Warga Panempang Rusak Pipa Air Bersih
Halaman 1 dari 1
Warga Panempang Rusak Pipa Air Bersih
KUTASARI: Ratusan Warga Dukuh Penempang, Desa Candinata, Kecamatan Kutasari, merusak pipa saluran air bersih yang mengaliri tiga dukuh lain, Senin (11/2). Ratusan warga mengamuk memecah pipa air dari bak penampungan yang dibangun lewat program pamsimas tahun 2009 sekitar pukul 07.00 WIB. Akibatnya, akses air bersih ke tiga dusun di bawah terhambat.
Warga Dukuh Panempang menuntut warga di tiga dusun lain agar mengambil air dari penampungan air yang dibangun pamsimas. Selama ini, warga langsung mengambil dari mata air di hulu. Ini dikeluhkan warga Dukuh Panempang lantaran kerap tidak kebagian air, terutama saat musim kemarau.
Kapolsek Kutasari, Kompol Sarpono mengatakan, konflik terkait akses air bersih ini sudah ada jauh sebelum kejadian ini. Konflik kembali meruncing pascapilkades hari Minggu (10/2). Sore setelah pemilhan, warga merusak pipa yang ada di pinggir jalan. “Nah tadi pagi, giliran pipa yang ke terminal penampungan yang dirusak,” katanya.
Ia mengatakan, masalah ini sempat diadukan warga ke kepala desa setempat, Kusmeni. Namun, Kusmeni selalu memberi toleransi dan meredam keinginan warga Dukuh Panempang. Diduga, ini upaya Kusmeni untuk merebut simpati warga di tiga dukuh tersebut agar unggul di pilkades yang lalu. Pada kenyataannya, Kusmeni tertinggal dari kandidat lain setelah penghitungan suara. Kusmeni hanya memperoleh 1.493 suara, sementara kompetitornya, Nasikin mendapat 1.624 suara. “Besok akan dimusyawarahkan dengan lembaga desa, pamsimas, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan pihak lain yang terkait,” katanya.
Setelah Kusmeni kalah dalam pencalonan, tiba-tiba warga tak terkendali. Saat dikonfirmasi, Kusmeni menampik massa yang mengamuk atas instruksinya. Ia mengaku, telah mencegah massa, namun ia tak sanggup. “Bukan, itu di luar kontrol saya,” ujar Kusmeni.
Ia mengaku, siap diperiksa pihak kepolisian. Ia mengatakan, penampungan air yang berada di atas lahan miliknya juga ikut dirusak. Menurutnya, itu membuktikan bahwa warga yang mengamuk bukan atas inisiatifnya. “Saya siap diperiksa,” katanya.
Sementara warga pemilik pipa yang rusak terlihat memungut sisa-sisa pipa yang masih bisa dimanfaatkan. Aparat kepolisian terlihat melakukan penjagaan dengan ketat. Satu truk dalmas juga terlihat bersiap di kompleks Kantor Mapolsek Kutasari. Warga dibubarkan setelah kapolsek memediasi berbagai pihak yang terkait.
>>satelitpost
Warga Dukuh Panempang menuntut warga di tiga dusun lain agar mengambil air dari penampungan air yang dibangun pamsimas. Selama ini, warga langsung mengambil dari mata air di hulu. Ini dikeluhkan warga Dukuh Panempang lantaran kerap tidak kebagian air, terutama saat musim kemarau.
Kapolsek Kutasari, Kompol Sarpono mengatakan, konflik terkait akses air bersih ini sudah ada jauh sebelum kejadian ini. Konflik kembali meruncing pascapilkades hari Minggu (10/2). Sore setelah pemilhan, warga merusak pipa yang ada di pinggir jalan. “Nah tadi pagi, giliran pipa yang ke terminal penampungan yang dirusak,” katanya.
Ia mengatakan, masalah ini sempat diadukan warga ke kepala desa setempat, Kusmeni. Namun, Kusmeni selalu memberi toleransi dan meredam keinginan warga Dukuh Panempang. Diduga, ini upaya Kusmeni untuk merebut simpati warga di tiga dukuh tersebut agar unggul di pilkades yang lalu. Pada kenyataannya, Kusmeni tertinggal dari kandidat lain setelah penghitungan suara. Kusmeni hanya memperoleh 1.493 suara, sementara kompetitornya, Nasikin mendapat 1.624 suara. “Besok akan dimusyawarahkan dengan lembaga desa, pamsimas, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan pihak lain yang terkait,” katanya.
Setelah Kusmeni kalah dalam pencalonan, tiba-tiba warga tak terkendali. Saat dikonfirmasi, Kusmeni menampik massa yang mengamuk atas instruksinya. Ia mengaku, telah mencegah massa, namun ia tak sanggup. “Bukan, itu di luar kontrol saya,” ujar Kusmeni.
Ia mengaku, siap diperiksa pihak kepolisian. Ia mengatakan, penampungan air yang berada di atas lahan miliknya juga ikut dirusak. Menurutnya, itu membuktikan bahwa warga yang mengamuk bukan atas inisiatifnya. “Saya siap diperiksa,” katanya.
Sementara warga pemilik pipa yang rusak terlihat memungut sisa-sisa pipa yang masih bisa dimanfaatkan. Aparat kepolisian terlihat melakukan penjagaan dengan ketat. Satu truk dalmas juga terlihat bersiap di kompleks Kantor Mapolsek Kutasari. Warga dibubarkan setelah kapolsek memediasi berbagai pihak yang terkait.
>>satelitpost
Similar topics
» Warga Sepakat Perbaiki Pipa Pamsimas
» Warga Antre Air Bersih PDAM
» Kemarau, Warga Banyumas Mulai Minta Bantuan Air Bersih
» Warga Keluhkan Jalan Rusak
» Pipa Penyalur Air Tidak Berfungsi
» Warga Antre Air Bersih PDAM
» Kemarau, Warga Banyumas Mulai Minta Bantuan Air Bersih
» Warga Keluhkan Jalan Rusak
» Pipa Penyalur Air Tidak Berfungsi
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik