warga purbalanjar
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Polisi Periksa Tempat Praktik Aborsi

Go down

Polisi Periksa Tempat Praktik Aborsi Empty Polisi Periksa Tempat Praktik Aborsi

Post  tahenk Sun Apr 01, 2012 10:50 pm

CILACAP – Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Mabes Polri, Minggu (1/4), memeriksa tempat praktik tersangka kasus aborsi, dokter RD, di Jalan Gatot Subroto Nomor 12A Cilacap.

"Hari ini kami mendapatkan bantuan dari Pusdokkes Mabes Polri untuk melakukan pemantauan dan penyidikan kasus aborsi tersangka dokter RD," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cilacap, Ajun Komisaris Polisi Guntur Saputra.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya bersama petugas Pusdokkes Mabes Polri kembali mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan penyitaan sejumlah barang bukti baru.

Menurut dia, barang bukti baru tersebut, antara lain berupa alat cetak (printer) berikut hasil cetakannya (print out) dan alat ultrasonografi (USG) dari tempat praktik dokter RD.

"Alat-alat tersebut sudah diamankan untuk kami sita," katanya menegaskan.

Selain itu, kata dia, petugas Pusdokkes Mabes Polri juga melakukan observasi terhadap beberapa tersangka yang telah diamankan oleh Satreskrim Polres Cilacap.

Menyinggung kondisi dokter RD yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Pertamina Cilacap (RSPC), dia mengatakan bahwa kondisi tersangka itu mulai membaik.

"Mungkin besok (Senin, red.) baru ada jawaban lanjut karena kemarin sudah mendapat jawaban dari RSPC, kondisi yang membaik, artinya belum sehat betul. Nanti kalau sudah ada jawaban bahwa kondisinya sehat dan bisa dilakukan penyidikan lebih lanjut, akan kami lakukan proses penyidikan," katanya.

Terkait dengan pemeriksaan terhadap para tersangka lainnya, Guntur mengatakan, hal itu telah selesai secara keseluruhan.

Menurut dia, pihaknya pada hari Senin (2/4) akan melimpahkan berkas perkara tahap I kepada Kejaksaan Negeri Cilacap.

Seperti diketahui, dalam kasus dugaan praktik aborsi ilegal dengan tersangka utama dokter RD, penyidik Polres Cilacap telah menetapkan delapan tersangka lain, yakni seorang pasien aborsi dari Randudongkal (Kabupaten Pemalang) berinisial RD (19) beserta tiga orang pengantarnya, masing-masing berinisial HRK, SM, dan AK, serta seorang penyandang dana aborsi berinisial NK.

Tiga tersangka lainnya, yakni DN dan NS yang merupakan asisten dokter RD, serta RN merupakan seorang mahasiswi salah satu akademi kebidanan di Cilacap yang berperan sebagai perantara dan penyurvei lokasi.

Dokter RD yang telah membuka praktik selama 30 tahun, diduga sudah ribuan kali menangani aborsi ilegal.

Hal itu diketahui dari buku tamu dokter RD yang disita penyidik Polres Cilacap, seperti yang tercatat pada buku tamu periode 2011 sedikitnya terdapat 2.422 pasien yang diduga melakukan aborsi, sedangkan selama Januari hingga Maret 2012 tercatat sebanyak 505 pasien aborsi.

Menurut Guntur, jumlah tersebut diketahui berdasarkan keterangan dua asisten dokter RD yang turut menjadi tersangka.

Dalam hal ini, kata dia, pasien yang melakukan aborsi diberi tanda khusus pada buku tamu, yakni dengan tanda silang warna merah pada nomor urut pasien.

"Kalau pasien sebelum tahun 2011 masih diinventarisasi karena jumlahnya sangat banyak," katanya.(Ant/X-12)

#Mediaindonesia.com
tahenk
tahenk

Jumlah posting : 2009
Join date : 27.01.08
Lokasi : Jakarta Selatan

http://tahenk.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik