warga purbalanjar
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

SEJUMLAH PENGELOLA SUPERMARKET BUAT PERNYATAAN; Harga Bahan Pokok Merangkak Naik

Go down

SEJUMLAH PENGELOLA SUPERMARKET BUAT PERNYATAAN; Harga Bahan Pokok Merangkak Naik Empty SEJUMLAH PENGELOLA SUPERMARKET BUAT PERNYATAAN; Harga Bahan Pokok Merangkak Naik

Post  tahenk Fri Sep 04, 2009 1:36 am

Kedaulatan Rakyat

CILACAP (KR) - Mendekati pertengahan bulan Ramadan, harga-harga kebutuhan sehari-hari di pasar tradisional, mulai merangkak naik. Pantauan KR menunjukkan bahwa harga-harga di pasar-pasar tradisional Cilacap bahkan disebut sudah berganti harga.

Harga cabe merah yang semula Rp 7.000 per kg kini naik menjadi Rp 8.000/kg, cabe keriting Rp 9.000/kg, cabe hijau menjadi Rp 7.000/kg dan cabe rawit Rp 10.000/kg. Untuk kol harganya sekarang Rp 2.500/kg. "Sedang untuk kentang harganya kini Rp 6.000/kg," ujar pedagang Pasar Gede Cilacap, Mulyana, Rabu (2/9). Perubahan harga ini terjadi hampir merata untuk kebutuhan sehari-hari. Meski demikian, jelas Mulyana, ada juga barang-barang bumbu dapur yang harganya justru mengalami penurunan.

"Harga bawang merah Rp 7.000/kg atau mengalami penurunan Rp 2.000/kg. Bawang putih apel juga turun dari Rp 14.000/kg menjadi Rp 12.000/kg, bawang putih kating turun dari Rp 14.000/kg menjadi Rp 13.000/kg," tambahnya.
Untuk harga daging ayam kini Rp 24.000/kg dan daging sapi Rp 65.000/kg. Kemudian harga telur Rp 12.500/kg, gula merah Rp 8.000/kg. Sebagaimana di daerah lain, tambah Mulyana, harga gula pasir juga meroket menjadi Rp 9.750/kg dan minyak goreng curah berkisar Rp 8.000-Rp 9.000 per kg.

Supermarket
Sementara sejumlah pengelola supermarket di pusat pembelanjaan Kota Cilacap ditegur dan diminta membuat surat pernyataan terkait ditemukannya sejumlah makanan dan minuman yang rusak kemasannya masih dijual bebas. Bahkan sejumlah makanan kaleng yang dipajang supermarket tersebut secara acak antara yang mengandung daging babi dan tidak. Hal ini tidak memberikan kenyamanan masyarakat yang kini meningkat konsumsinya pada minggu kedua Ramadan 1430 H.

"Seharusnya antara yang mengandung babi dan tidak harus diberi pembatas yang jelas. Sehingga masyarakat yang membeli makanan kalengan itu menjadi tidak terjebak," ujar Kasi Pelayanan Kesehatan Farmasi Makanan dan Minuman Dinas Kesehatan Cilacap Drs Siti Cholifah Soemardi Apt MKes, Selasa (1/9).
Menurutnya, untuk minuman ditemukan adanya suatu susu yang dibiarkan dipajang dengan kondisi kemasannya bocor, sehingga cairannya menetes keluar. Bila susu tersebut sampai dikonsumsi masyarakat sangat membahayakan karena dimungkinkan susu tersebut sudah tercemari bakteri.

Dijelaskannya, dalam beberapa hari ini tim gabungan yang beranggotakan unsur kepolisian, Dinas Perdagangan dan Dinas Kesehatan melakukan sidak sekaligus pengawasan terhadap para pedagang yang nakal, dengan memanfaatkan situasi meningkatnya tingkat kebutuhan masyarakat pada Ramadan 1430 H. Hal itu sebagai upaya menjamin kenyamanan masyarakat dalam mengonsumsinya,

Dikatakan, tidak hanya masalah kemasan rusak yang menjadi sasaran sidak, tim menemukan pula adanya sejumlah makanan kemasan tanpa label. Sehingga tidak diketahui masa kedaluwarsanya. Begitu pula dengan barang kosmetik, minuman dan makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya. Di antaranya, sejumlah produk kecantikan obat jerawat, pemutih, dan racikan.
"Untuk pedagang yang kedapatan menjual itu kami minta membuat surat pernyataan jika akan memusnahkan sendiri. Kalau tidak diminta mengantar ke Dinkes untuk dimusnahkan," lanjutnya. (Mak)-g
tahenk
tahenk

Jumlah posting : 2009
Join date : 27.01.08
Lokasi : Jakarta Selatan

http://tahenk.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik