Gadaffi: Sampai Titik Darah Penghabisan
Halaman 1 dari 1
Gadaffi: Sampai Titik Darah Penghabisan
warta kota
Belasan orang dilaporkan tewas terbunuh di Tripoli, Libya, dalam aksi unjuk rasa antipemerintah untuk pertama kalinya dan aksi anarkis pun terjadi saat gedung parlemen dibakar. Demikian dilansir Reuters dan dikutip Tribunnews.com, Senin (21/2).
Seorang dari anak Moammar Kadhafi menyatakan ayahnya akan melawan siapapun yang berupaya mengguncang pemerintahannya yang sudah berlangsung selama 40 tahun hingga titik darah penghabisan. Protes antipemerintah berlangsung di jalan-jalan ibu kota, sejumlah pemimpin suku mengeluarkan kata-kata yang melawan Kadhafi, dan militer melawan siapapun yang melakukan aksi unjuk rasa yang kini sudah menelan korban hingga 200 jiwa.
Para pengunjuk rasa itu mengatakan jika mereka sudah berhasil menguasai dua kota lainnya di negara itu. Jalur minyak di negara itu dilaporkan berhenti akibat aksi mogok kerja yang dilakukan pekerja. Hal yang sama juga dilakukan sejumlah perusahaan minyak Eropa yang memulangkan pekerja asing dan menghentikan sementara operasi tersebut.
Pengunjuk rasa antipemerintah juga melakukan aksinya di Kota Ras Lanuf, sebuah lokasi dari penyulingan minyak dan juga komplek petrokimia. Sejumlah pemerintah otokrasi di wilayah itu mulai bertumbangan yang dimulai dari Tunisia dan kemudian Mesir.
"Libya sepertinya akan menjadi lokasi perang sipil karena pemerintah sudah kehilangan kontrol atas sebagian wilayahnya,"demikian kata Shadi Hamid, direktur penelitian di Brookings Doha Center di Qatar. (jan)
Belasan orang dilaporkan tewas terbunuh di Tripoli, Libya, dalam aksi unjuk rasa antipemerintah untuk pertama kalinya dan aksi anarkis pun terjadi saat gedung parlemen dibakar. Demikian dilansir Reuters dan dikutip Tribunnews.com, Senin (21/2).
Seorang dari anak Moammar Kadhafi menyatakan ayahnya akan melawan siapapun yang berupaya mengguncang pemerintahannya yang sudah berlangsung selama 40 tahun hingga titik darah penghabisan. Protes antipemerintah berlangsung di jalan-jalan ibu kota, sejumlah pemimpin suku mengeluarkan kata-kata yang melawan Kadhafi, dan militer melawan siapapun yang melakukan aksi unjuk rasa yang kini sudah menelan korban hingga 200 jiwa.
Para pengunjuk rasa itu mengatakan jika mereka sudah berhasil menguasai dua kota lainnya di negara itu. Jalur minyak di negara itu dilaporkan berhenti akibat aksi mogok kerja yang dilakukan pekerja. Hal yang sama juga dilakukan sejumlah perusahaan minyak Eropa yang memulangkan pekerja asing dan menghentikan sementara operasi tersebut.
Pengunjuk rasa antipemerintah juga melakukan aksinya di Kota Ras Lanuf, sebuah lokasi dari penyulingan minyak dan juga komplek petrokimia. Sejumlah pemerintah otokrasi di wilayah itu mulai bertumbangan yang dimulai dari Tunisia dan kemudian Mesir.
"Libya sepertinya akan menjadi lokasi perang sipil karena pemerintah sudah kehilangan kontrol atas sebagian wilayahnya,"demikian kata Shadi Hamid, direktur penelitian di Brookings Doha Center di Qatar. (jan)
Similar topics
» Cukupi Stok Darah Saat Puasa, PMI Gelar Buka Puasa dan Donor Darah
» Peminat Donor Darah DWP Menurun
» Stok Darah PMI Banyumas Menipis
» PMI Purbalingga Kehabisan Stok Darah Golongan O
» CCTV Menyebar di Titik Rawan Mudik
» Peminat Donor Darah DWP Menurun
» Stok Darah PMI Banyumas Menipis
» PMI Purbalingga Kehabisan Stok Darah Golongan O
» CCTV Menyebar di Titik Rawan Mudik
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|