Pilih Jadi Perempuan Seks Komersil, Istri Diceraikan Suami
Halaman 1 dari 1
Pilih Jadi Perempuan Seks Komersil, Istri Diceraikan Suami
Gara-gara lebih memilih menjadi perempuan seks komersil (PSK), seorang istri di Purbalingga, Jawa Tengah, diceraikan suaminya. Si istri lebih senang menjadi PSK di Baturaden, Banyumas.
"Keduanya menikah pada 27 Mei 2010," demikian lansir putusan Pengadilan Agama Purbalingga dalam website Mahkamah Agung (MA), Kamis (4/4/2013).
Seusai menikah di Pejawaran, Banjarnegara, keduanya tinggal bersama di rumah orang tua suami di Kejobong, Purbalingga. Awalnya, sepasang suami istri itu hidup rukun dan bahagia. Tetapi pertengkaran mulai terjadi pada 4 Juni 2010 karena si suami mendapati istrinya penjadi pelacur di Baturaden.
Pada 15 Juli 2010, terjadi perselisihan dan pertengkaran hebat karena istri tak mau meninggalkan pekerjaan mesum tersebut. Sebagai suami, dia telah memberikan nafkah Rp 25 ribu per hari, angka yang pantas untuk hidup di desa kecil.
Pertengkaran ini lalu diakhiri dengan perginya istri dari rumah untuk waktu yang cukup lama.
"Suami sudah tiga kali menjemput istrinya untuk diajak rukun namun istrinya menolak lalu terjadi pertengkaran dan sekarang istrinya sebagai PSK di Baturaden," ujar ayah si suami.
Atas hal ini, suami mengajukan permohonan cerai ke Pengadilan Agama Purbalingga.
"Istri telah dipanggil dengan patut untuk menghadap persidangan tapi tidak hadir. Mengabulkan permohonan suami untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap istrinya di depan sidang pengadilan," demikian putus ketua majelis Abdul Rozaq yang beranggotakan Syahrial dan Qomaroni pada 24 Mei 2012 lalu.
>>>detik.com
"Keduanya menikah pada 27 Mei 2010," demikian lansir putusan Pengadilan Agama Purbalingga dalam website Mahkamah Agung (MA), Kamis (4/4/2013).
Seusai menikah di Pejawaran, Banjarnegara, keduanya tinggal bersama di rumah orang tua suami di Kejobong, Purbalingga. Awalnya, sepasang suami istri itu hidup rukun dan bahagia. Tetapi pertengkaran mulai terjadi pada 4 Juni 2010 karena si suami mendapati istrinya penjadi pelacur di Baturaden.
Pada 15 Juli 2010, terjadi perselisihan dan pertengkaran hebat karena istri tak mau meninggalkan pekerjaan mesum tersebut. Sebagai suami, dia telah memberikan nafkah Rp 25 ribu per hari, angka yang pantas untuk hidup di desa kecil.
Pertengkaran ini lalu diakhiri dengan perginya istri dari rumah untuk waktu yang cukup lama.
"Suami sudah tiga kali menjemput istrinya untuk diajak rukun namun istrinya menolak lalu terjadi pertengkaran dan sekarang istrinya sebagai PSK di Baturaden," ujar ayah si suami.
Atas hal ini, suami mengajukan permohonan cerai ke Pengadilan Agama Purbalingga.
"Istri telah dipanggil dengan patut untuk menghadap persidangan tapi tidak hadir. Mengabulkan permohonan suami untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap istrinya di depan sidang pengadilan," demikian putus ketua majelis Abdul Rozaq yang beranggotakan Syahrial dan Qomaroni pada 24 Mei 2012 lalu.
>>>detik.com
Similar topics
» Mikrobus Hantam Zebra Suami Istri Luka Parah
» Jadi Istri Kedua, Wanita di Banyumas Gantung Diri
» Trend Gaya Seks 2011
» Posisi Seks Tentukan Karakter Pria
» 9 Tahun Lumpuh, Warga Pesunggingan Ditinggal Suami & Anak
» Jadi Istri Kedua, Wanita di Banyumas Gantung Diri
» Trend Gaya Seks 2011
» Posisi Seks Tentukan Karakter Pria
» 9 Tahun Lumpuh, Warga Pesunggingan Ditinggal Suami & Anak
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|