Purworejo Siap Kembangkan Kambing Afrika
Halaman 1 dari 1
Purworejo Siap Kembangkan Kambing Afrika
PURWOREJO (KRjogja.com) – Wilayah Kabupaten Purworejo yang selama ini dikenal dengan kambing peranakan etawa (PE) Ras Kaligesing, ternyata juga cocok untuk pengembangan kambing boer, yakni jenis kambing yang berasal dari Afrika Selatan. Bahkan kambing ini dinilai dapat menjadi alternative kebutuhan daging karena mengandung daging yang lebih banyak dibanding jenis kambing lainnya.
“Selama ini kambing etawa hanya sebatas sebagai klangenan, dan tidak bisa sebagai produk andalan daging. Tapi untuk kambing jenis boer ini, dagingnya bisa diandalkan, bahkan lebih banyak jika dibanding kambing jenis lainnya,” ujar Anthony Hambali, pemilik kambing itu saat ditemui di lokasi penangkaran kambingnya di Desa Andong Kecamatan Butuh Purworejo, Jumat (25/3).
Harga kambing ini pun kata Toni (panggilan akrab Anthony), bukan berdasar postur tubuh per ekor, namun kilogram kambing hidup. “Harga per kilogramnya sekarang Rp 100 ribu,” katanya. Kambing asal Afrika Selatan ini katanya, dibelinya dari daerah Sumatera yang justru didatangkan dari Australia.
Kambing ini lebih pendek dari etawa namun postur tubuhnya silinder (bulat) dengan tanduk yang cukup panjang. Kambing dewasa umur 2 hingga 3 tahun dapat mencapai bobot 150 kilogram. Sedang untuk anakan yang masih berusia antara 5 hingga 6 bulan bobotnya sudah bisa mencapai 35 hingga 45 kilogram.
“Namun karena masih langka, harganya juga masih mahal,” katanya seraya mengaku, untuk tahap awal baru membelinya lima ekor. (Nar)
“Selama ini kambing etawa hanya sebatas sebagai klangenan, dan tidak bisa sebagai produk andalan daging. Tapi untuk kambing jenis boer ini, dagingnya bisa diandalkan, bahkan lebih banyak jika dibanding kambing jenis lainnya,” ujar Anthony Hambali, pemilik kambing itu saat ditemui di lokasi penangkaran kambingnya di Desa Andong Kecamatan Butuh Purworejo, Jumat (25/3).
Harga kambing ini pun kata Toni (panggilan akrab Anthony), bukan berdasar postur tubuh per ekor, namun kilogram kambing hidup. “Harga per kilogramnya sekarang Rp 100 ribu,” katanya. Kambing asal Afrika Selatan ini katanya, dibelinya dari daerah Sumatera yang justru didatangkan dari Australia.
Kambing ini lebih pendek dari etawa namun postur tubuhnya silinder (bulat) dengan tanduk yang cukup panjang. Kambing dewasa umur 2 hingga 3 tahun dapat mencapai bobot 150 kilogram. Sedang untuk anakan yang masih berusia antara 5 hingga 6 bulan bobotnya sudah bisa mencapai 35 hingga 45 kilogram.
“Namun karena masih langka, harganya juga masih mahal,” katanya seraya mengaku, untuk tahap awal baru membelinya lima ekor. (Nar)
Similar topics
» Salut, Kinerja Pejabat KBRI di Afrika Selatan sangat Memuaskan
» Unsoed Kembangkan Biofortifikasi Padi
» Banjarnegara Kembangkan Kopi Dieng
» Permintaan Susu Kambing Meningkat
» Belasan Kambing Mati Misterius
» Unsoed Kembangkan Biofortifikasi Padi
» Banjarnegara Kembangkan Kopi Dieng
» Permintaan Susu Kambing Meningkat
» Belasan Kambing Mati Misterius
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|