Ketua DPRD Banyumas: Pernyataan Mardjoko Tidak Pantas
Halaman 1 dari 1
Ketua DPRD Banyumas: Pernyataan Mardjoko Tidak Pantas
PURWOKERTO: Ketua DPRD Banyumas, Jawa Tengah, Juli Krisdianto, menilai pernyataan Bupati Banyumas Mardjoko memalukan dan tidak mencerminkan seorang pemimpin. Untuk itu, dia meminta yang bersangkutan meminta maaf kepada PDI-P Banyumas secara khusus dan umat Muslim secara umum.
Hal itu dikatakan Juli saat menemui perwakilan pengunjuk rasa dari Banteng Banyumas di Alun-alun Purwokerto, Banyumas, Senin (28/1/2013). Massa dari organisasi yang merupakan garda sayap dari PDI-P tersebut menuntut Mardjoko meminta maaf atas pernyataannya saat acara Pramusda Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kamis (17/1/2013).
"Pak Mardjoko harus minta maaf kepada PDI Banyumas dan umat Muslim, baik secara pribadi maupun sebagai bupati," ujar Juli.
Kondisi politik di Banyumas akhir-akhir ini mulai meningkat menjelang pilkada yang akan berlangsung pada 17 Februari. Mardjoko maju sebagai calon petahana dengan dukungan sejumlah partai politik, salah satunya Partai Golkar. Meskipun demikian, menurut Juli, Mardjoko semestinya dapat menjaga etika dalam perkataan jika sedang berkampanye.
Koordinator aksi dari Banteng Banyumas, Agus Priyanggodo, juga menuntut KPU dan Panwaslu setempat mengusut secara serius Bupati Banyumas Mardjoko tentang indikasi pelanggaran peraturan perundangan, terutama terkait penghinaan terhadap seseorang, agama, suku, ras, golongan calon kepala daerah maupun wakil kepala daerah, dan atau partai politik.
"Banteng Banyumas mengutuk hasutan serta tindakan mengadu domba masyarakat dengan isu-isu suku, agama, dan ras," ujarnya.
>>KOMPAS.COM
Hal itu dikatakan Juli saat menemui perwakilan pengunjuk rasa dari Banteng Banyumas di Alun-alun Purwokerto, Banyumas, Senin (28/1/2013). Massa dari organisasi yang merupakan garda sayap dari PDI-P tersebut menuntut Mardjoko meminta maaf atas pernyataannya saat acara Pramusda Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kamis (17/1/2013).
"Pak Mardjoko harus minta maaf kepada PDI Banyumas dan umat Muslim, baik secara pribadi maupun sebagai bupati," ujar Juli.
Kondisi politik di Banyumas akhir-akhir ini mulai meningkat menjelang pilkada yang akan berlangsung pada 17 Februari. Mardjoko maju sebagai calon petahana dengan dukungan sejumlah partai politik, salah satunya Partai Golkar. Meskipun demikian, menurut Juli, Mardjoko semestinya dapat menjaga etika dalam perkataan jika sedang berkampanye.
Koordinator aksi dari Banteng Banyumas, Agus Priyanggodo, juga menuntut KPU dan Panwaslu setempat mengusut secara serius Bupati Banyumas Mardjoko tentang indikasi pelanggaran peraturan perundangan, terutama terkait penghinaan terhadap seseorang, agama, suku, ras, golongan calon kepala daerah maupun wakil kepala daerah, dan atau partai politik.
"Banteng Banyumas mengutuk hasutan serta tindakan mengadu domba masyarakat dengan isu-isu suku, agama, dan ras," ujarnya.
>>KOMPAS.COM
Similar topics
» Mobil Anggota DPRD Banyumas Dibakar
» Ratusan lembar surat suara DPRD Banyumas basah
» Mardjoko Hanya Senang Enam Jam
» SEJUMLAH PENGELOLA SUPERMARKET BUAT PERNYATAAN; Harga Bahan Pokok Merangkak Naik
» Soal Bandara, Mardjoko Dipanggil KSAU
» Ratusan lembar surat suara DPRD Banyumas basah
» Mardjoko Hanya Senang Enam Jam
» SEJUMLAH PENGELOLA SUPERMARKET BUAT PERNYATAAN; Harga Bahan Pokok Merangkak Naik
» Soal Bandara, Mardjoko Dipanggil KSAU
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|