Jalur Masih Tertimbun Guru dan Siswa Jalan 2 Kilometer
Halaman 1 dari 1
Jalur Masih Tertimbun Guru dan Siswa Jalan 2 Kilometer
RADAR BANYUMAS
REMBANG- Kondisi jalan raya di Desa Gunung Wuled yang tertimbun material tebing longsor, hingga kemarin masih belum bisa dilalui normal kendaraan bermotor. Para pengguna jalan masih memanfaatkan jalan kaki dan menunggu jemputan kendaraan di seberang jalan yang tak tertimbun. Bahkan puluhan guru dan belasan siswa yang bersekolah di dusun V tempat di seberang jalan yang longsor, seringkali berjalan hingga 2 kilometer lebih. Apalagi saat hujan turun, kondisi jalan semakin licin dan membahayakan pengguna jalan.
Narmiah (45), salah satu guru sekolah dasar di Gunungwuled mengaku seringkali menitipkan kendaraan di dusun Karangnangka. Lalu dirinya dan teman guru lainnya berjalan hingga 2 kilometer lebih. Termasuk beberapa siswa yang ada di dukuh Karangnangka.
“Kendaraan saya titipkan di atas. Dekat warung, karena sangat tak memungkinkan digunakan untuk melalui timbunan yang licin. Bahkan rekannya yang pria juga tidak semuanya berani melaluinya,” ungkapnya, kemarin. Dirinya bersama puluhan rekannya juga mengaku harus bergandengan tangan saat melintas di atas timbunan material longsor itu. Karena selain licin, kekhawatiran ada tanah yang meluncur turun semakin kelihatan.
Pantauan Radarmas, tebing setinggi kurang lebih 60 meter yang longsor itu masih berpotensi jika hujan, kembali longsor. Karena masih ada sebagian tanah yang sudah turun hingga 3 meter dan tersangkut beberapa pohon besar. Aliran air dari drainase jalan yang tersumbat juga semakin menyebabkan jalanan licin. Tak hanya para guru dan siswa, pengusaha kayu gelondongan dan para pekerjanya juga terpaksa harus membawa secara manual satu persatu ke kendaraan pengangkut. Padahal jarak yang ditempuh ratusan meter. Karena kendaraan pengangkut tak bisa standby di dekat lokasi.
“Saya sedikitnya membawa 10 kayu gelondongan setiap usai tebang dalam sehari. Dipikul di pundak dan berjalan melalui timbuna longsor itu. Harapannya dalam waktu dekat ini ada penanganan bersama,” ujar salah satu pekerja pembawa kayu gelondongan, Nuji dan rekan- rekannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, hujan yang mengguyur terus menerus sejak Kamis- Jumat (3-4/2) malam kemarin, menyebabkan tebing setinggi kurang lebih 60 meter, longsir dan menimpa ke jalan raya di jalur Gunungwuled, kecamatan Rembang dan jalur alternatif menuju ke Banjarnegara. Akibatnya 450 kepala keluarga (KK) di satu dusun terisolir. (amr)
REMBANG- Kondisi jalan raya di Desa Gunung Wuled yang tertimbun material tebing longsor, hingga kemarin masih belum bisa dilalui normal kendaraan bermotor. Para pengguna jalan masih memanfaatkan jalan kaki dan menunggu jemputan kendaraan di seberang jalan yang tak tertimbun. Bahkan puluhan guru dan belasan siswa yang bersekolah di dusun V tempat di seberang jalan yang longsor, seringkali berjalan hingga 2 kilometer lebih. Apalagi saat hujan turun, kondisi jalan semakin licin dan membahayakan pengguna jalan.
Narmiah (45), salah satu guru sekolah dasar di Gunungwuled mengaku seringkali menitipkan kendaraan di dusun Karangnangka. Lalu dirinya dan teman guru lainnya berjalan hingga 2 kilometer lebih. Termasuk beberapa siswa yang ada di dukuh Karangnangka.
“Kendaraan saya titipkan di atas. Dekat warung, karena sangat tak memungkinkan digunakan untuk melalui timbunan yang licin. Bahkan rekannya yang pria juga tidak semuanya berani melaluinya,” ungkapnya, kemarin. Dirinya bersama puluhan rekannya juga mengaku harus bergandengan tangan saat melintas di atas timbunan material longsor itu. Karena selain licin, kekhawatiran ada tanah yang meluncur turun semakin kelihatan.
Pantauan Radarmas, tebing setinggi kurang lebih 60 meter yang longsor itu masih berpotensi jika hujan, kembali longsor. Karena masih ada sebagian tanah yang sudah turun hingga 3 meter dan tersangkut beberapa pohon besar. Aliran air dari drainase jalan yang tersumbat juga semakin menyebabkan jalanan licin. Tak hanya para guru dan siswa, pengusaha kayu gelondongan dan para pekerjanya juga terpaksa harus membawa secara manual satu persatu ke kendaraan pengangkut. Padahal jarak yang ditempuh ratusan meter. Karena kendaraan pengangkut tak bisa standby di dekat lokasi.
“Saya sedikitnya membawa 10 kayu gelondongan setiap usai tebang dalam sehari. Dipikul di pundak dan berjalan melalui timbuna longsor itu. Harapannya dalam waktu dekat ini ada penanganan bersama,” ujar salah satu pekerja pembawa kayu gelondongan, Nuji dan rekan- rekannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, hujan yang mengguyur terus menerus sejak Kamis- Jumat (3-4/2) malam kemarin, menyebabkan tebing setinggi kurang lebih 60 meter, longsir dan menimpa ke jalan raya di jalur Gunungwuled, kecamatan Rembang dan jalur alternatif menuju ke Banjarnegara. Akibatnya 450 kepala keluarga (KK) di satu dusun terisolir. (amr)
Similar topics
» 46 tewas, 42 masih tertimbun
» 527 Kilometer Jalan di 3 Kabupaten Rusak
» Ratusan Kilometer Jalan Kabupaten Banyumas Rusak
» Jalur Wonosobo-Purworejo masih Terputus
» Masih Diperbaiki, Jalur Ciregol Ditutup Hingga H-10 Lebaran
» 527 Kilometer Jalan di 3 Kabupaten Rusak
» Ratusan Kilometer Jalan Kabupaten Banyumas Rusak
» Jalur Wonosobo-Purworejo masih Terputus
» Masih Diperbaiki, Jalur Ciregol Ditutup Hingga H-10 Lebaran
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|