Tanah Bergerak, Dua Rumah Rusak
Halaman 1 dari 1
Tanah Bergerak, Dua Rumah Rusak
BANJARNEGARA (KRjogja.com) - Dua rumah dan satu masjid dilaporkan rusak berat akibat tanah bergerak di Dusun Mangunharjo RT 03 RW 03, Desa Asinan, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Bencana tanah bergerak ini juga mengakibatkan satu rumah rusak ringan dan 14 rumah terancam karena berada pada radius 20 meter dari lokasi kejadian.
"Peristiwa tersebut terjadi dini hari tadi, sekitar pukul 00.00-02.00 WIB," kata staf Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Banjarnegara, Andri Susilo, di Banjarnegara, Selasa (3/5).
Akibat bencana tersebut, kata dia, sebanyak 72 jiwa terpaksa diungsikan ke tempat-tempat yang dinilai aman. "Warga mengungsi ke rumah-rumah saudara mereka, tetapi siang ini mereka kembali ke rumah masing-masing karena cuaca cukup cerah. Meskipun demikian, kami mengimbau warga untuk mengungsi ke tempat yang aman jika turun hujan," kata dia yang juga anggota tim Penanggulangan Bencana Bagian Kesra dan staf sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (rintisan) Kabupaten Banjarnegara.
Menurut dia, rumah yang diketahui mengalami kerusakan tersebut justru dibangun secara permanen menggunakan tembok sehingga terlihat retak-retak. Sementara rumah-rumah yang terbuat dari kayu maupun bambu, kata dia, belum terlihat kerusakannya.
Terkait hal itu, dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat khususnya tim penanggulangan bencana dan rintisan Badan Penanggulangan Bencana Daerah telah melakukan beberapa langkah antisipasi.
Dalam hal ini, lanjutnya, langkah antisipasi yang dilakukan, antara lain menutupi retakan-retakan tanah agar air tidak masuk ke dalamnya. "Retakan-retakan tanah itu sangat banyak dan kami berusaha menutupinya supaya air tidak masuk," kata dia menjelaskan.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral (PSDA dan ESDM) Kabupaten Banjarnegara untuk meneliti kondisi tanah di tempat tersebut.
Menurut dia, tim dari Dinas PSDA dan ESDM yang akan datang ke lokasi hari ini (3/5) akan meneliti kemungkinan masih adanya pergerakan tanah di lokasi tersebut. Ia mengatakan, kemiringan tanah di wilayah tersebut sangat terjal karena mencapai 30 derajat.
"Lahan pertanian yang berada di bawah pemukiman warga juga longsor, dan hingga saat ini, kami masih melakukan langkah tanggap darurat termasuk penyaluran logistik bagi para pengungsi," katanya. (Ant/Van)
"Peristiwa tersebut terjadi dini hari tadi, sekitar pukul 00.00-02.00 WIB," kata staf Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Banjarnegara, Andri Susilo, di Banjarnegara, Selasa (3/5).
Akibat bencana tersebut, kata dia, sebanyak 72 jiwa terpaksa diungsikan ke tempat-tempat yang dinilai aman. "Warga mengungsi ke rumah-rumah saudara mereka, tetapi siang ini mereka kembali ke rumah masing-masing karena cuaca cukup cerah. Meskipun demikian, kami mengimbau warga untuk mengungsi ke tempat yang aman jika turun hujan," kata dia yang juga anggota tim Penanggulangan Bencana Bagian Kesra dan staf sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (rintisan) Kabupaten Banjarnegara.
Menurut dia, rumah yang diketahui mengalami kerusakan tersebut justru dibangun secara permanen menggunakan tembok sehingga terlihat retak-retak. Sementara rumah-rumah yang terbuat dari kayu maupun bambu, kata dia, belum terlihat kerusakannya.
Terkait hal itu, dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat khususnya tim penanggulangan bencana dan rintisan Badan Penanggulangan Bencana Daerah telah melakukan beberapa langkah antisipasi.
Dalam hal ini, lanjutnya, langkah antisipasi yang dilakukan, antara lain menutupi retakan-retakan tanah agar air tidak masuk ke dalamnya. "Retakan-retakan tanah itu sangat banyak dan kami berusaha menutupinya supaya air tidak masuk," kata dia menjelaskan.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral (PSDA dan ESDM) Kabupaten Banjarnegara untuk meneliti kondisi tanah di tempat tersebut.
Menurut dia, tim dari Dinas PSDA dan ESDM yang akan datang ke lokasi hari ini (3/5) akan meneliti kemungkinan masih adanya pergerakan tanah di lokasi tersebut. Ia mengatakan, kemiringan tanah di wilayah tersebut sangat terjal karena mencapai 30 derajat.
"Lahan pertanian yang berada di bawah pemukiman warga juga longsor, dan hingga saat ini, kami masih melakukan langkah tanggap darurat termasuk penyaluran logistik bagi para pengungsi," katanya. (Ant/Van)
Similar topics
» Tanah Bergerak, Puluhan Rumah Terancam
» 10 Rumah di Purbalingga Rusak Akibat Pergerakan Tanah
» Korban Tanah Bergerak di Kab. Banjarnegara Direlokasi
» Tebing Longsor, Tiga Rumah Rata Tanah
» Dilanda Longsor, Tiga Rumah Rata dengan Tanah
» 10 Rumah di Purbalingga Rusak Akibat Pergerakan Tanah
» Korban Tanah Bergerak di Kab. Banjarnegara Direlokasi
» Tebing Longsor, Tiga Rumah Rata Tanah
» Dilanda Longsor, Tiga Rumah Rata dengan Tanah
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|