Peduli Jamur, Unsoed Undang Akademisi se-Indonesia
Halaman 1 dari 1
Peduli Jamur, Unsoed Undang Akademisi se-Indonesia
JAKARTA - Jamur merupakan tanaman yang cukup melimpah di Indonesia. Bahkan, dari sekian banyak jenis jamur yang ada, baru beberapa jenis jamur yang bisa teridentifikasi. Untuk itu, Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto menggelar Seminar Nasional bertema Biodiversitas dan Bioteknologi Sumber Daya Hayati Fungi. Diikuti oleh peneliti, pemerhati, dan akademisi ilmu hayati se-Indonesia menunjukkan betapa dunia mikologi atau jamur begitu diminati. Para akademisi tersebut memaparkan makalah dan poster mengenai jamur.
“Ada 88 makalah yang disampaikan peserta biolog dari Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua. Kehadiran mereka memberi bukti bahwa dunia mikologi semakin mendapat tempat di masyarakat Indonesia,” kata Ketua Panitia Nuniek Ina R.
Sementara, Rektor Unsoed Edy Yuwono mengungkapkan, dari jutaan spesies jamur yang ada di dunia, baru 10 persen spesies yang berhasil diidentifikasi. “Maka, ke depan diperlukan eksplorasi dan identifikasi fungi secara lebih intensif dan berkelanjutan untuk meningkatkan pemanfaatan serta nilai guna bagi perkembangan masyarakat umum,“ tutur Edy.
Selain itu, selain melahirkan dokumen akademik, seminar ini juga dapat menjadi bentuk akuntabilitas perguruan tinggi terhadap masyarakat untuk memberikan aspek manfaat bagi pembangunan masyarakat secara berkelanjutan. “Sudah saatnya perguruan tinggi menjadi center of exellence dan tempat bertanya masyarakat terhadap segala permasalahan yang ada di masyarakat saat ini,“ ujar Guru Besar Biologi Unsoed ini.(mrg)(rhs)
#okezone.com
“Ada 88 makalah yang disampaikan peserta biolog dari Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua. Kehadiran mereka memberi bukti bahwa dunia mikologi semakin mendapat tempat di masyarakat Indonesia,” kata Ketua Panitia Nuniek Ina R.
Sementara, Rektor Unsoed Edy Yuwono mengungkapkan, dari jutaan spesies jamur yang ada di dunia, baru 10 persen spesies yang berhasil diidentifikasi. “Maka, ke depan diperlukan eksplorasi dan identifikasi fungi secara lebih intensif dan berkelanjutan untuk meningkatkan pemanfaatan serta nilai guna bagi perkembangan masyarakat umum,“ tutur Edy.
Selain itu, selain melahirkan dokumen akademik, seminar ini juga dapat menjadi bentuk akuntabilitas perguruan tinggi terhadap masyarakat untuk memberikan aspek manfaat bagi pembangunan masyarakat secara berkelanjutan. “Sudah saatnya perguruan tinggi menjadi center of exellence dan tempat bertanya masyarakat terhadap segala permasalahan yang ada di masyarakat saat ini,“ ujar Guru Besar Biologi Unsoed ini.(mrg)(rhs)
#okezone.com
Similar topics
» Buang Sampah di Sungai Bisa Dijerat Undang-undang
» Bocah Balita Terlindas Mobil, Orang Tak Peduli
» Banyak Industri Kreatif Tak Peduli Permintaan Pasar
» Indonesia Power Diancam Bom
» Farmasi di Indonesia Butuh Pembenahan
» Bocah Balita Terlindas Mobil, Orang Tak Peduli
» Banyak Industri Kreatif Tak Peduli Permintaan Pasar
» Indonesia Power Diancam Bom
» Farmasi di Indonesia Butuh Pembenahan
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|