Upah Rendah, Pekerja Industri Bulu Mata Palsu Mogok
Halaman 1 dari 1
Upah Rendah, Pekerja Industri Bulu Mata Palsu Mogok
BANYUMAS – Pekerja pembuat bulu mata palsu di Banyumas, Jawa Tengah, menghentikan produksi karena upah yang mereka terima tidak layak. Mereka tidak lagi menyetor bulu mata palsu ke perusahaan-perusahaan pemesan di Kabupaten Purbalingga.
Salah seorang koordinator plasma bulu mata palsu di Desa Ciberung, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Puji Wahyono, 35, mengatakan pihaknya memilih berhenti berproduksi untuk sementara, karena upah untuk mereka memang tidak layak.
“Satu set bulu mata palsu hanya dihargai Rp300. Setiap hari buruh dijatah minimal mengerjakan 10 set bulu mata palsu. Kalau tidak sampai 10 set, upahnya dikurangi. Kalau dihitung-hitung, sama sekali tidak sesuai dengan pekerjaannya. Masak sehari hanya dapat Rp3.000,” katanya, Senin (13/2).
Menurutnya, sejak beberapa waktu terakhir perusahaan bulu mata palsu di Purbalingga yang merupakan sentra industri bulu mata, memang mulai menggandeng kelompok plasma yang ada di Banyumas. Setidaknya ada 10 perusahaan yang mencoba menggandeng kelompok-kelompok warga untuk dijadikan plasma. Namun, kenyataannya, pekerjaan dan hasilnya tidak memuaskan.
Menanggapi persoalan itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banyumas Santosa Edi Prabowo mengungkapkan pihaknya bakal mendata para pekerja pembuat bulu mata palsu. “Nanti kami akan melakukan mediasi terkait upah yang dirasa belum sesuai. Kalau memang sama-sama membutuhkan, nanti pasti akan ditemukan jalan keluarnya. Perusahaan tentu memerlukan tenaga kerja untuk mencapai target, sementara itu pekerja juga memerlukan pekerjaan untuk hidup, ujar Edi.
Sumber: http://kotaperwira.com/upah-rendah-pekerja-industri-bulu-mata-palsu-mogok#ixzz1mQBRUYdt
daplun@kotaperwira.com
Salah seorang koordinator plasma bulu mata palsu di Desa Ciberung, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Puji Wahyono, 35, mengatakan pihaknya memilih berhenti berproduksi untuk sementara, karena upah untuk mereka memang tidak layak.
“Satu set bulu mata palsu hanya dihargai Rp300. Setiap hari buruh dijatah minimal mengerjakan 10 set bulu mata palsu. Kalau tidak sampai 10 set, upahnya dikurangi. Kalau dihitung-hitung, sama sekali tidak sesuai dengan pekerjaannya. Masak sehari hanya dapat Rp3.000,” katanya, Senin (13/2).
Menurutnya, sejak beberapa waktu terakhir perusahaan bulu mata palsu di Purbalingga yang merupakan sentra industri bulu mata, memang mulai menggandeng kelompok plasma yang ada di Banyumas. Setidaknya ada 10 perusahaan yang mencoba menggandeng kelompok-kelompok warga untuk dijadikan plasma. Namun, kenyataannya, pekerjaan dan hasilnya tidak memuaskan.
Menanggapi persoalan itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banyumas Santosa Edi Prabowo mengungkapkan pihaknya bakal mendata para pekerja pembuat bulu mata palsu. “Nanti kami akan melakukan mediasi terkait upah yang dirasa belum sesuai. Kalau memang sama-sama membutuhkan, nanti pasti akan ditemukan jalan keluarnya. Perusahaan tentu memerlukan tenaga kerja untuk mencapai target, sementara itu pekerja juga memerlukan pekerjaan untuk hidup, ujar Edi.
Sumber: http://kotaperwira.com/upah-rendah-pekerja-industri-bulu-mata-palsu-mogok#ixzz1mQBRUYdt
daplun@kotaperwira.com
Similar topics
» Plasma Bulu Mata Palsu Berhenti
» Pekerja Sepakat Upah Naik 20 % PT Mutiara Lihat Kemampuan
» Diancam Pekerja Mogok, Adpel banten Siap Kendalikan Pelabuhan
» Upah Belum Sesuai UMK
» Ulat Bulu Serang Probolinggo, Sekolah Diliburkan
» Pekerja Sepakat Upah Naik 20 % PT Mutiara Lihat Kemampuan
» Diancam Pekerja Mogok, Adpel banten Siap Kendalikan Pelabuhan
» Upah Belum Sesuai UMK
» Ulat Bulu Serang Probolinggo, Sekolah Diliburkan
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik