Purwokerto Timur, Taefur Arofat, Rabu (18/1).
Di sisi lain, terkait peralatan penunjang pelaksanaan program E-KTP, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dindukcapil) Banyumas justru mengaku tak tahu pasti tentang pendistribusiannya.
Tidak Ditembusi
Disampaikan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dindukcapil) Banyumas, Irawati, ia baru akan melakukan pendataan pada seluruh kecamatan di Banyumas terkait pendistribusian peralatan tersebut.
''Alat datang langsung ke tiap kecamatan, jadi kami tidak tahu pasti. Tidak ditembusi,'' ungkap dia.
Masih minimnya persiapan, menurut pengamat kebijakan publik Universitas Wijaya Kusuma (Unwiku) Purwokerto, Taufik Purboyo, perlu disikapi serius. Pasalnya, hal itu berpotensi mengganggu pelaksanaan program.
''Setiap program pemerintah selalu diawali sosialisasi, tapi selama ini saya menilai sosialisasi belum dilakukan menyeluruh, padahal sosialisasi harus utuh sampai ke masyarakat paling bawah,'' jelasnya.
Karena itu, menurut dia, pemerintah harus segera melakukan sosialisasi. Juga melakukan persiapan internal petugas pelaksana pembuatan E-KTP.
Sosialisasi bisa dilakukan dengan cara sederhana, semisal menyisipkan informasi tentang E-KTP pada pertemuan-pertemuan warga. ''Kalau petugasnya saja belum menguasai, bagaimana masyarakatnya,'' ucapnya.
Berkaca pada pengalaman sebelumnya, minimnya perencanaan dan persiapan, akhirnya membuat program pembuatan KTP terganggu akibat kehabisan blangko. Karena itu Taufik menambahkan persiapan harus dilakukan sebaik mungkin. Potensi permasalahan yang mungkin timbul lebih besar karena proses pembuatannya juga semakin rumit.(K17-17)
sumber: suaramerdeka
Similar topics
» Persiapan MTQ Nasional Selesai 80 Persen
» Persiapan MTQ Nasional di Banten Sudah 98 Persen
» Persiapan Chris John Capai 70 Persen
» Sosialisasi KPU terbentur dana minim
» Minim Promosi, Baturraden Sepi
» Persiapan MTQ Nasional di Banten Sudah 98 Persen
» Persiapan Chris John Capai 70 Persen
» Sosialisasi KPU terbentur dana minim
» Minim Promosi, Baturraden Sepi
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|