warga purbalanjar
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Pekerja batik banyak yang beralih jadi TKW

Go down

Pekerja batik banyak yang beralih jadi TKW Empty Pekerja batik banyak yang beralih jadi TKW

Post  tahenk Sun May 04, 2008 11:44 pm

BANYUMAS - Para tenaga kerja di kerajinan batik di Banyumas akhir-akhir ini banyak yang beralih profesi menjadi tenaga kerja wanita (TKW). Pasalnya, gaji yang mereka terima sebagai buruh kerajinan batik sangat minim, hanya Rp 12 ribu per hari. Padahal mereka harus membatik dari pagi hingga sore hari.

Seperti dituturkan salah seorang pembatik di Sokaraja, Ny Nisem (50). Anak gadisnya yang semua berprofesi sama dengannya, sekarang memilih berhenti dan mendaftar sebagai TKW. ”Anak saya sebenarnya sudah mulai pintar membatik, tetapi ia lebih tergiur menjadi TKW karena gajinya jauh lebih besar. Sekarang ia sudah menjadi TKW di Malaysia,” tutur dia.

Akibatnya para pengusaha batik mengeluh sulit mendapatkan tenaga kerja. Rata-rata tenaga kerja yang dimiliki sudah berusia di atas 50 tahun. Salah seorang pengusaha batik sukses di Banyumas, Hadi Priyanto menuturkan, saat ini ia hanya mempunyai 12 orang tenaga pembatik. Padahal dulu saat batik Banyumasan tengah melambung, Hadi mempunyai karyawan sampai ratusan orang.

”Para pembatik yang rata-rata kawula muda satu per satu keluar lantaran ingin mencari pekerjaan baru antara lain sebagai TKW. Di tempat saya tenaga pembatik diberi upah Rp 12 ribu per hari. Untuk menaikkan upah di atas itu kita tidak mampu. Sebab semua kebutuhan bahan baku seperti lilin, gondorukem, malam hingga kain terus naik,” jelasnya. Dengan upah sebesar itu, Hadi mengaku memang tidak menarik bagi tenaga kerja muda.

Permintaan naik
Lebih lanjut Hadi menuturkan, saat ini pamor batik Banyumasan sedang kembali membaik, sehingga permintaan cenderung naik. Setidaknya hal tersebut didongkrak oleh kebijakan Pemerintah Kabupaten Banyumas dan sekitarnya yang mewajibkan para karyawannya memakai batik Banyumasan pada hari tertentu.

Meski demikian, batik Banyumasan hanya berkembang di daerah sendiri. Menurut para pengusaha, batik Banyumasan tidak mampu menerebos pasar batik di Yogyakarta, Solo maupun Pekalongan karena kalah dalam inovasinya. Selain itu warna batik Banyumasan cenderung gelap, tidak secerah warna batik di tiga daerah lain tersebut. hef-Tj
tahenk
tahenk

Jumlah posting : 2009
Join date : 27.01.08
Lokasi : Jakarta Selatan

http://tahenk.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik