warga purbalanjar
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

46 tewas, 42 masih tertimbun

Go down

46 tewas, 42 masih tertimbun Empty 46 tewas, 42 masih tertimbun

Post  tahenk Fri Sep 04, 2009 1:40 am

Di Cilacap ratusan rumah roboh & rusak, kerugian ditaksir Rp 21 miliar

Wawasan Digital
JAKARTA - Jumlah korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter yang menimpa sebagian Pulau Jawa, Rabu (2/9) pukul 14.55 WIB kemarin masih terus bertambah. Hingga Kamis (3/9) siang tadi, 46 orang dinyatakan tewas, 42 orang diduga masih tertimbun longsor di Cibinong, Cianjur, Jawa Barat. ”Total korban meninggal dunia sebanyak 46 orang, luka berat dan ringan sebanyak 120 orang,” kata Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Priyadi Kardono. Korban tewas akibat gempa yang sudah dievakuasi sebanyak 42 orang. Jumlah ini berasal dari beberapa wilayah yang terkena gempa di antaranya Tasikmalaya, Garut dan Bandung.

Akibat rusaknya beberapa bangunan tempat tinggal, ribuan warga pun terpaksa mengungsi. Jumlah warga yang mengungsi sebanyak 5.630 orang. Data sementara dari beberapa wilayah menunjukkan kerusakan bangunan akibat gempa sebanyak 17.000 lebih.

”Inventarisasi belum bisa diperkirakan, dan belum bisa dihitung berapa jumlah kerugiannya. Total bangunan rusak berat 8.585 dan bangunan rusak ringan sebanyak 9.111,” jelas Priyadi Kardono.

Dijelaskan, hingga kini pihaknya masih terus mengumpulkan informasi terkait kerusakan akibat gempa. Bangunan rusak berat terbanyak terjadi di wilayah Tasikmalaya. Tercatat 1.470 rumah mengalami rusak berat, sedangkan bangunan yang rusak ringan berjumlah 1.418 bangunan. Di Garut, bangunan rusak berat sebanyak 965 dan rusak ringan sebanyak 1.840 bangunan. Kerusakan bangunan juga terjadi di beberapa wilayah di Jawa Barat, yakni Sukabumi, Bandung, Bandung Barat, Bogor, Ciamis dan Kuningan.

Kerugian Rp 21 miliar
Dari Cilacap dilaporkan, data yang diperoleh Wawasan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Kamis (3/9) pagi tadi menyebutkan, total rumah yang roboh sebanyak 98 buah, rusak berat hampir roboh sebanyak 408 buah, 739 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan.

Rumah-rumah ini tersebar di 16 kecamatan, kondisi terparah dengan ditemukan rumah roboh yakni di wilayah Kecamatan Kedungreja dan Patimuan (Cilacap barat). Di wilayah lain, hanya terjadi kerusakan berat pada rumah-rumah penduduknya.

Data lain, empat balai desa rusak satu di antaranya roboh yakni Balai Desa Klaces Kecamatan Kampung Laut. Berikutnya, tiga bangunan SD rusak berat satu di antaranya di Desa Sidareja Kecamatan Sidareja, termasuk di wilayah ini ada sebuah musala yang mengalami rusak berat.

Sedangkan kerusakan tiga pasar yang roboh antara lain di Kawunganten. Pantauan untuk wilayah kota, nyaris tidak ada kerusakan berarti. Tidak ada laporan korban tewas dalam musibah gempa ini, hanya ada seorang warga Cimanggu yang diketahui mengalami luka ringan, karena tertimpa reruntuhan tembok rumahnya.

Total kerugian sementara yang dihitung mencapai Rp.21.101.000.000. Hingga berita ini diturunkan, tercatat masih ada sekitar 2.388 warga yang mengungsi. "Ada yang mengungsi ke balai desa, rumah tetangga yang selamat. Tapi kami juga menyiapkan tenda-tenda pengungsian" tegas Kabid Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana pada BPBD Cilacap, Hari Winarno.

Bersama dinas instansi terkait, pascagempa bumi berkekuatan 7,3 SR itu, BPBD bergerak menuju tempat-tempat yang mengalami kerusakan parah terutama di Kedungreja dan Patimuan. Dan malam harinya, bantuan logistik langsung dikirimkan ke tempattempat pengungsian warga. Gubernur Jateng, Bibit Waluyo dikabarkan akan meninjau lokasi gempa. Diketahui, gempa 7,3 SR itu terjadi pada pukul 14.55 WIB, dengan pusat gempa di 142 km Barat Daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat tepatnya pada 8.24 Lintang Selatan-107.32 Bujur Timur.

Dari Brebes dilaporkan, akibat gempa kegiatan di Pasar Induk Brebes ikut kacau. Para pedagang dan pembeli juga berteriak histeris sambil keluar pasar. Gempa tersebut terjadi dua kali selama tujuh menit. Kepanikan warga bukan saja terjadi di Pasar Induk Brebes. Sejumlah pelajar yang sedang berada di warnet NHK, Jalan Slamet Kampung Kauman, Kelurahan Brebes, turut merasakan hal sama. Gempa yang bergetar membuat gedung dua lantai ini bergoyang-goyang.

Tak pelak para pelajar langsung turun ke lantai bawah karena khawatir terjadi suatu yang fatal. "Iya saya takut kalau tiba-tiba gadung runtuh apalagi getarannya terasa sekali," ujar Mujahidin, pelajar SMA Negeri 2 Brebes. Sementara di wilayah Banyumas dua rumah di Desa Kracak, Kecamatan Ajibarang nyaris roboh. Warga pun berhamburan keluar dari rumah karena getaran gempa sangat terasa. Gempa juga terasa di Purwokerto kota. Warga yang sedang berada di rumah langsung berhamburan keluar. Para pekerja yang sedang berada di kantor-kantor mereka langsung berlarian keluar. ady/ron/hef--sn
tahenk
tahenk

Jumlah posting : 2009
Join date : 27.01.08
Lokasi : Jakarta Selatan

http://tahenk.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik