Kemarau, Petani Tanam Jagung

BANYUMAS - Para petani di Desa Darmakradenan dan Kracak, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas membiarkan sawahnya kering kerontang karena takut merugi jika memaksa untuk menanam padi saat musim kemarau.

"Kalau menanam padi saat ini pasti rugi karena harus menyewa kompresor Rp 15 ribu per jam untuk megambil air dari Sungai Tajum. Padahal, sawah harus dialiri air setiap hari sehingga mengganti dengan tanaman jagung agar lebih hemmat," kata Petani Desa Kracak, Supardi, Kamis (15/9).

Menurut Supardi bahkan ada petani yang membiarkan sawahnya mengering karena sebagian besar termasuk jenis tadah hujan. Beruntung, petani mampu mengurangi kerugian karena baru panen. Alhasil, para jasa tukang cangkul menganggur dan tidak mendapat penghasilan.

"Biasanya usai panen langsung mendapat pesanan untuk mencangkul dengan upah Rp 15 ribu per hari. Namun, saat ini tidak ada pesanan dan terpaksa mencari emas di tepi Sungai Tajum bersama tetangga," tandasnya. (Ero)


sumber: krjogja.com