AKIBAT PENGARUH KUAT LA NINA ; Banjir dan Longsor Terjadi di Cilacap

kedaulatan rakyat

CILACAP- Tanggul sungai Cikawung di Desa Caruy Kecamatan Cipari, Cilacap yang menjadi pengaman permukiman warga mengalami dadal sepanjang 30 meter, Sabtu (4/12). Akibatnya tak kurang 85 rumah di permukiman Dusun Pitulasi Desa Mekarsari Kecamatan Cipari Cilacap terendam banjir dan ratusan hektare sawah milik warga setempat terendam banjir.

"Untuk warga yang rumahnya terendam berlokasi di wilayah RT 01, 02 dan 03 RW 6 serta RT 03 RW5," ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Suherman, Minggu (5/12). Sedang persawahan yang terendam banjir itu luasnya mencapai 143 hektare dengan 98 hektare di antaranya, merupakan milik petani dan sawah bengkok desa seluas 45 hektare.


Menurutnya, sejak Jumat siang lalu, wilayah barat diguyur hujan lebat. Akibat hujan tersebut aliran sejumlah sungai menjadi meluap, termasuk Sungai Cikawung. Diperkirakan karena kondisi tanggul sudah rapuh karena terus tergerus aliran sungai, sehingga tidak kuat menahan kuatnya arus dan mengalami dadal. "Hanya saja, sekarang ini kondisi banjir tersebut sudah mulai menyurut dan tinggal menyisakan sejumlah genangan di persawahan setempat," katanya.
Dijelaskan untuk membenahi kembali tanggul sungai yang dadal itu, warga setempat bersama proyek Citandui (Procit) berupa membenahi kembali lokasi dengan membangun tanggul darurat. Hal itu dimaksudkan agar jika aliran sungai Cikawung meluap kembali, aliran tidak melimpas dan merendam sejumlah wilayah di sepanjang aliran sungai.


Rumah Hancur


Dikatakan, pada saat hampir bersamaan terjadi pula bencana tanah longsor  di Desa Tayem Barat Kecamatan Karangpucung, Cilacap. Longsor menyebabkan rumah milik Aryoto, warga RT5 RW 4 desa Tayem Barat hancur. Untuk mendirikan kembali rumah korban, kini masyarakat setempat bergotong-royong dengan mengais-ngais puing-puing rumah tersebut.  
Pengamat Cuaca Stasiun Meteorologi Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan pengaruh La Nina cukup kuat pada November 2010 hingga Januari 2011, sehingga masyarakat terus waspada karena curah hujannya cukup tinggi. Bahkan yang perlu diwaspadai pula, apabila dalam tiga hari tidak turun hujan, maka hujan pertamanya dimungkinkan akan lebat dan bisa menimbulkan banjir.


Menurutnya, temperatur udara di belahan bumi Selatan sekarang ini di tengah, sehingga sangat berpotensi tumbuhnya badai tropis. Sedang pertumbuhan awan culumunimbus (CB) tetap tinggi. Secara keseluruhan, kondisi cuaca di wilayah Cilacap dan Banyumas dalam keadaan berawan sebagian hingga berawan banyak dan berpeluang terjadi hujan ringan hingga sedang yang kadang disertai petir antara sore hingga malam hari, terutama di wilayah utara. Sedang antara petang sampai pagi hari di wilayah selatan. Angin bertiup dari arah Tenggara ke Barat Daya dengan kecepatan 5 sampai 30 km per jam. Suhu udaranya berkisar 24 sampai 31 derajat Celsius dan kelembabannya 68 hingga 96 km per jam. (Mak)-g