Pemkab Banjarnegara tangani lahan kritis Dieng

BANJARNEGARA- Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, bersama "Strengthening Community Based Forest and Wathersed Management (SCBFWM)" menangani sekitar 210 hektare lahan kritis di Dataran Tinggi Dieng, Kecamatan Batur.

"Lahan kritis tersebut ditangani melalui program penguatan pengelolaan hutan dan daerah aliran sungai (DAS) berbasis masyarakat," kata Regional Facilitator SCBFWM Yogyakarta, Eko Budi Wiyono, usai rapat koordinasi bersama jajaran Pemkab Banjarnegara, di Serayu Adventure Singamerta, Banjarnegara, Jumat.

Rapat koordinasi tersebut dihadiri konsultan internasional SCBFWM Danys Benton, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banjarnegara Setiawan, dan Tim Kerja Penyelamat Kawasan Dieng (TKPKD) Banjarnegara.

Lebih lanjut, Eko mengatakan bahwa program tersebut dikelola oleh Kementerian Kehutanan Direktorat Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial dengan dukungan dana dari Global Enviromental Facilities (GEF) dan United Nations Development Program (UNDP) Indonesia sebagai agen penerapan (implementing agency).

Menurut dia, 210 hektare lahan kritis yang ditangani tersebar di Desa Dieng Kulon, Karangtengah, Beji, Semangkung, Pegundungan, dan Babadan.

"Penyebab utama kerusakan lahan tersebut adalah budi daya kentang," katanya.

Sejak adanya program SCBFWM, kata dia, kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan mulai tumbuh.

Ia mencontohkan masyarakat Desa Beji yang mulai menanam kentang hanya satu kali dalam setahun.

"Sebelumnya tiga kali tanam dalam setahun," katanya.

Menurut dia, program ini mulai berjalan pada tahun 2010 dan akan berakhir pada tahun 2014 di kawasan lahan kritis Sub-DAS Tulis.

Informasi yang dihimpun, Sub-DAS Tulis termasuk dalam Sub-DAS Serayu Hulu yang merupakan daerah tangkapan (catchment area) Waduk Mrica yang dimanfaatkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Panglima Besar Soedirman di Kecamatan Bawang, Banjarnegara.

Kawasan Dieng yang masuk Sub-DAS Tulis mencapai 13.907,33 hektare yang berada di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo.

SCBFWM berupaya menfasilitasi beberapa langkah penyelamatan lahan kritis di Dataran Tinggi Dieng yang selama ini terbelit berbagai permasalahan.

Dalam hal ini, SCBFWM membentuk 10 Kelompok Penyelamat Lingkungan (KPL) Sub-DAS Tulis di Banjarnegara dan Wonosobo serta membuat demonstrasi plot atau percontohan rehabilitasi lahan di delapan desa.

#ANTARANEWS.COM