SANGAT MENJANJIKAN; Banyumas Kembangkan Perkebunan Karet
Halaman 1 dari 1
SANGAT MENJANJIKAN; Banyumas Kembangkan Perkebunan Karet
Kedaulatan Rakyat
PURWOKERTO (KR)- Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Banyumas akan mengembangkan perkebunan karet seluas 2500 hektar di tanah rakyat yang tersebar di lima kecamatan. Kelima wilayah itu adalah Kecamatan Somagede seluas 575 hektar, Sumpiuh 375 hektar, Kemranjen 550 hektar, Wangon 500 hektar dan Kecamatan Lum-bir 500 hektar.
“Untuk tahun 2008 akan dianggarkan bantuan bibit pohon karet sebanyak 50 ribu,” kata Kepala Dishutbun Kabupaten Banyumas Ir Wisnu Hermawanto, saat mengunjungi perkebunan karet rakyat di Desa Klinting, Kecamatan Somagede, Selasa (22/4).
Menurutnya pengembangan perkebunan karet yang dimulai sejak tahun 1984, sangat menopang kehidupan ekonomi bagi warga di lahan tidak subur yang ada di lima kecamatan tersebut. Ia mencontohkan sejak harga cengkeh anjlok pada tahun 1995, pateni cengkeh lebih memilih menebang pohon cengkeh. Kemudian atas anjuran Dishutbun warga menanam karet yang enam tahun kemudian mulai memanen.
“Saya menanam 300 batang dalam sebulan mampu menghasilkan uang sebanyak Rp 4 juta,” kata Sutoyo Hadi (50) Ketua Kelompok Tani karet warga Desa Klinting, Somagede, Banyumas saat dihubungi KR. Ia menjelaskan dalam sebulan satu pohon karet mampu menghasilkan sedikitnya 60 sampai 70 kilogram karet, yang dijual tiap kilogramnya Rp 19 ribu.
” Untuk masalah penjualan tidak ada masalah,” ungkap Sutoyo Hadi. Beberapa pedagang karet sudah banyak yang datang ke lokasi perkebunan. Sedang kendala yang dihadapi terkait pengadaan bibit pohon, untuk itu mereka meminta Pemkab Banyumas dan Pemprop Jawa Tengah ikut membantu mencarikan bibit pohon karet yang berkualitas, dengan harapan karet yang dihasilkan juga berkualitas. (Dri)-k
PURWOKERTO (KR)- Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Banyumas akan mengembangkan perkebunan karet seluas 2500 hektar di tanah rakyat yang tersebar di lima kecamatan. Kelima wilayah itu adalah Kecamatan Somagede seluas 575 hektar, Sumpiuh 375 hektar, Kemranjen 550 hektar, Wangon 500 hektar dan Kecamatan Lum-bir 500 hektar.
“Untuk tahun 2008 akan dianggarkan bantuan bibit pohon karet sebanyak 50 ribu,” kata Kepala Dishutbun Kabupaten Banyumas Ir Wisnu Hermawanto, saat mengunjungi perkebunan karet rakyat di Desa Klinting, Kecamatan Somagede, Selasa (22/4).
Menurutnya pengembangan perkebunan karet yang dimulai sejak tahun 1984, sangat menopang kehidupan ekonomi bagi warga di lahan tidak subur yang ada di lima kecamatan tersebut. Ia mencontohkan sejak harga cengkeh anjlok pada tahun 1995, pateni cengkeh lebih memilih menebang pohon cengkeh. Kemudian atas anjuran Dishutbun warga menanam karet yang enam tahun kemudian mulai memanen.
“Saya menanam 300 batang dalam sebulan mampu menghasilkan uang sebanyak Rp 4 juta,” kata Sutoyo Hadi (50) Ketua Kelompok Tani karet warga Desa Klinting, Somagede, Banyumas saat dihubungi KR. Ia menjelaskan dalam sebulan satu pohon karet mampu menghasilkan sedikitnya 60 sampai 70 kilogram karet, yang dijual tiap kilogramnya Rp 19 ribu.
” Untuk masalah penjualan tidak ada masalah,” ungkap Sutoyo Hadi. Beberapa pedagang karet sudah banyak yang datang ke lokasi perkebunan. Sedang kendala yang dihadapi terkait pengadaan bibit pohon, untuk itu mereka meminta Pemkab Banyumas dan Pemprop Jawa Tengah ikut membantu mencarikan bibit pohon karet yang berkualitas, dengan harapan karet yang dihasilkan juga berkualitas. (Dri)-k
Similar topics
» APBD 2011 Lebih Menjanjikan
» Potensi Produksi Perkebunan di Kabupaten Purbalingga
» Salut, Kinerja Pejabat KBRI di Afrika Selatan sangat Memuaskan
» Enam Cabup Banyumas Tandatangani Ikrar Damai, Pilkada Banyumas 2.654 TPS
» Unsoed Kembangkan Biofortifikasi Padi
» Potensi Produksi Perkebunan di Kabupaten Purbalingga
» Salut, Kinerja Pejabat KBRI di Afrika Selatan sangat Memuaskan
» Enam Cabup Banyumas Tandatangani Ikrar Damai, Pilkada Banyumas 2.654 TPS
» Unsoed Kembangkan Biofortifikasi Padi
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|