warga purbalanjar
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

"Demokrasi" Dalam Pentas Teater Monolog

Go down

"Demokrasi" Dalam Pentas Teater Monolog  Empty "Demokrasi" Dalam Pentas Teater Monolog

Post  tahenk Mon Apr 30, 2012 12:04 am

CILACAP - Makna demokrasi ditampilkan dalam pementasan teater monolog bertajuk "Demokrasi" di Gedung Dwijaloka, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu malam.

Pentas teater monolog yang menampilkan karya Putu Wijaya ini dimainkan seniman asli Cilacap yang lama mengembara di Yogyakarta, Nasruddin Mudaff, dengan sutradara Haryono Yunani yang juga asli Cilacap.

Dalam pementasan tersebut, digambarkan kisah seorang Pak RT yang gigih memperjuangkan hak-hak rakyatnya.

Dia mencoba berbagai cara agar pembangunan tidak jadi dilaksanakan karena dinilai telah menyerobot hak-hak rakyat.

Perjuangan itu dilakukan bersama warganya, hingga pada suatu hari terjadi keributan dan banyak warga yang menjadi korban.

Oleh karena terpanggil untuk memperjuangkan hak-hak warganya tanpa harus menimbulkan korban, Pak RT pun mendatangi direktur perusahaan yang hendak membangun jalan di lingkungannya.

Awalnya, Pak RT tetap gigih dengan pendiriannya untuk memperjuangkan hak-hak warganya dan meminta agar pembangunan jalan dibatalkan.

Akan tetapi "demokrasi" yang selama ini dijunjung tinggi oleh Pak RT akhirnya dapat "terbeli" setelah direktur itu memberinya uang senilai Rp250 juta dengan alasan sebagai tanda persahabatan.

Setelah menerima uang itu, Pak RT pun mengundang warganya dalam sebuah rapat guna menyampaikan jika demokrasi itu harus mengutamakan kepentingan orang banyak sehingga dia mendukung pembangunan jalan.

Warga yang hadir dalam rapat menyatakan kekecewaan mereka terhadap Pak RT sembari mengatakan jika demokrasi tidak mementingkan hak-hak rakyat kecil.

Pementasan teater berdurasi satu jam ini cukup memberikan kekaguman ratusan penonton karena aksi-aksi kocak Nasruddin Mudaff saat memerankan sosok Pak RT, lurah, dan direktur, termasuk berbagai efek cahaya dan visual yang ditampilkan sebagai ilustrasi cerita.

Hanya saja, pria yang akrab dipanggil Udin ini terkesan kurang bisa membedakan intonasi suara maupun olah tubuh saat memerankan tokoh-tokoh dalam naskah monolog tersebut.

Bahkan dalam pementasan yang menggunakan bahasa Indonesia dialek Cilacap, Udin sesekali "keceplosan" dengan dialek Yogyakarta.

Selain itu, ilustrasi musik selama pementasan sering kali terganggu oleh suara gesekan dari mikrofon tempel yang digunakan Udin.

Terkait hal itu, sutradara Daryono Yunani mengakui, Udin mengalami gangguan suara sehingga tidak bisa tampil secara maksimal.

"Suara Udin sedang serak sehingga `drop`, namun penampilannya tadi tetap luar biasa," katanya.

Dia mengaku sengaja menyisipkan beberapa dialog antara sosok Pak RT dengan para pemain musik agar suasana lebih hidup dan tidak membosankan.

Disinggung alasan pemilihan naskah "Demokrasi" karya Putu Wijaya, dia mengatakan, hal itu bukan faktor kesengajaan untuk dipentaskan di Cilacap yang hendak menggelar pemilihan kepala daerah, melainkan sesuai pilihan Udin.

"Saya tidak banyak baca karya Putu Wijaya. Saya persilakan Udin untuk memilih naskah mana yang dia rasa enak untuk dimainkan, hingga akhirnya dia memilih Demokrasi," katanya.

Menurut dia, naskah "Demokrasi" ini juga telah dibicarakan dengan berbagai pihak karena dikhawatirkan akan bersinggungan dengan momentum pilkada.

Bahkan, kata dia, naskah "Demokrasi" karya Putu Wijaya sepanjang tujuh halaman ini ditulis ulang menjadi 25 halaman.

Sementara itu, pimpinan produksi pementasan teater monolog, Insan Indah Pribadi mengakui adanya gangguan dalam ilustrasi musik akibat adanya gesekan pada mikrofon tempel sehingga mengganggu pendengaran penonton.

Kendati demikian, dia mengatakan, pementasan teater monolog ini diharapkan bisa membangkitkan pentas-pentas teater lainnya di Cilacap yang mengalami kevakuman sekitar 10 tahun. (SMT/M008)

#antara news
tahenk
tahenk

Jumlah posting : 2009
Join date : 27.01.08
Lokasi : Jakarta Selatan

http://tahenk.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik