Bau Belerang Kawah Timbang Tercium Hingga 16 Km

BANJARNEGARA: Sebaran gas beracun akibat aktivitas Kawah Timbang di Pegunungan Dieng Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mulai berkurang. Namun, asap pekat belerang semakin sering terjadi dan membumbung hingga setinggi 100 meter.

Berdasarkan pantauan tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas Kawah Timbang saat ini mengalami peningkatan tekanan dan energi.

Kuatnya tekanan dari dalam kawah membuat hembusan asap putih pekat belerang semakin sering terjadi. Bahkan, bau belerang tercium hingga radius 16 kilometer dari Kawah Timbang. Namun peningkatan asap belerang pekat itu tidak diiringi sebaran kadar CO2 di zona bahaya.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Tunut Pujiarjo, menjelaskan, penurunan sebaran gas CO2 bukan berarti penurunan status. Pasalnya, aktivitas kegempaan dan tekanan dari dalam kawah terus mengalami peningkatan.

”Pantauan visual asap pekat belerang mengarah ke timur laut, dengan membumbung setinggi 70-100 meter,” kata Tunut, Kamis (4/4/2013).

Sementara aktivitas kegempaan Kawah Timbang yang terpantau di Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, tercatat terjadi tujuh kali gempa vulkanik dangkal dan dua kali gempa vulkanik dalam.

Meski status berada pada level siaga, para petani di Dusun Simbar yang berdekatan dengan Kawah Timbang masih berladang di dekat zona bahaya. Kendati demikian, mereka biasanya akan pulang jika cuaca mendung karena khawatir akan ada gas beracun.

Meski sejumlah papan jalur evakuasi telah dipasang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, namun hingga kini warga belum mengungsi. Sebab, PVMBG menyatakan pemukiman warga aman dari sebaran gas beracun.

Status Kawah Timbang berada pada level siaga dan warga dihimbau tidak mendekat pada zona bahaya 1.000 meter dari kawah.

>>>krjogja.com